JENIS-JENIS KATA
Sunday, 8 May 2016
Add Comment
JENIS-JENIS KATA
1. JENIS JENIS KATA
Berdasarkan
acuan dalam ilmu bahasa, maka kata dikelompokkan berdasarkan bentuk serta
perilakunya. Kata yang mempunyai bentuk serta perilaku yang sama atau mirip,
dimasukkan dalam satu kelompok sedangkan kata lain yang bentuk serta
perilakunya sama atau mirip sesamanya tetapi berbeda dengan kelompoj yang
pertama, dimasukkan kedalam kelompok yang lain. Adapun jenis-jenis kelompok kata atau biasa disebut jenis
kata dalam bahasa indonesiaadalah sebagai berikut :
a. Kata
benda atau Nomina
Kata benda ialah kata yang
menyebut nama sesuatu yang berdiri sendiri atau yang dibendakan. Kata benda
disebut “substantiveataunomina”.
Contoh: bangku, mobil
1) Ciri-Ciri Kata Benda:
a. Dapat diikuti imbuhan sebagai
pembentuk kata benda.
Contoh :
Contoh :
ke + tua menjadi
ketua
pe +
tulis menjadi
penulis
b. Dapat diawali kata depan di, ke, dari.
Contoh: dari Masjid, ke Jakarta
c. Dapat diawali kata si, sang.
Contoh : si dukun, sang Raja
d. Dapat menduduki sebagai objek
kalimat.
Contoh : Dia melakukan
pelanggaran yang cukup fatal.
Amin menjual merpatinya kepada Iwan.
Amin menjual merpatinya kepada Iwan.
e. Dapat menduduki sebagai subjek
kalimat.
Conoh :Sepedanya baru saja
dicuri orang.
f. Dapat didahului oleh kata
bilangan.
Contoh : lima buah, satu ekor.
g. Dapat diikuti oleh kata ini dan
itu.
Contoh :Lapangan ini luas sekali.
Malam itu aku tak dapat tidur.
h. Dapat dikembangkan dengan kata
yang dan diikuti kata sifat.
Contoh :Penampilan yang menarik.
Contoh :Penampilan yang menarik.
Jalan yang becek.
i. Dapat
diikuti kata ganti ku, mu, dan nya.
Contoh : bukuku, bajumu
2. Sifat-Sifat
Kata Benda
Ditinjau dari
sifat-sifatnya, maka kata benda dapat dibagi menjadi dua macam :
a. Kata benda berwujud (konkrit),
yaitu kata benda yang menyatakan nama benda yang berwujud atau yang dikenal
dengan panca indera (diraba, dilihat,
didengar, dirasai dan sebagainya).
Contoh : orang, kapal
Contoh : orang, kapal
b. Kata benda tak berwujud
(abstrak), yaitu kata benda yang menyatakan sesuatu yang hanya dikenal melalui
pikiran (tidak berwujud).
Contoh : pengetahuan, keamanan
Contoh : pengetahuan, keamanan
3. Bentuk-Bentuk
Kata BendaDitinjau dari bentuknya
maka kata
benda (KB) terdiri dari beberapa macam :
a. KB kata dasar
Contohnya : kelas, buku
b. KB kata majemuk
Contoh : matahari, mahasiswa
c. KB kata ulang
Contoh : sayur-mayur, mata-mata
d. KB berimbuhan
Contoh : membacanya, keadilan
b. Kata kerja atau Verba
Kata kerja ialah kata yang menyatakan
tindakan atau
perilaku.Kata kerja disebutjugaverba.
1) Ciri-Ciri Kata Kerja
a) Seringkali diikuti atau melekat
pada imbuhan.
Contoh :
Contoh :
Pada
me-
: merajut, menangis
Pada
ber-
: bernyanyi, berbuat
Pada
di-
: dikawin, dibaca
Pada
ter-
: terpukul, terduduk
Pada
memper- : mempermudah, mempersulit
Pada memper-i
: memperbaiki
Pada memper-kan : mempertemukan,
mempermainkan
b) Menduduki predikat pada kalimat.
