Pembelajaran Sains di SD
Friday, 11 November 2016
Add Comment
Pembelajaran Sains di SD
A. Pengertian Sains
Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) atau biasa disebut sains merupakan salah satu
mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada
jenjang sekolah dasar. Secara etimologi, Fisher (1975:5) dalam Mariana dan
Praginda (2009: 14) menyatakan kata sains berasal dari bahasa Latin, yaitu scientia
yang artinya secara sederhana adalah pengetahuan (knowledge).
Menurut
Susanto (2013: 167) Sains adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta
melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan
dijelaskan dengan penalaran sehingga menghasilkan suatu kesimpulan.
Selanjutnya
Mariana dan Praginda (2009: 18) menyatakan bahwa sains adalah: “ilmu
pengetahuan atau kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan teori yang dibentuk
melalui proses kreatif yang sistematis melalui inkuari yang dilanjutkan dengan
proses observasi (empiris) secara terus-menerus; merupakan suatu upaya manusia
yang meliputi operasi mental, keterampilan, dan strategi memanipulasi dan
menghitung, yang dapat diuji kembali kebenarannya yang dilandasi dengan sikap
keingintahuan (curiousity), keteguhan hati (courage), ketekunan (persistence)
yang dilakukan oleh individu untuk menyingkap rahasia alam semesta”.
Dari
pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Sains sangat
berperan penting dalam memajukan daya pikir manusia dalam memecahkan masalah
kehidupan, karena pada dasarnya pelajaran sains adalah ilmu yang
mengkaji tentang gejala-gejala alam dan hubungannya dengan kehidupan manusia.
IPA atau sains sebagai mata pelajaran yang menuntut keterampilan proses, produk
dan proyek merupakan mata pelajaran yang sangat berguna bagi kehidupan siswa,
sains juga dapat dijadikan sebagai suatu media bagi siswa untuk mempelajari
diri sendiri dan cara menyesuaikan dengan lingkungan sekitarnya.
B. Tujuan Pembelajaran Sains di SD
Pemerintah
melalui BSNP (2006) dalam Susanto (2009: 171) merumuskan tujuan pembelajaran
sains di SD sebagai berikut:
1).
Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.
2).
Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3).
Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan keselarasan tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan
masyarakat.
4).
Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan
masalah dan membuat keputusan.
5).
Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan
melestarikan lingkungan alam.
6).
Meningkatkan kesadarn untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai
salah satu ciptaan Tuhan.
7).
Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, keterampilan IPA sebagai dasar untuk
melanjutkan pendidikan ke SMP.
Namun Fakta dari lapangan dalam proses pembelajaran siswa kurang
diberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir sehingga siswa
kurang aktif dalam belajar. Hal ini terjadi karena cara pembelajaran berpikir
tidak digunakan secara baik dalam proses pembelajaran di dalam kelas.
Pelaksanaan proses pembelajaran yang berlangsung di kelas hanya diarahkan pada
kemampuan siswa untuk menghafal informasi, siswa dipaksa hanya untuk mengingat
informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diperoleh untuk
menghubungkannya dengan situasi dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam
proses pembelajaran IPA masih sering ditemukan pembelajaran yang berpusat pada
guru sehingga keterlibatan siswa selama proses pembelajaran masih kurang. Siswa
lebih banyak menunggu sajian guru dari pada mencari dan menemukan pengetahuan
sendiri. Siswa hanya mendengarkan, mencatat kemudian hanya mengerjakan soal
latihan, pembelajaran menjadi monoton sehingga siswa kurang berinteraksi dan
bekerjasama dalam memecahkan masalah. Sehingga tujuan pembelajaran di atas
tidak dapat tercapai secara maksimal.
#Pembelajaran Sains di SD
0 Response to "Pembelajaran Sains di SD"
Post a Comment