4 Fungsi dan Peran mahasiswa diera Milenial
Wednesday, 23 October 2019
Add Comment
4 Fungsi dan Peran mahasiswa diera Milenial_ Mahasiswa adalah seseorang yang sedang menempuh atau mengenyam pendidikan di salah satu universitas atau perguruan tinggi, dengan melakukan KRS semester berjalan dan terdaftar sebagai mahasiswa aktif di Universitas tersebut. Mahasiswa yang didasari kata Maha yang berarti besar, tinggi atau (ter) dan siswa yang artinya pelajar, atau bisa dikatakan bahwa mahasiswa adalah terpelajar, tertinggi yang maksudnya adalah pendidikan tertinggi atau terakhir.
Mahasiswa juga ditandai dengan ciri RAKUS yang artinya Rasional, Analisis, Kritis, Universal dan Sistematis, berbicara tentang kelima ciri ini yang dimana merupakan penunjang-penunjang untuk bisa menjalankan fungsi dan peran mahasiswa. Rasional yang dimaksud disini adalah setiap tindakan atau hal yang diretima oleh mahasiswa harus rasional atau masuk akal, terlebih saat ini banyak berita-berita hoax.
Untuk itu mahasiswa harus mampu menangkal hal ini, kemudian Analis, seorang mahasiswa juga sebelum bertindak harus melakukan yang namanya analisis agar setiap apa yang dilakukan bisa berhasil dan mengetahui kebenarannya, selanjutnya adalah Kritis, ciri yang satu ini nyaris mati dalam jiwa mahasiswa, hanya dengan kritis mahasiswa akan terbawa oleh arus jika melihat sesuatu yang melenceng dari kebenaran maka harus dikritisi.
Dan yang keempat adalah universal atau menyeluruh, maksudnya disini adalah ketika ada suatu permasalahan maka seorang mahasiswa harus mampu meyelesikan persoalan bukan hanya melihat dari satu sudut pandang saja dan yang terakhir adalah sstematis, seorang mahasiswa harus melakukan tindakannya dengan cara yang tersistematis atau teratur agar bisa tercapainya suatu tujuan.
Menjadi seorang mahasiswa bukan hanya semata-mata untuk menjadi insan akamdemis saja, dimana harus memiliki IPK tinggi karena aksistensi seorang mahasiswa tidak hanya dilihat dari seberapa tinggi ia memiliki IPK yang diatas rata-rata tapi bagaimana ia bisa atau mampu menjalankan tanggungjawabnya dngan baik, menjalankan fungsi dan perannya yang bergelar sebagai MAHASISWA.
Masa depan bangsa tergantung bukan pada mereka yang apatis dan hedonis tetapi pada mereka yang bisa menjalankan peran dan fungsinya dengan baik selayaknya mahasiswa, namun nyatanya hari ini masih banyak mahasiswa yang lupa akan peran dan fungsinya, tidak jarang didapatkan mereka yang hanya datang duduk diam menyimak dikampus.
Perlu diingat kembali bahwa peran mahasiswa sangatlah penting, tanggungjawab yang bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga buat orang banyak terutama masyarat seperti yang terdapat pada salah satu poin tri darma perguruan tinggi yang dimana mengabdi pada masyarakat. Jadi sangat penting bagi mahasiswa untuk menghilangkan sikap apatis, dulu mahasiswa hanya membayar SPP murah tetapi bisa mencetak para insan akademis dan sadar akan fungsinya dan perannya.
Namun hari ini mahasiswa membayar SPP mahal tetapi hanya mampu mencetak insan gamers yang mayoritas hedonis, sangat miris. Untuk itu sangat penting bagi seorang mahasiswa untuk mengetahui fungsi dan perannya. Lalu apa-apa saja fungsi dan peran tersebut dan bagaimana menjalankannya? Berikut beberapa penjelasannya ;
4 Fungsi dan Peran mahasiswa diera Milenial
1. Agent Of Change
Mahasiswa sebagai kaum intelektual harus bisa menjalankan peranannya yaitu sebagai agent of change atau pembawa perubahan, hal ini sangat dibutuhkan bukan hanya untuk diri sendiri tetapi untuk bangsa pula. Seorang mahasiswa harus lebih kritis agar dapat merealisasikan setiap problematika yang ada dimasyarakat dengan teori-teori yang sudah dipelajarinya dikampus sebelumnya.
