Ikut PPG atau lanjut S2? Potensi dan Realita
Friday, 6 April 2018
Add Comment
Ikut PPG atau lanjut S2? Potensi dan Realita_ Dalam menentukan sebuah pilihan butuh analisa yang tepat agar tujuan yang hendak dicapai bisa terealisasi maksimal, tak terkecuali bagi orang yang telah menyelesaikan pendidikan pada jenjang S1 (Strata satu). Semakin ketatnya persaingan dalam dunia kerja membuat seseorang harus membekali dirinya dengan berbagai skill dan komptensi agar mampu bersaing dan memenangkan kompetisi.
Realita yang kadang memunculkan sisi dilematis yakni antara memilih untuk mengikuti pendidikan profesi guru (PPG) atau melanjutkan pendidikan pada jenjang S2 (Strata dua).Pendidikan profesi guru dan kuliah S2 memang memiliki kelebihan masing-masing.
Oleh karena itu sangat penting untuk melihat potensi/peluang ketika ikut pendidikan profesi guru (PPG) dan melanjutkan pendidikan S2. Namun yang tak boleh diabaikan begitu saja dalah realita dari penyerapan dalam dunia kerja antara lulusan pendidikan profesi guru (PPG) dan lulusan S2.
Maka dari itu pertama-tama mari kita sedikit mengulas potensi dan realita dari pendidikan profesi guru (PPG) dan kuliah S2. Agar hasil analisa bisa lebih akurat, maka yang anda harus lakukan yakni mencoba mengkaji kedua hal tersebut menggunakan analisis SWOT
Ikut PPG atau lanjut S2? Potensi dan Realita
Pertama, mari sejenak kita mengulas tentang keuntungan mengikuti pendidikan profesi guru, apa saja keuntungan ketika mengikuti PPG, berikut ulasannya;
Keuntungan Mengikuti PPG
1. Biaya kuliah selama mengikuti PPG disubsidi pemerintah
Keuntungan pertama mengikuti PPG yakni pemerintah membiayai peserta PPG, selain itu peserta PPG akan diasramakan selama satu tahun di LPTK pelaksana PPG
2. Lulusan PPG mendapat sertifikat pendidik
Selanjutnya peserta PPG yang telah menyelesaikan pendidikan profesi gurunya berhak mendapatkan sertifikat pendidik dengan begitu dia bisa mendapatkan tunjangan sertifikasi namun salah satu
syaratnya agar bisa mendapat tunjangan sertifikasi yakni dengan memiliki NUPTK
3. Peluang kerja lebih luas
Banyak perekrutan guru/tenaga pendidik/PNS dengan syarat utama yakni memiliki sertifikat pendidik, sehingga orang yang telah mengikuti PPG sudah pasti memiliki peluang kerja lebih luas. Contoh penerimaan/perekrutan guru yang membutuhkan sertifikat pendidik yakni pada perekrutan guru SILN dan guru GGD.
Selain keuntungan, sudah pasti ada tantangan saat mengikuti PPG, apa saja sih tantangan ikut PPG? Berikut ulasannya;
Tantangan saat mengikuti PPG
1. Seleksi penerimaan peserta PPG cukup ketat
Jika anda memiliki niat untuk ikut PPG, maka anda sebaiknya membekali diri anda dengan kompetensi yang menjadi acuan tes pada saat seleksi peserta PPG. Selain itu ada beberapa tahapan dalam seleksi PPG, mulai dari seleksi administrasi, seleksi TPA dan TKB
2. Diasaramakan selama satu tahun
Tantangan selanjutnya mengikuti PPG yakni anda harus siap-siap untuk diasramakan selama satu tahun dilokasi kampus/LPTK pelaksana PPG, itu artinya anda harus bisa menyesuaikan diri dengan para peserta PPG lainnya.
3. peserta PPG harus siap-siap digenjot secara maksimal
Menyandang titel Guru profesionaltidak semudah yang dibanyangkan, peserta yang lolos dalam seleksi PPG, pastinya akan mendapatkan pelatihan yang terbilang sangat maksimal, mulai dari kemampuan intelektual, afektif dan psikomotor. Jadi kesiapan fisik dan mental sangat dibutuhkan untuk bisa melalui tantangan yang satu ini.
