PENGERTIAN ZAKAT SECARA LENGKAP
Sunday, 10 July 2016
Add Comment
PENGERTIAN ZAKAT SECARA LENGKAP
A.
PENGERTIAN
ZAKAT
Zakat menurut bahasa artinya bersih, bertambah (ziyadah),
dan terpuji. Jika
di ucapkan, zaka al-zar, artinya adalah tanaman itu tumbuh dan
bertambah. Jika diucapkan zakat al-nafaqah, artinya nafkah, tumbuh dan
bertambah jika diberkati.kata ini juga sering dikemukakan untuk makna thaharah
(suci). Allah SWT berfirman
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu.” (QS Asy-Syams 9)
Menurut syara’, zakat ialah pemberian tertentu dari harta tertentu
kepada orang tertentu menurut syarat-syarat yang ditentukan. Dinamakan zakat karena di
dalamnya terkandung harapan untuk memperoleh berkat, membersihkan jiwa dan
menumpuknya dengan berbagai kebaikan. Kata-kata zakat itu, arti aslinya ialah
tumbuh, suci, dan berkah. Firman Allah SWT dalam surat At-Taubah ayat 103.
“Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan
menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu
(menumbuhkan) ketentraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha
Mengetahui.” (QS At-Taubah 103)
Zakat
menurut istilah agama islam artinya sejumlah / kadar harta tertentu yang diberikan
kepada yang berhak menerimanya, dengan beberapa syarat. Hukumnya zakat adalah
salah satu rukun Islam yang lima, yaitu fardhu ‘ain atas tiap-tiap orang yang
cukup syarat-syaratnya. Zakat mulai diwajibkan pada tahun kedua hijriyah.
B. HUKUM ZAKAT
Mengeluarkan zakat itu hukumnya wajib sebagai salah satu
rukun Islam. Namun demikian, tidak semua orang yang memiliki harta terkena
kewajiban zakat mal. Mengenai zakat, dapat dijumpai dalam Al-Qur’an di 82 ayat
atau tempat, serta di dalam kitab-kitab hadits. Hal ini menunjukkan betapa
pentingnya pembahasan mengenai zakat ini. Orang yang menunaikannya akan
mendapatkan pahala, sedangkan yang tidak menunaikannya akan mendapat siksa.
Kewajiban zakat tersebut telah ditetapkan melalui dalil-dalil qath’i (pasti dan
tegas) dalam Al-Qur’an dan Hadits serta telah disepakati oleh para ulama. Ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi, baik terkait dengan pemilik harta maupun
harta itu sendiri.
C. SYARAT ZAKAT
Adapun syarat sahnya, juga menurut kesepakatan adalah
niat yang menyertai pelaksanaan zakat:
Syarat wajib zakat yakni kefardhuannya, ialah sebagai
berikut:
1. Syarat wajib zakat
a. Merdeka.
b. Islam.
c. Baligh dan
Berakal.
d. Harta yang
dikeluarkan adalah harta yang wajib dizakati.
e. Harta yang
dizakati telah mencapai nishab atau senilai dengannya.
f. Harta yang dizakati adalah milik
penuh.
g.Kepemilkan harta yang telah mencapai
setahun, menurut hitungan tahun qamariyah.
h. Harta tersebut bukan merupakan harta
hasil utang.
i. Harta yang akan dizakati melebihi
kebutuhan pokok
2. syarat pelaksanaan zakat
a. Niat.
b.Tamlik (memindahkan kepemilikan harta
kepada menerimanya)
D. TUJUAN ZAKAT
1. Mengangkat derajat fakir miskin dan membantunya
keluar dari kesulitan hidup serta penderitaan.
2. Membantu pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh
para gharimin, ibnu sabil dan mustahiq lainnya.
3.Menolong orang yang lemah dan menderita, agar dia
dapat menunaikan kewajibannya terhadap Allah dan terhadap makhluk-Nya.