Contoh : Adik menembak burung.
Rumah Anton diperbaiki.
c) Dapat diikuti kata-kata telah,
sudah, belum, akan, sedang dan sebagainya.
Contoh :
Telah
: telah berjalan, telah diselesaikan
Sudah
: sudah makan, sudah nikah
Belum :
belum menikah, belum mengerjakan
Akan
: akan datang, akan pergi
Sedang :
sedang dikerjakan, sedang dilaksanakan
d) Dapat diperluas dengan kata
dengan dan diikuti kata sifat.
Contoh :
Contoh :
Tidur dengan mendengkur.
Bekerja dengan sungguh-sungguh.
2) Jenis-Jenis
Kata Kerja
Kata
kerja dalam Bahasa Indonesia terdiri dari beberapa
macam,
diantaranya :
a) Kata
kerja aktif, yaitu kata kerja yang menyatakan
perbuatan dilakukan oleh subjek
dan biasanya berawalan
ber- dan me-.
Contoh :
Bapak membaca surat kabar.
Ibu memasak di dapur.
b) Kata kerja pasif, yaitu kata
kerja yag subjeknya menderita atau perbuatannya dilakukan oleh objek. Biasanya
dilengkapi dengan awalan di-, ter-, di-i, atau di-an.
Contoh :
Adik dipukul temannya.
Dia tertabrak mobil.
c) Kata
kerja transitif, yaitu kata kerja yang selalu diikuti
oleh objek dan biasanya berawalan
me-.
Contoh :
Iwan menembak merpati di atas genting.
Adik membaca majalah.
d) Kata kerja intransitif, yaitu
kata kerja yang tidak diikuti
oleh objek.
Contoh :
Bapak tidur di ruang tamu.
Ibu sedang menjahit.
e) Kata kerja aus, yaitu kata kerja
yang tidak memiliki imbuhan.
Contoh : tidur, makan
f) Kata kerja finitiv, yaitu kata
kerja yang menyatakan perbuatan dan berperan sebagai predikat kalimat.
Contoh :
Contoh :
Mendengkur itu tidak baik.
Menikah itu wajib bagi setiap
orang dewasa.
g) Kata kerja refleksif, yaitu kata
kerja yang berakibat (mengenai) pelakunya sendiri.
Contoh :
Adik memotong kukunya sendiri.
Dia bersepatu baru.
h) Kata kerja resiprok, yaitu
merupakan kara kerja yang menyatakan saling atau berbalas-balasan.
Contoh :
Mereka buru-memburu.
Keduanya berpelukan.
i) Kata
kerja komulatif, yaitu kata kerja yang letaknya berurutan dalam kalimat.
Contoh :
Ayah sudah beranjak tidur sebelum
jam sembilan.
Ibu pergi berbelanja ke pasar.
Ibu pergi berbelanja ke pasar.
c. Kata sifat atau Abjectiva
Kata sifat adalah kata yang
menerangkan keadaan, sifat khusus, atau watak suatu benda. Oleh sebab itulah
kata sifat disebut juga
kata keadaan
atau adjektiva.
Contoh : rumah baru, panjang tangan
1) Ciri-Ciri Kata Sifat
a) Dapat didahului dengan kata
sangat, agak, terlalu, paling dan amat.
Contoh : sangat buruk, agak manis
b) Dapat memberikan sifat suatu
benda.
Contoh :
Contoh :
rumah +
besar
rumah besar
(KB)
(KS)
baju + merah baju
merah
(KB)
(KS)
c) Dapat diulang dengan memberi
imbuhan se-nya.
Contoh : seburuk-buruknya,
sejauh-jauhnya
d) Dapat
diikuti oleh kata-kata sekali dan benar.
Contoh : jauh sekali, enak benar
Contoh : jauh sekali, enak benar
2) Pembentukan
Kata Sifat
Kata
sifat ada yang memang benar-benar kata sifat dan ada pula yang terjadi dari kata lain.
