7 Cara Meningkatkan Keefektifan Pembelajaran Menurut Ahli
Thursday, 15 December 2016
Add Comment
7 Cara Meningkatkan Keefektifan Pembelajaran Menurut Ahli_Keefektifan
pembelajaran adalah hasil guna yang diperoleh setelah pelaksanaan
proses pembelajaran. Keefektifan pembelajaran dalam proses interaksi
belajar yang baik adalah segala daya upaya guru untuk membantu para
siswa agar dapat belajar dengan baik, untuk mengetahui keefektifan
mengajar dengan memberikan tes, sebab hasil tes dapat dipakai untuk
mengevaluasi berbagai aspek proses pembelajaran (Trianto, 2009).
Menurut Jonson dalam Sahabuddin (2007), keefektifan dalam proses pembelajaran merupakan suatu implementasi yang berhasil dari pencapaian komponen pengajaran yang memiliki hubungan dengan keterampilan guru. Seorang guru yang efektif haruslah memiliki sifat yang kooperatif, berkepribadian yang menarik dan memiliki minat yang besar. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa keefektifan pembelajaran adalah sesuatu yang ditimbulkan setelah proses pembelajaran berlangsung yang menimbulkan hasil yang dilihat dari pencapaian tujuan pembelajaran.
Baca juga:
7 Cara Mengatasi Anak Yang Lambat Memahami Pelajaran
Keefektifan dalam pembelajaran telah banyak menarik perhatian kalangan ahli-ahli pendidikan, terutama yang mencurahkan perhatiannya kepada proses mengajar-belajar. Di dalamnya ada 4 fase yang masing-masing berbeda pusat perhatiannya. Fase pertama, memusatkan perhatian terhadap kepribadian, fase kedua pada metode, fase ketiga pada proses produk sedangkan fase keempat pada kompetensi yang relevan. Sementara itu, Rosenshine melacak hasil penelitian melalui hubungan antara pengajaran dengan hasi belajar, dan menyimpulkan bahwa ada tiga siklus. Siklus pertama pada kepribadian, siklus kedua pada interaksi guru-siswa dan siklus ketiga pada jangkauan isi (Sahabuddin, 2007).
Menurut Sugiyono (2010) indikator keefektifan penggunaan metode pengajaran adalah kecepatan pemahaman murid pada pelajaran lebih tinggi, murid bertambah kreatif dan hasil belajar meningkat. Sedangkan menurut Mulyasa (2008) keefektifan berkaitan dengan terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya tujuan, ketepatan waktu, dan adanya partisipasi aktif dari anggota. Menurut Sahabuddin ( 2007 ), keefektifan mengajar , dapat dicapai bila guru memiliki profil guru sebagai berikut :
7 Cara Meningkatkan Keefektifan Pembelajaran Menurut Ahli
1. Menguasai Materi Pelajaran yang Akan Diajarkan
Penguasaan materi pelajaran termasuk di dalamnya kemampuan mengorganisasikan dan menyesuaikan materi pelajaran menurut tingkat kemampuan, minat dan kecepatan murid masing-masing.
2. Kesehatan dan Kondisi Jasmani
Megajar adalah tugas atau kegiatan yang sangat memerlukan kesehatan dan kondisi jasmani. Gangguan kesehatan dan jasmani dapat mengurangi kemampuan guru dalam melaksanakan tugas mengajar.
3. Sifat Kepribadian dan Penguasaan Diri
Kepribadiaan dan perilaku guru besar sekali pengaruhnya terhadap anak-anak. Dalam menghadapi tugasnya sebagai guru ia menghadapi anak-anak yang berbeda-beda perilakunya, ada yang menyenangkan dan ada pula yang menjengkelkan. Dalam hal ini guru harus dapat mengendalikan perasaannya.
4. Mengerti Sifat dan Perkembangan Manusia
Baik pria meupun wanita, mungkin berminat sekali untuk mengajar, tetapi mungkin mereka tidak mengerti rangkaian perkembangan manusia sehingga mereka tidak berhasil mengajar sebagai mana mestinya. Salah satu peningkatan program pendidika tradisional dengan pendidikan modern, adalah dalam hal mempersiapkan guru yang mengerti pola perkembangan manusia.
5. Pengetahuan dan Kemampuan Menggunakan prinsip-prinsip Belajar
Apa yang harus diajarkan, mengapa, bilamana, bagaimana mengajarkannya, tergantung dari beberapa faktor antara lain adalah kebutuhan secara individual dan sosial, kesiapan belajar dan kesempatan mengajar-belajar yang dapat berguna.
6. Toleransi Budaya, Agama dan Suku Bangsa
Guru menghadapi anak-anak yang mungkin berasal dari berbagai sistem budaya, agama dan suku bangsa yang berbeda-beda. Dalam hal ini guru harus menghormati tradisi atau adat istiadat, agama, suku bangsa, dsb., yang dianut oleh murid-murid. Dengan prinsip Bhineka Tunggal Ika Guru dapat menghadapi murid yang beraneka ragam adat istiadat, agama, suku bangsa dsb., dengan baik sejauh tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.