Okey selanjutnya kita akan mengulas tentang keuntungan dan tantangan kuliah S2, berikut ulasan beberapa keuntungan kuliah S2
Keuntungan kuliah S2
1. Seleksi Penerimaan Mahasiswa S2 yang Cukup Ketat
Sebelum resmi terdaftar menjadi salah satu mahasiswa S2 atau mahasiswa pascasarjana disuatu kampus maka tantangan pertama yang harus dilewati adalah seleksi penerimaan mahasiswa S2. Dalam seleksi penerimaan mahasiswa S2 ada 3 jenis tes yang biasanya akan diberikan yakni tes kesehatan, tes intelegensi dan tes toefl (tes kemampuan berbahasa inggris).
Untuk tes kesehatan dan tes intelegensi mungkin tidak terlalu berat namun tes toefl (kemampuan berbahasa inggris) yang kemingkinan bisa menjadi tantangan berat. pasalnya tes toefl terdiri dari 3 kategori yakni reading, writing dan litsening. jadi penguasaan kosakata dan tatabahasa yang baik dan benar menjadi modal penting untuk melewati tes toefl tersebut. apalagi jika kampus yang dipilih untuk lanjut S2 adalah kampus ternama, maka sudah pasti standar kelulusan yang patok pun cukup tinggi dan ada banyak kompetitor yang siap mengganjal langkah anda.
2. Kuliah Matrikulasi
Kuliah matrikulasi biasanya berlangsung selama 3 bulan, kuliah ini ditujukan agar mahasiwa baru bisa mengingat kembali materi perkuliahan saat masih kuliah S1 dan juga sebagai jembatan penghubung antara pengetahuan yang didapatkan saat masih kuliah S1 dengan pengetahuan yang akan dipelajari saat kuliah S2.
Mengingat materi perkuliahan jenjang S2 cukup berat namun proporsional. Sebagian orang mengatakan bahwa "kuliah matrikulasi lebih berat dari perkuliahan S2 sesungguhnya" karena pada saat kuliah matrikulasi kemampuan mahasiswa akan digenjot dengan pemberian tugas yang cukup banyak dan proses pengkajian materi perkuliahan yang cukup mendalam. maka mental baja harus dipersiapkan untuk melewati tahapan ini.
3. Biaya Kuliah S2 Cukup Tinggi
Hal yang perlu dipahami ketika kuliah S2 adalah biaya untuk kuliah S2 yang cukup tinggi, biaya tersebut meliputi biaya awal pendaftaran yang berkisar puluhan juta, pembayaran SPP sekitar 5 juta persemester, ditambah beberapa kursus wajib yang mesti diikuti seperti kursus E-learning, kursus SPSS, kursus Multimedia dan kursus bahasa inggris. belum lagi biaya untuk membeli buku, karena beberapa dosen mewajibakan mahasiswanya untuk memiliki buku yang menjadi mata kuliah yang diajarkannya.
Dimasa akhir studi S2 mahasiswa akan menempuh 3 kali ujian yakni ujian proposal, ujian hasil dan ujian tutup masing-masing membutuhkan biaya yang cukup lumayan. biaya wisuda berkisar 2 sampai 3 jutaan, jadi jika dikalkulasikan maka bajet yang harus dipersiapkan ketika berniat kuliah S2 adalah sekitar 50 jutaan.
4. Jadwal Kuliah S2 yang kadang tidak menentu
Tenaga pengajar atau dosen yang mengajar di tingkatan S2 biasanya adalah dosen dengan titel profesor dan memiliki jadwal yang cukup padat. beberapa dosen juga mengajar dibeberapa kampus berbeda bahkan sebagian mengajar diluar kota. Kadang jadwal kuliah yang berbenturan membuat beberapa dosen mengubah jadwal kuliah secara mendadak. jadi mahasiswa harus selalu siap atau stand by jikalau sewaktu-waktu dosen mengubah jadwal kuliah.
5. Tugas Kuliah yang menantang
Berbeda saat kuliah S1, tugas yang diberikan ketika kuliah S2 cukup menantang namun tetap proporsional. Mengingat level gelar yang akan dicapai cukup tinggi maka tugas yang diberikan dosen pun cukup menguras otak dan tenaga. Adapun contoh tugas yang diberikan ketika kuliah S2 adalah misalkan tugas untuk membuat buku, menerjemahkan buku bahasa inggris ke dalam bahasa indonesia dan masih banyak lagi yang lainnya. namun sejatinya tugas-tugas tersebut untuk semakin memperdalam keilmuan seorang mahasiswa dan meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya.