Sebagai mahasiswa yang memiliki peranan agent of change sudah seharusnya membuat perubahan, mulai dalam diri terlebih dahulu lalu kemudian melakukan perubahan dalam lingkungan masyarakat untuk kemajuan suatu bangsa.
Dan mahasiswa harus bisa melakukan perubahan ketika dalam lingkungan masyarakat telah terjadi beberapa penyimpangan dengan harapan untuk membangun Indonesia menjadi maju dengan disiplin ilmu yang mereka miliki dan untuk menjalankan peran ini mahasiswa harus memiliki kesadaran dan menghilangkan sikap apatis yang ada dalam diri mereka, mahasiswa harus lebih menjaga kepekaanya terhadap lingkungan masyarakat dan mampu melakukan perubahan dengan tindakan bukan hanya dengan teori-teori.
Hari ini masih banyak mahasiswa yang apatis dan memilih untuk bungkam, diam diri tutup mata dan telinga seakan. Bapak proklamator Ir. Soekarno pernah mengatakan bahwa beliau lebih menyukai pemuda yang duduk merokok dan minum kopi sambal membahas perihal negara dibandingan dengan pemuda yang hanya duduk diam membaca buku dan hanya memikirkan dirinya sendiri.
2. Iron stock
Mahasiswa merupakan penerus-penerus bangsa dan sudah menjadi asset terbaik bagi suatu bangsa yang dimana untuk melakukan perubahan, karena mahasiswalah yang akan menggantikan perjuangan para pendahulu, untuk itu seorang mahasiswa harus menjalankan fungsinya dengan baik dan selalu menjadi garda terdepan untuk melakukan suatu perubahan.
Dalam hal ini seorang mahasiswa harus mampu berpikir kritis, sikap inilah sehingga suara-suara mahasiswa akan menyampaikan aspirasi atau sebagai penyambung lidah masyarakat kepada para pemerintah. Mahasiswa juga tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, tetapi juga masyarakat banyak agar bisa mewujudkan fungsi dan perannya lebih baik serta menjaga nama baik Indonesia dengan terus melakukan kreatifitas- kreatifitas. Masiswa sebagai iron stock juga sudah menjadi harapan punggung sebuah bangsa.
3. Moral force
Suatu bangsa tidak akan berkembang jika para pahasiswa bersikap apatis dan tidak memiliki rasa ingin tahu. Sebagai seorang mahasiwa yang berperan menjadi moral force harus lebih banyak bersoaialisasi.
Gerakan moral dari setiap mahasiswa akan ada dan memang harus paada ketika dalam lingkungan masyarakat terjadi penyimpangan dan harus segera diluruskan. Menjadi seorang mahasiswa memang memiliki tanggungjawab yang besar dan yang dibutuhkan bukan hanya teori-teori tetapi tindakan juga.
Seperti yang dikatakan oleh Mahatma Ghandi bahwa “memberikan kebahagiaan kepada sebuah hati dengan sebuah tindakan jauh lebih baik daripada seribu kepala yang hanya menunduk berdoa” artinya adalah ketika negara sedang tidak baik-baik saja, puluhan mahasiswa yang turun bergerak menyelesaikan masalah lebih baik dari ribuan mahasiswa yang hanya menundukkan kepala dengan berdoa.
4. Sosial control
Mahasiswa sebagai sosial control atau generai pengontrol harus bisa menjalankan fungsi dan perannya lebih baik lagi dan mampu mengamati dalam lingkungan sekitar, tidak hanya mengamati lingkungan internalnya tetapi juga lingkungan eksternal diluar, lalu siapa yang akan dikontrol, siapa yang akan diamati?
Yang akan dikontrol adalah masyarakat, ketika mereka sudah menyimpang dari masalah sosial maka bukan hanya tanggung jawab pemerintah sebagai pemimpin tetapi mahasiswa juga turut andil dan bertanggungjawab akan hal ini yang dimana disebut sebagai sosial control ini.
Itulah beberapa peran dan fungsi mahasiswa, dari penjelasan diatas kita bisa tahu bahwa betapa pentingnya peran dan fungsi mahasiswa baik dalam kehidupan kampus maupun ketika berada dilingkungan masyarakat.