4. Membentangkan dan membina tali persaudaraan sesama
umat Islam dan manusia pada umumnya.
5. Menghilangkan sifat kikir pemilik harta
6. Membersihkan sifat dengki dan iri dari hati
orang-orang miskin
7. Menjembatani jurang pemisah antara yang kaya dan
yang miskin dalam masyarakat.
8. Mengembangkan rasa tanggung jawab sosial pada diri
seseorang
9. Mendidik manusia untuk berdisiplin menunaikan kewajiban
dan menyerahkan hak orang lain yang ada padanya
10. Sarana pemerataan pendapatan (rezeki) untuk mencapai
keadilan sosial.
E. HIKMAH ZAKAT
1.Membina diri untuk selalu bersyukur atas nikmat dan
karuhi Allah.
2. Menumbuh suburkan harta, menggapai berkah, tambahan dan ganti dari AllahSWT.
Sebagaimana firman-Nya.
”Katakanlah:
"Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di
antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang
dikehendaki-Nya)". dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, Maka Allah
akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS
Saba'39)
4. Membersihkan diri dari sifat kikir, dengki, iri,
sombong serta dosa.
5. Menyucikan harta yang dimiliki.
6. Mewujudkan ras solidaritas dan kasih sayang antara
sesama manusia.
7. Membina dan mengembangkan stabilitas sosial dan keadilan
sosial.
Berdasarkan
firman Allah swt dalam QS Al-Baqarah ayat 267,
“Hai orang yang beriman, nafkahkanlah (dijalan Allah)
sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami
keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang
buruk-buruk lalu kau nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau
mengambilnya melainkan memalingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah
Maha Kaya Lagi Maha Terpuji”.
Secara umum zakat terbagi menjadi dua macam, yaitu zakat
jiwa (nafsh) / zakat fitrah dan zakat maal.
F. ZAKAT JIWA (NAFSH / FITRAH)
Pengertian
fitrah ialah sifat asal, bakat, perasaan keagamaan dan perangai. Sedangkan zakat fitrah adalah zakat
yang berfungsi yang mengembalikan manusia muslim keadaan fitrahnya, dengan menyucikan jiwa
mereka dari kotoran-kotoran (dosa-dosa) yang disebabkan oleh pengaruh pergaulan
dan sebagainya. Zakat fitrah adalah sejumlah harta yang wajib ditunaikan
oleh setiap mukallaf dan setiap orang yang nafkahnya ditanggung olehnya dengan
syarat-syarat tertentu.
Yang dikeluarkan dalam zakat fitrah adalah makanan pokok
(yang mengenyangkan) menurut tiap-tiap tempat (negeri) sebanyak 3,1 liter atau
2,5 kg. Atau bisa diganti dengan uang senilai 3,1 liter atau 2,5 kg makanan
pokok yang harus dibayarkan. Makanan pokok di daerah tempat berzakat fitrah itu
seperti beras, jagung, tepung sagu, dan sebagainya.
“Dari Ibnu Umar ra, Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat
fitri 1(satu) sha’ dari kurma/gandum atau budak, orang merdeka laki-laki dan
perempuan, anak kecil dan orang tua dari seluruh kaum muslimin. Dan beliau perintahkan supaya
dikeluarkan sebelum manusia keluar untuk shalat ‘ied.” (HR.Bukhari)
1.Syarat Wajib
Syarat-syarat wajib zakat fitrah adalah sebagai berikut :
a. Beragama Islam.
b. Lahir dan hidup
sebelum terbenam matahari pada hari penghabisan bulan Ramadhan.
c. Mempunyai
kelebihan harta dari keperluan makanan untuk dirinya sendiri dan wajib
dinafkahi, baik manusia atau binatang, pada malam hari raya dan siang harinya.
Yang tidak mempunyai kelebihan seperti itu, maka boleh menerima dari orang lain
sehingga dia dapat membayar zakat dan mempunyai persediaan makanan.