6. Harus Mampu Menyesuaikan Diri
Berbeda saat masih kuliah S1 yang rata-rata mahasiswanya masih mudah. Pada tingkatan kuliah S2 anda akan dipertemukan dengan orang-orang yang cukup berumur atau bisa dibilang sudah tua, jadi dalam satu kelas biasanya mahasiwanya cukup beravariasi mulai dari yang usia masih mudah, bapak-bapak dan ibu-ibu, maka seorang mahasiswa dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut. karena biasanya mahasiswa yang sudah berumur sudah mulai agak lelet atau lambat loading jadi sebagai mahasiswa yang masih mudah sudah sewajarnya untuk mengerti dan membuang ego pribadi.
Hal ini bisa menjadi masalah bagi sebagian mahasiswa yang kurang mampu menyesuaikan dengan keadaan tersebut namun seiring waktu semua akan bisa atasi asalkan ada niat untuk belajar dan saling memahami.
7. Tugas Akhir (tesis)Yang Butuh Tenaga Ekstra Dalam Menyelesaikannya
Jika pada waktu S1 tugas akhirnya disebut skripsi maka tingkatan S2 tugas akhirnya disebut Tesis. jadi apa hal yang membedakan antara tesis dan skripsi? sebenarnya perbedaanya tidak terlalu signifikan tapi lebih kepada teknik analisis dan kedalaman penelitian. Mahasiswa S2 yang telah sampai ditingkat akhir dituntut untuk melakukan penelitian dengan kedalaman dan keakuratan penelitian yang tinggi. Dalam proses penyusunan tesis seorang mahasiswa membutuhkan banyak waktu serta konsentrasi tinggi dan biaya analisis penelitian yang cukup menguras keuangan.
8. Sulit untuk Selesai Kuliah S2 Tepat Waktu
Waktu normal dalam menyelesaikan kuliah S2 adalah 2 tahun namun jika seorang mahasiswa bersungguh-sungguh dalam perkuliahan bisa jadi hanya memerlukan 1,5 tahun untuk menyelesaikan kuliah S2 nya.
Tapi sebagian mahasiswa kesulitan dalam menyelesaikan kuliah tepat waktu. biasanya ada mahasiswa yang membutuhkan waktu sampai 4 tahun untuk menyelesaikan kuliahnya. hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal misalkan, Mahasiswa tersebut punya pekerjaan lain selain kuliah jadi sulit untuk memanageman waktunya. ataukah terhambat oleh penelitian akhir kuliah yang butuh waktu pengumpulan data yang memakan waktu berbulan-bulan.
Berdasarkan keuntungan dan tantangan mengikuti PPG serta kuliah S2, yang manakah antara ikut PPG dan lanjut S2 yang memiliki potensi yang lebih besar dalam mengantarkan anda pada kesuksesan jika ditilik dari realita yang ada?
Sebenarnya antara ikut PPG dan lanjut S2 semua hal tersebut sangat tergantung pada anda yang menjalaninya, baik PPG maupun kuliah S2 semua bisa mengantarkan anda pada kesuksesan anda.
Realita yang kadang memunculkan sisi dilematis yakni antara memilih untuk mengikuti pendidikan profesi guru (PPG) atau melanjutkan pendidikan pada jenjang S2 (Strata dua).Pendidikan profesi guru dan kuliah S2 memang memiliki kelebihan masing-masing.
Oleh karena itu sangat penting untuk melihat potensi/peluang ketika ikut pendidikan profesi guru (PPG) dan melanjutkan pendidikan S2. Namun yang tak boleh diabaikan begitu saja dalah realita dari penyerapan dalam dunia kerja antara lulusan pendidikan profesi guru (PPG) dan lulusan S2.