Oleh sebab itu, jadilah mahasiswa yang tidak hanya mementingkan IPK, tetapi bisa menjalankan peran dan fungsinya dengan baik sebagai bentuk dari tanggungjawab atas pengabdian diri pada masyarakat baik hari ini maupun esok nanti dan jadilah generasi penerus bangsa yang layak disebut asset negara, karena kemajuan suatu negara tergantug pada para pemudanya.
Mahasiswa juga ditandai dengan ciri RAKUS yang artinya Rasional, Analisis, Kritis, Universal dan Sistematis, berbicara tentang kelima ciri ini yang dimana merupakan penunjang-penunjang untuk bisa menjalankan fungsi dan peran mahasiswa. Rasional yang dimaksud disini adalah setiap tindakan atau hal yang diretima oleh mahasiswa harus rasional atau masuk akal, terlebih saat ini banyak berita-berita hoax.
Untuk itu mahasiswa harus mampu menangkal hal ini, kemudian Analis, seorang mahasiswa juga sebelum bertindak harus melakukan yang namanya analisis agar setiap apa yang dilakukan bisa berhasil dan mengetahui kebenarannya, selanjutnya adalah Kritis, ciri yang satu ini nyaris mati dalam jiwa mahasiswa, hanya dengan kritis mahasiswa akan terbawa oleh arus jika melihat sesuatu yang melenceng dari kebenaran maka harus dikritisi.
Dan yang keempat adalah universal atau menyeluruh, maksudnya disini adalah ketika ada suatu permasalahan maka seorang mahasiswa harus mampu meyelesikan persoalan bukan hanya melihat dari satu sudut pandang saja dan yang terakhir adalah sstematis, seorang mahasiswa harus melakukan tindakannya dengan cara yang tersistematis atau teratur agar bisa tercapainya suatu tujuan.
Menjadi seorang mahasiswa bukan hanya semata-mata untuk menjadi insan akamdemis saja, dimana harus memiliki IPK tinggi karena aksistensi seorang mahasiswa tidak hanya dilihat dari seberapa tinggi ia memiliki IPK yang diatas rata-rata tapi bagaimana ia bisa atau mampu menjalankan tanggungjawabnya dngan baik, menjalankan fungsi dan perannya yang bergelar sebagai MAHASISWA.
Masa depan bangsa tergantung bukan pada mereka yang apatis dan hedonis tetapi pada mereka yang bisa menjalankan peran dan fungsinya dengan baik selayaknya mahasiswa, namun nyatanya hari ini masih banyak mahasiswa yang lupa akan peran dan fungsinya, tidak jarang didapatkan mereka yang hanya datang duduk diam menyimak dikampus.
Perlu diingat kembali bahwa peran mahasiswa sangatlah penting, tanggungjawab yang bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga buat orang banyak terutama masyarat seperti yang terdapat pada salah satu poin tri darma perguruan tinggi yang dimana mengabdi pada masyarakat. Jadi sangat penting bagi mahasiswa untuk menghilangkan sikap apatis, dulu mahasiswa hanya membayar SPP murah tetapi bisa mencetak para insan akademis dan sadar akan fungsinya dan perannya.
Namun hari ini mahasiswa membayar SPP mahal tetapi hanya mampu mencetak insan gamers yang mayoritas hedonis, sangat miris. Untuk itu sangat penting bagi seorang mahasiswa untuk mengetahui fungsi dan perannya. Lalu apa-apa saja fungsi dan peran tersebut dan bagaimana menjalankannya? Berikut beberapa penjelasannya ;
4 Fungsi dan Peran mahasiswa diera Milenial
1. Agent Of Change
Mahasiswa sebagai kaum intelektual harus bisa menjalankan peranannya yaitu sebagai agent of change atau pembawa perubahan, hal ini sangat dibutuhkan bukan hanya untuk diri sendiri tetapi untuk bangsa pula. Seorang mahasiswa harus lebih kritis agar dapat merealisasikan setiap problematika yang ada dimasyarakat dengan teori-teori yang sudah dipelajarinya dikampus sebelumnya.
Sebagai mahasiswa yang memiliki peranan agent of change sudah seharusnya membuat perubahan, mulai dalam diri terlebih dahulu lalu kemudian melakukan perubahan dalam lingkungan masyarakat untuk kemajuan suatu bangsa.