7. Peningkatan Profesi dan Budaya
Guru harus mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat meningkatka profesi sebagai guru pengembang kebudayaan. Apa yang dipelajari secara teoritis belum tentu cocok dengan praktek. Oleh sebab itu, guru harus giat menambah pengetahuan dan pengalamnnya secara mencocokkan teori dengan praktek.
Demikianlah 7 Cara Meningkatkan Keefektifan Pembelajaran Menurut Ahli yang bisa anda coba aplikasikan dalam meningkatkan proses pembelajaran di kelas atau kampu tempat anda mengajar
Baca juga:
7 Cara Mengatasi Anak Yang Lambat Memahami Pelajaran
Keefektifan dalam pembelajaran telah banyak menarik perhatian kalangan ahli-ahli pendidikan, terutama yang mencurahkan perhatiannya kepada proses mengajar-belajar. Di dalamnya ada 4 fase yang masing-masing berbeda pusat perhatiannya. Fase pertama, memusatkan perhatian terhadap kepribadian, fase kedua pada metode, fase ketiga pada proses produk sedangkan fase keempat pada kompetensi yang relevan. Sementara itu, Rosenshine melacak hasil penelitian melalui hubungan antara pengajaran dengan hasi belajar, dan menyimpulkan bahwa ada tiga siklus. Siklus pertama pada kepribadian, siklus kedua pada interaksi guru-siswa dan siklus ketiga pada jangkauan isi (Sahabuddin, 2007).
Menurut Sugiyono (2010) indikator keefektifan penggunaan metode pengajaran adalah kecepatan pemahaman murid pada pelajaran lebih tinggi, murid bertambah kreatif dan hasil belajar meningkat. Sedangkan menurut Mulyasa (2008) keefektifan berkaitan dengan terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya tujuan, ketepatan waktu, dan adanya partisipasi aktif dari anggota. Menurut Sahabuddin ( 2007 ), keefektifan mengajar , dapat dicapai bila guru memiliki profil guru sebagai berikut :
7 Cara Meningkatkan Keefektifan Pembelajaran Menurut Ahli
1. Menguasai Materi Pelajaran yang Akan Diajarkan
Penguasaan materi pelajaran termasuk di dalamnya kemampuan mengorganisasikan dan menyesuaikan materi pelajaran menurut tingkat kemampuan, minat dan kecepatan murid masing-masing.
2. Kesehatan dan Kondisi Jasmani
Megajar adalah tugas atau kegiatan yang sangat memerlukan kesehatan dan kondisi jasmani. Gangguan kesehatan dan jasmani dapat mengurangi kemampuan guru dalam melaksanakan tugas mengajar.
3. Sifat Kepribadian dan Penguasaan Diri
Kepribadiaan dan perilaku guru besar sekali pengaruhnya terhadap anak-anak. Dalam menghadapi tugasnya sebagai guru ia menghadapi anak-anak yang berbeda-beda perilakunya, ada yang menyenangkan dan ada pula yang menjengkelkan. Dalam hal ini guru harus dapat mengendalikan perasaannya.
4. Mengerti Sifat dan Perkembangan Manusia
Baik pria meupun wanita, mungkin berminat sekali untuk mengajar, tetapi mungkin mereka tidak mengerti rangkaian perkembangan manusia sehingga mereka tidak berhasil mengajar sebagai mana mestinya. Salah satu peningkatan program pendidika tradisional dengan pendidikan modern, adalah dalam hal mempersiapkan guru yang mengerti pola perkembangan manusia.
5. Pengetahuan dan Kemampuan Menggunakan prinsip-prinsip Belajar
Apa yang harus diajarkan, mengapa, bilamana, bagaimana mengajarkannya, tergantung dari beberapa faktor antara lain adalah kebutuhan secara individual dan sosial, kesiapan belajar dan kesempatan mengajar-belajar yang dapat berguna.
6. Toleransi Budaya, Agama dan Suku Bangsa
Guru menghadapi anak-anak yang mungkin berasal dari berbagai sistem budaya, agama dan suku bangsa yang berbeda-beda. Dalam hal ini guru harus menghormati tradisi atau adat istiadat, agama, suku bangsa, dsb., yang dianut oleh murid-murid. Dengan prinsip Bhineka Tunggal Ika Guru dapat menghadapi murid yang beraneka ragam adat istiadat, agama, suku bangsa dsb., dengan baik sejauh tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.
7. Peningkatan Profesi dan Budaya
Guru harus mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat meningkatka profesi sebagai guru pengembang kebudayaan. Apa yang dipelajari secara teoritis belum tentu cocok dengan praktek. Oleh sebab itu, guru harus giat menambah pengetahuan dan pengalamnnya secara mencocokkan teori dengan praktek.
Demikianlah 7 Cara Meningkatkan Keefektifan Pembelajaran Menurut Ahli yang bisa anda coba aplikasikan dalam meningkatkan proses pembelajaran di kelas atau kampu tempat anda mengajar
0 Response to "7 Cara Meningkatkan Keefektifan Pembelajaran Menurut Ahli"
Post a Comment