Maka dari itu pertama-tama mari kita sedikit mengulas potensi dan realita dari pendidikan profesi guru (PPG) dan kuliah S2. Agar hasil analisa bisa lebih akurat, maka yang anda harus lakukan yakni mencoba mengkaji kedua hal tersebut menggunakan analisis SWOT
Ikut PPG atau lanjut S2? Potensi dan Realita
Pertama, mari sejenak kita mengulas tentang keuntungan mengikuti pendidikan profesi guru, apa saja keuntungan ketika mengikuti PPG, berikut ulasannya;
Keuntungan Mengikuti PPG
1. Biaya kuliah selama mengikuti PPG disubsidi pemerintah
Keuntungan pertama mengikuti PPG yakni pemerintah membiayai peserta PPG, selain itu peserta PPG akan diasramakan selama satu tahun di LPTK pelaksana PPG
2. Lulusan PPG mendapat sertifikat pendidik
Selanjutnya peserta PPG yang telah menyelesaikan pendidikan profesi gurunya berhak mendapatkan sertifikat pendidik dengan begitu dia bisa mendapatkan tunjangan sertifikasi namun salah satu
syaratnya agar bisa mendapat tunjangan sertifikasi yakni dengan memiliki NUPTK
3. Peluang kerja lebih luas
Banyak perekrutan guru/tenaga pendidik/PNS dengan syarat utama yakni memiliki sertifikat pendidik, sehingga orang yang telah mengikuti PPG sudah pasti memiliki peluang kerja lebih luas. Contoh penerimaan/perekrutan guru yang membutuhkan sertifikat pendidik yakni pada perekrutan guru SILN dan guru GGD.
Selain keuntungan, sudah pasti ada tantangan saat mengikuti PPG, apa saja sih tantangan ikut PPG? Berikut ulasannya;
Tantangan saat mengikuti PPG
1. Seleksi penerimaan peserta PPG cukup ketat
Jika anda memiliki niat untuk ikut PPG, maka anda sebaiknya membekali diri anda dengan kompetensi yang menjadi acuan tes pada saat seleksi peserta PPG. Selain itu ada beberapa tahapan dalam seleksi PPG, mulai dari seleksi administrasi, seleksi TPA dan TKB
2. Diasaramakan selama satu tahun
Tantangan selanjutnya mengikuti PPG yakni anda harus siap-siap untuk diasramakan selama satu tahun dilokasi kampus/LPTK pelaksana PPG, itu artinya anda harus bisa menyesuaikan diri dengan para peserta PPG lainnya.
3. peserta PPG harus siap-siap digenjot secara maksimal
Menyandang titel Guru profesionaltidak semudah yang dibanyangkan, peserta yang lolos dalam seleksi PPG, pastinya akan mendapatkan pelatihan yang terbilang sangat maksimal, mulai dari kemampuan intelektual, afektif dan psikomotor. Jadi kesiapan fisik dan mental sangat dibutuhkan untuk bisa melalui tantangan yang satu ini.
Keuntungan kuliah S2
1. Meningkatkan Skill dan Kemampuan
Dengan melanjutkan pendidikan pada jenjang S2 sudah dapat dipastikan skill dan kemampuan yang dimiliki akan semakin meningkat hal tersebut di karenakan metode pengajaran dan pembelajaran yang diterapkan pada perkuliahan S2 memiliki standar tinggi, serta mahasiswa akan diajar oleh tenaga pengajar profesional yang ahli dibidangnya. selama mengikuti perkuliahan, mahasiwa akan diberi tugas-tugas yang berbobot untuk semakin meningkatkan kemampuan mahasiswa
2. Bertemu dengan orang-orang hebat
kelebihan kuliah S2 adalah anda akan dibertemu dengan orang-orang hebat, misalkan orang yang telah memiliki pekerjaan dengan jabatan tinggi yang melanjutkan pendidikannya. atau bertemu dengan orang yang survive yang bisa membiayai kuliahnya sendiri. namun hal yang sangat pasti ketika anda kuliah S2 adalah anda akan memiliki banyak relasi atau teman dengan kualitas mumpuni.
3. Bergelar Master
Mahasiswa yang telah menyelesaikan perkuliahan pada jenjang S2 akan bergelar "master" sesuai dengan latar belakang jurusan kekhususan yang dipilihnya. jika kita mengkaji kata "master" maka kata tersebut merujuk pada orang yang sudah sangat ahli dan lihai dalam bidang keilmuan yang digelutinya.