Dan mahasiswa harus bisa melakukan perubahan ketika dalam lingkungan masyarakat telah terjadi beberapa penyimpangan dengan harapan untuk membangun Indonesia menjadi maju dengan disiplin ilmu yang mereka miliki dan untuk menjalankan peran ini mahasiswa harus memiliki kesadaran dan menghilangkan sikap apatis yang ada dalam diri mereka, mahasiswa harus lebih menjaga kepekaanya terhadap lingkungan masyarakat dan mampu melakukan perubahan dengan tindakan bukan hanya dengan teori-teori.
Hari ini masih banyak mahasiswa yang apatis dan memilih untuk bungkam, diam diri tutup mata dan telinga seakan. Bapak proklamator Ir. Soekarno pernah mengatakan bahwa beliau lebih menyukai pemuda yang duduk merokok dan minum kopi sambal membahas perihal negara dibandingan dengan pemuda yang hanya duduk diam membaca buku dan hanya memikirkan dirinya sendiri.
2. Iron stock
Mahasiswa merupakan penerus-penerus bangsa dan sudah menjadi asset terbaik bagi suatu bangsa yang dimana untuk melakukan perubahan, karena mahasiswalah yang akan menggantikan perjuangan para pendahulu, untuk itu seorang mahasiswa harus menjalankan fungsinya dengan baik dan selalu menjadi garda terdepan untuk melakukan suatu perubahan.
Dalam hal ini seorang mahasiswa harus mampu berpikir kritis, sikap inilah sehingga suara-suara mahasiswa akan menyampaikan aspirasi atau sebagai penyambung lidah masyarakat kepada para pemerintah. Mahasiswa juga tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, tetapi juga masyarakat banyak agar bisa mewujudkan fungsi dan perannya lebih baik serta menjaga nama baik Indonesia dengan terus melakukan kreatifitas- kreatifitas. Masiswa sebagai iron stock juga sudah menjadi harapan punggung sebuah bangsa.
3. Moral force
Suatu bangsa tidak akan berkembang jika para pahasiswa bersikap apatis dan tidak memiliki rasa ingin tahu. Sebagai seorang mahasiwa yang berperan menjadi moral force harus lebih banyak bersoaialisasi.
Gerakan moral dari setiap mahasiswa akan ada dan memang harus paada ketika dalam lingkungan masyarakat terjadi penyimpangan dan harus segera diluruskan. Menjadi seorang mahasiswa memang memiliki tanggungjawab yang besar dan yang dibutuhkan bukan hanya teori-teori tetapi tindakan juga.
Seperti yang dikatakan oleh Mahatma Ghandi bahwa “memberikan kebahagiaan kepada sebuah hati dengan sebuah tindakan jauh lebih baik daripada seribu kepala yang hanya menunduk berdoa” artinya adalah ketika negara sedang tidak baik-baik saja, puluhan mahasiswa yang turun bergerak menyelesaikan masalah lebih baik dari ribuan mahasiswa yang hanya menundukkan kepala dengan berdoa.
4. Sosial control
Mahasiswa sebagai sosial control atau generai pengontrol harus bisa menjalankan fungsi dan perannya lebih baik lagi dan mampu mengamati dalam lingkungan sekitar, tidak hanya mengamati lingkungan internalnya tetapi juga lingkungan eksternal diluar, lalu siapa yang akan dikontrol, siapa yang akan diamati?
Yang akan dikontrol adalah masyarakat, ketika mereka sudah menyimpang dari masalah sosial maka bukan hanya tanggung jawab pemerintah sebagai pemimpin tetapi mahasiswa juga turut andil dan bertanggungjawab akan hal ini yang dimana disebut sebagai sosial control ini.
Itulah beberapa peran dan fungsi mahasiswa, dari penjelasan diatas kita bisa tahu bahwa betapa pentingnya peran dan fungsi mahasiswa baik dalam kehidupan kampus maupun ketika berada dilingkungan masyarakat.
Oleh sebab itu, jadilah mahasiswa yang tidak hanya mementingkan IPK, tetapi bisa menjalankan peran dan fungsinya dengan baik sebagai bentuk dari tanggungjawab atas pengabdian diri pada masyarakat baik hari ini maupun esok nanti dan jadilah generasi penerus bangsa yang layak disebut asset negara, karena kemajuan suatu negara tergantug pada para pemudanya.
0 Response to "4 Fungsi dan Peran mahasiswa diera Milenial"
Post a Comment