2. Waktu-Waktu Zakat Fitrah
a. Waktu mubah, awal bulan Ramadhan sampai hari penghabisan Ramadhan.
b. Waktu wajib, mulai terbenamnya matahari di akhir bulan Ramadhan.
Zakat ini wajib dikeluarkan dalam bulan Ramadhan sebelum shalat ‘ied, sedangkan bagi orang yang mengeluarkan zakat fitrah setelah dilaksanakan shalat ’ied maka apa yang diberikan bukanlah termasuk zakat fitrah tetapi merupakan sedekah, hal ini sesuai dengan hadis Nabi saw dari ibnu Abbas, ia berkata,c. Waktu sunah, sesudah sholat subuh sebelum sholat Idul Fitri.d. Waktu makruh, sesudah sholat Idul Fitri tetapi sebelum terbenam matahari pada hari raya Idul Fitri.e. Waktu haram, sesudah terbenam matahari pada hari raya Idul Fitri.
“Rasulullah Saw mewajibkan zakat fitrah itu sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan perkataan yang kotor dan sebagai makanan bagi orang yag miskin. Karena itu, barang siapa mengeluarkan sesudah shalat maka dia itu adalah salah satu shadaqah biasa.” (HR Abu Daud dan Ibnu Majjah)
Melewatkan pembayaran zakat fitrah sampai selesai shalat hari raya hukumnya makruh karena tujuan utamanya membahagiakan orang-orang miskin pada hari raya, dengan demikian apabila dilewatkan pembayaran hilanglah separuh kebahagiannya pada hari itu.
3. Hikmah Zakat Fitrah
a. Membersihkan kotoran selama menjalankan puasa, karena selama menjalankan puasa seringkali orang terjerumus pada perkataan dan perbuatan yang tidak ada manfaatnya serta melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah.
b. Menumbuhkan rasa kecintaan kepada orang-orang miskin dan kepada orang-orang yang membutuhkan. Dengan member zakat fitrah kepada orang-orang miskin dan orang- yang membutuhkan akan membawa mereka kepada kebutuhan dan kegembiraan, bersuka cita pada hari raya.
G. ZAKAT MAAL (HARTA)
Zakat Maal (harta) adalah zakat yang dikenakan atas harta (maal) yang dimiliki oleh individu atau lembaga dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan secara hukum (syara). Maal berasal dari bahasa Arab yang secara harfiah berarti harta.
1. Syarat Wajib
Secara umum seseorang berkewajiban mengeluarkan zakat mal apabila sudah memiliki syarat sebagai berikut :
a. Islamb. Merdeka (bukan
budak)
c. Hak milik yang sempurna
d. Telah mencapai nisab
e. Masa memiliki sudah sampai satu tahun / haul (selain tanaman dan buah-buahan).
f. Lebih dari kebutuhan pokok. Orang yang berzakat hendaklah orang yang kebutuhan minimal / pokok untuk hidupnya terpenuhi terlebih dahulu.
g. Bebas dari hutang, bila individu memiliki hutang yang bila dikonversikan ke harta yang dizakatkan mengakibatkan tidak terpenuhinya nishab, dan akan dibayar pada waktu yang sama maka harta tersebut bebas dari kewajiban zakat.
c. Hak milik yang sempurna
d. Telah mencapai nisab
e. Masa memiliki sudah sampai satu tahun / haul (selain tanaman dan buah-buahan).
f. Lebih dari kebutuhan pokok. Orang yang berzakat hendaklah orang yang kebutuhan minimal / pokok untuk hidupnya terpenuhi terlebih dahulu.
g. Bebas dari hutang, bila individu memiliki hutang yang bila dikonversikan ke harta yang dizakatkan mengakibatkan tidak terpenuhinya nishab, dan akan dibayar pada waktu yang sama maka harta tersebut bebas dari kewajiban zakat.
PENGERTIAN ZAKAT SECARA LENGKAP
0 Response to "PENGERTIAN ZAKAT SECARA LENGKAP"
Post a Comment