4. Peluang Lapangan Kerja Semakin Banyak
Hal yang menarik ketika seseorang telah menyelesaikan kuliah S2 adalah prospek lapangan kerja yang akan menjadi semakin luas, ada banyak lapangan kerja yang tersedia bagi lulusan S2, apalagi jika jurusan kekhususan yang dipilih adalah jurusan yang banyak dibutuhkan dalam dunia kerja.
5. Akan semakin dihargai dan disegani
kelebihan lain kuliah S2 adalah orang yang ada disekitar anda akan menjadi lebih segang dan lebih menghargai anda walaupun hal tersebut bukan tujuan kenapa memilih lanjut S2.
demikianlah kelebihan kuliah S2 yang bisa anda jadikan pertimbangan untuk ikut melanjutkan pendidikan pada jenjang S2 , namun sejatinya, melanjutkan kuliah ke jenjang S2 memang adalah sebuah jalan untuk bisa membantu orang lain melalui skill dan kemampuan yang didapatkan saat kuliah S2.
Selain keuntungan, kuliah S2 juga memiliki tantangan tersendiri, berikut beberapa tantangan kuliah S2.
Tantangan Kuliah S2
Sebelum resmi terdaftar menjadi salah satu mahasiswa S2 atau mahasiswa pascasarjana disuatu kampus maka tantangan pertama yang harus dilewati adalah seleksi penerimaan mahasiswa S2. Dalam seleksi penerimaan mahasiswa S2 ada 3 jenis tes yang biasanya akan diberikan yakni tes kesehatan, tes intelegensi dan tes toefl (tes kemampuan berbahasa inggris).
Untuk tes kesehatan dan tes intelegensi mungkin tidak terlalu berat namun tes toefl (kemampuan berbahasa inggris) yang kemingkinan bisa menjadi tantangan berat. pasalnya tes toefl terdiri dari 3 kategori yakni reading, writing dan litsening. jadi penguasaan kosakata dan tatabahasa yang baik dan benar menjadi modal penting untuk melewati tes toefl tersebut. apalagi jika kampus yang dipilih untuk lanjut S2 adalah kampus ternama, maka sudah pasti standar kelulusan yang patok pun cukup tinggi dan ada banyak kompetitor yang siap mengganjal langkah anda.
2. Kuliah Matrikulasi
Kuliah matrikulasi biasanya berlangsung selama 3 bulan, kuliah ini ditujukan agar mahasiwa baru bisa mengingat kembali materi perkuliahan saat masih kuliah S1 dan juga sebagai jembatan penghubung antara pengetahuan yang didapatkan saat masih kuliah S1 dengan pengetahuan yang akan dipelajari saat kuliah S2.
Mengingat materi perkuliahan jenjang S2 cukup berat namun proporsional. Sebagian orang mengatakan bahwa "kuliah matrikulasi lebih berat dari perkuliahan S2 sesungguhnya" karena pada saat kuliah matrikulasi kemampuan mahasiswa akan digenjot dengan pemberian tugas yang cukup banyak dan proses pengkajian materi perkuliahan yang cukup mendalam. maka mental baja harus dipersiapkan untuk melewati tahapan ini.
3. Biaya Kuliah S2 Cukup Tinggi
Hal yang perlu dipahami ketika kuliah S2 adalah biaya untuk kuliah S2 yang cukup tinggi, biaya tersebut meliputi biaya awal pendaftaran yang berkisar puluhan juta, pembayaran SPP sekitar 5 juta persemester, ditambah beberapa kursus wajib yang mesti diikuti seperti kursus E-learning, kursus SPSS, kursus Multimedia dan kursus bahasa inggris. belum lagi biaya untuk membeli buku, karena beberapa dosen mewajibakan mahasiswanya untuk memiliki buku yang menjadi mata kuliah yang diajarkannya.
Dimasa akhir studi S2 mahasiswa akan menempuh 3 kali ujian yakni ujian proposal, ujian hasil dan ujian tutup masing-masing membutuhkan biaya yang cukup lumayan. biaya wisuda berkisar 2 sampai 3 jutaan, jadi jika dikalkulasikan maka bajet yang harus dipersiapkan ketika berniat kuliah S2 adalah sekitar 50 jutaan.
