Dampak Positif dan Negatif Perubahan kurikulum 2013 (K 13) Menjadi Living Kurikulum
Wednesday, 9 November 2016
Add Comment
Dampak
Positif dan Negatif Perubahan kurikulum 2013 (K 13) Menjadi Living Kurikulum
Wacana
perubahan kurikulum 2013 (k 13) menjadi living kurikulum menjadi bahan
perbincangan yang hangat dikalangan civitas pemerhati pendidikan maupun
dikalangan masyarakat. Kurikulum 2013 sebelumnya resmi diperkenalkan pemerintah
pada akhir 2013 tersebut merupakan hasil revisi dari kurikulum sebelumnya yakni
kurikulum KTSP 2006. 2014 menjadi masa uji coba kurikulum 2013 dibeberapa
sekolah tertentu dan hasilnya memiliki beberapa sisi positif namun juga
memiliki beberapa kelemahan atau sisi negatif. Jika kurikulum 2006 lebih
menekankan pada aspek kognitif maka kurikulum 2013 lebih meyeimbangkan antara
aspek kognitif, psikomotor dan afektif.
Namun kendala yang muncul dalam penerapan kurikulum 2013 adalah sulitnya guru dalam menilai aspek afektif siswa hal ini karena kurikulum 2013 tidak dilengkapi standar baku dalam mengukur aspek tersebut ditambah lagi kurikulum 2013 yang terlalu menyita waktu seorang guru dalam penyusunan perangkat pembelajaran membuat kurikulum 2013 tidak terlalu efektif dalam penerapannya. Hadirnya wacana konsep living kurikulum diharapkan menjadi solusi bagi kekurangan-kekurangan yang ada pada kurikulum 2013.
Namun kendala yang muncul dalam penerapan kurikulum 2013 adalah sulitnya guru dalam menilai aspek afektif siswa hal ini karena kurikulum 2013 tidak dilengkapi standar baku dalam mengukur aspek tersebut ditambah lagi kurikulum 2013 yang terlalu menyita waktu seorang guru dalam penyusunan perangkat pembelajaran membuat kurikulum 2013 tidak terlalu efektif dalam penerapannya. Hadirnya wacana konsep living kurikulum diharapkan menjadi solusi bagi kekurangan-kekurangan yang ada pada kurikulum 2013.
Namun
penerapan suatu kebijakan tak lepas dari konsekuensinya yang mengikutinya sama
halnya dengan wacana pergantian kurikulum 2013 menjadi living kurikulum. Hal
yang menjadi mutlak adalah adanya dampak positif dan negative jika kurikulum
2013 berganti menjadi living kurikulum. Apa saja Dampak Positif dan Negatif Perubahan kurikulum 2013 (K 13) Menjadi
Living Kurikulum. Berikut ulasan dampak positif dan negatif perubahan
kurikulum 2013 menjadi living kurikulum
Baca juga:
Dampak
Negatif Perubahan kurikulum 2013 (K 13) Menjadi Living Kurikulum
1.
Mebutuhkan biaya besar dalam pembaharuan perangkat pembelajaran
Sama
halnya ketika kurikulum 2013 mulai diterapkan, pemerintah menganggarkan angka
triliunan dalam pembaharuan perangkat kurikulum pada waktu itu. Mulai dari buku
kurikulum 2013, pelatihan guru dengan jumlah dana yang dibutuhkan tidak
sedikit, serta pembaharuan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan modul
kurikulm 2013. Maka hal yang sama akan terjadi jika kurikulum 2013 kembali
berganti dengan kurikulum yang baru
2. Guru
harus kembali menyesuaikan konsep baru dalam mendidik siswa
Satu hal
pasti ketika kurikulum 2013 berganti menjadi living kurikulum adalah guru harus
siap-siap memperbaharui konsep dalam mendidik siswa, guru juga sudah pasti
harus digenjot untuk mengikuti sosialisasi dari metode mengajar dan cara
penerapan dari kurikulum 2013.
3. Pola pembelajaran kemungkinan akan terasa
bersekat-sekat bagi siswa
Penerapan
kurikulum 2013 yang baru saja dirasakan oleh siswa dengan konsep pembalajaran
baru dan siswa mulai beradaptasi dengan konsep pembelajaran tersebut, secara
frontal diganti dengan konsep yang berbeda jika living kurikulum diterapkan.
Walaupun konsep pembelajarannya tak sepenuhnya baru namun sudah dipastikan akan
memiliki perbedaan. Jika menganilasa hal tersebut, kemungkinan siswa akan
menggangap pola pembelajaran yang diterapkan oleh gurunya seperti sekat-sekat
yang berbda dengan pola pembelajaran yang sebelumnya.
4.
Sebagian daerah pelosok akan terlambat dalam menerapkan living kurikulum
Jika
living kurikulum benar diterapkan pemerintah maka sudah dapat dipastikan
beberapa daerah akan lambat dalam penerapan kurikulum tersebut hal ini
disebabkan oleh kondisi geografis sekolah pelosok susah untuk dicapai ditambah
kurangnya sarana dalam sosialisasi living kurikulum padahal pekaksanaan ujian
nasional berstandar nasional, sudah pasti pemilihan soal ujian nasional sedikit
banyaknya akan berlandaskan pada living kurikulum hal ini mejadi tidak adil
bagi siswa.
Dampak Positif Perubahan kurikulum 2013 (K 13) Menjadi Living
Kurikulum
1. Lebih
menyempurnakan kekurangan yang ada pada kurikulum 2013
Living
kurikulum adalah hasil refleksi dari penerapan kurikulum 2013, belajar dari
kekurangan yang ada pada kurikulum 2013 maka kementrian pendidikan akan lebih
diminimalisir permasalahan kurikulum
2013 melalui penerapan living kurikulum
2.
perubahan kurikulum 2013 menjadi living kurikulum adalah tuntutan konsep
pendidikan
Kurikulum
memang selayaknya harus selalu berubah, hal ini karena kurikulum harus mampu
menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik pada waktu itu dan beberapa tahun
ke depan. Pengembangan kurikulum memang memiliki dimensi fleksibiltas dan
relevansi yang harus terus mengikuti konsep pendidikan yang dibutuhkan. Jadi
living kurikulum adalah pembaharuan yang memang dibutuhkan oleh stackholder
dalam ruang lingkup pendidikan.
3. Living kurikulum lebih humanis dan
kaya akan dimensi pengembangan kemampuan peserta didik.
Salah satu kelebihan living kurikulum
berdasarkan konsepnya adalah living kurikulum memiliki kelebihan pada konsepnya
yang lebih bersahabat bagi guru dan peserta didik dan memiliki beberapa elemen
yang memberikan stimulasi bagi peserta didik untuk lebih mengeksplorasi
kemampuannya.
#Dampak Positif dan Negatif Perubahan kurikulum 2013 (K 13) Menjadi Living Kurikulum
0 Response to "Dampak Positif dan Negatif Perubahan kurikulum 2013 (K 13) Menjadi Living Kurikulum"
Post a Comment