4. Jadwal Kuliah S2 yang kadang tidak menentu
Tenaga pengajar atau dosen yang mengajar di tingkatan S2 biasanya adalah dosen dengan titel profesor dan memiliki jadwal yang cukup padat. beberapa dosen juga mengajar dibeberapa kampus berbeda bahkan sebagian mengajar diluar kota. Kadang jadwal kuliah yang berbenturan membuat beberapa dosen mengubah jadwal kuliah secara mendadak. jadi mahasiswa harus selalu siap atau stand by jikalau sewaktu-waktu dosen mengubah jadwal kuliah.
5. Tugas Kuliah yang menantang
Berbeda saat kuliah S1, tugas yang diberikan ketika kuliah S2 cukup menantang namun tetap proporsional. Mengingat level gelar yang akan dicapai cukup tinggi maka tugas yang diberikan dosen pun cukup menguras otak dan tenaga. Adapun contoh tugas yang diberikan ketika kuliah S2 adalah misalkan tugas untuk membuat buku, menerjemahkan buku bahasa inggris ke dalam bahasa indonesia dan masih banyak lagi yang lainnya. namun sejatinya tugas-tugas tersebut untuk semakin memperdalam keilmuan seorang mahasiswa dan meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya.
6. Harus Mampu Menyesuaikan Diri
Berbeda saat masih kuliah S1 yang rata-rata mahasiswanya masih mudah. Pada tingkatan kuliah S2 anda akan dipertemukan dengan orang-orang yang cukup berumur atau bisa dibilang sudah tua, jadi dalam satu kelas biasanya mahasiwanya cukup beravariasi mulai dari yang usia masih mudah, bapak-bapak dan ibu-ibu, maka seorang mahasiswa dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut. karena biasanya mahasiswa yang sudah berumur sudah mulai agak lelet atau lambat loading jadi sebagai mahasiswa yang masih mudah sudah sewajarnya untuk mengerti dan membuang ego pribadi.
Hal ini bisa menjadi masalah bagi sebagian mahasiswa yang kurang mampu menyesuaikan dengan keadaan tersebut namun seiring waktu semua akan bisa atasi asalkan ada niat untuk belajar dan saling memahami.
7. Tugas Akhir (tesis)Yang Butuh Tenaga Ekstra Dalam Menyelesaikannya
Jika pada waktu S1 tugas akhirnya disebut skripsi maka tingkatan S2 tugas akhirnya disebut Tesis. jadi apa hal yang membedakan antara tesis dan skripsi? sebenarnya perbedaanya tidak terlalu signifikan tapi lebih kepada teknik analisis dan kedalaman penelitian. Mahasiswa S2 yang telah sampai ditingkat akhir dituntut untuk melakukan penelitian dengan kedalaman dan keakuratan penelitian yang tinggi. Dalam proses penyusunan tesis seorang mahasiswa membutuhkan banyak waktu serta konsentrasi tinggi dan biaya analisis penelitian yang cukup menguras keuangan.
8. Sulit untuk Selesai Kuliah S2 Tepat Waktu
Waktu normal dalam menyelesaikan kuliah S2 adalah 2 tahun namun jika seorang mahasiswa bersungguh-sungguh dalam perkuliahan bisa jadi hanya memerlukan 1,5 tahun untuk menyelesaikan kuliah S2 nya.
Tapi sebagian mahasiswa kesulitan dalam menyelesaikan kuliah tepat waktu. biasanya ada mahasiswa yang membutuhkan waktu sampai 4 tahun untuk menyelesaikan kuliahnya. hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal misalkan, Mahasiswa tersebut punya pekerjaan lain selain kuliah jadi sulit untuk memanageman waktunya. ataukah terhambat oleh penelitian akhir kuliah yang butuh waktu pengumpulan data yang memakan waktu berbulan-bulan.
Berdasarkan keuntungan dan tantangan mengikuti PPG serta kuliah S2, yang manakah antara ikut PPG dan lanjut S2 yang memiliki potensi yang lebih besar dalam mengantarkan anda pada kesuksesan jika ditilik dari realita yang ada?
Sebenarnya antara ikut PPG dan lanjut S2 semua hal tersebut sangat tergantung pada anda yang menjalaninya, baik PPG maupun kuliah S2 semua bisa mengantarkan anda pada kesuksesan anda.
0 Response to "Ikut PPG atau lanjut S2? Potensi dan Realita"
Post a Comment