Pembentukan kata sifat dari jenis kata lain dapat terjadi karena mendapat
imbuhan. Contoh : berduri, berba.
3) Jenis Kata Sifat
Menurut
jenisnya kata sifat dapat dibedakan menjadi beberapa jenis.
a) Kata
sifat berbentuk kata dasar.
Contoh
: manis, merah
b) Kata sifat yang berbentuk kata
majemuk.
Contoh : keras kepala, merah delima
c) Kata sifat berbentuk kata ulang.
Contoh : bengkak-bengkok,
compang-camping
d) Kata sifat berimbuhan.
Contoh : berduri, berapi
4) Tingkatan
Kata Sifat
Ditinjau
dari pemakaian dalam kalimat, maka kata sifat memiliki tingkatan-tingkatan.
a) Tingkatan positif, yaitu kata
sifat yang berdiri sendiri
dalam suatu kalimat.
Contoh : Tempat Andi memang jauh.
Adik anak malas
b) Tingkatan Komparatif, yaitu kata
sifat yang selalu
didahului dengan kata lebih dalam
suatu kalimat.
Contoh :
Budi lebih tegas dibandingkan
adiknya.
Ana lebih cantik daripada gadis
sedesanya.
c) Tingkat superlatif, yaitu kata
sifat yang selalu didahului kata paling.
Contoh :
Dia paling pandai di kelasnya.
Rumah itu paling bagus.
5) Fungsi
Kata Sifat
a) Untuk
menyatakan sifat (berfungsi atributif).
Contoh :
Contoh :
Gedung besar itu kemarin
terbakar.
Paman membeli motor bekas.
b) Sebagai kata keterangan
(berfungsi adverbal).
Contoh :
Sejak subuh tadi ia bekerja
keras.
Dilarang keras mengganggu
binatang.
c) Sebagai predikat (berfungsi
predikatif).
Contoh :
Rumah itu amat bagus.
Sumur itu amat dalam.
d) Sebagai kata depan (berfungsi
preposisi).
Contoh :
Menggunting dalam lipatan.
Urusan dalam negeri ditentukan
oleh birokrasi
e) Sebagai kata benda (berfungsi
sebagai substantif).
Contoh :
Contoh :
Dalamnya laut dapat diduga, dalam
hati siapa tahu.
Mahal itu belum tentu baik.
d.Kata ganti atau Promina
Kata ganti adalah kata yang harus
bertugas menggantikan kata benda yang telah disebut atau setidak-tidaknya telah
dikenal.
Kata bilangan ialah kata yang menyatakan jumlah sesuatu (benda) atau menunjuk urutannya dalam deretan. Kata bilangandisebutjuga numeralia.
Kata bilangan ialah kata yang menyatakan jumlah sesuatu (benda) atau menunjuk urutannya dalam deretan. Kata bilangandisebutjuga numeralia.
1) Ciri-Ciri Kata Ganti
a) Engkau sebagai pengganti
orang yang diajak bicara disebut kata ganti orang.
b) Mu sebagai pengganti orang
yang diajak bicara yang menjadi pemilik. Disebut kata
ganti pemilik.
c) Apa sebagai pengganti yang
ditanyakan. Disebut kata ganti tak tentu
d) Itu, Ini sebagai kata
penunjuk yang mengganti hal yang telah diketahui (berita). Disebut kata ganti
penunjuk.
e) Yang sebagai kata yang bertugas
mengganti hal yang telah disebut dan menghubungkan kalimat. Disebut kata ganti
penghubung.
2) Jenis
Kata Ganti
a) Kata ganti orang pertama.
Tunggal
Aku:dipakai jika kedua belah
pihak yangberbicara tak perlu hormat-menghormati (sering dipakaidalampergaulan
akrab).dipakai oleh orang yang merasa lebih tua atau lebih tinggi derajatnya.
Jamak
Kami:dipakai jika orang kedua tidakmasuk lingkungan pembicara.dipakai oleh seseorang atas nama pimpinan atau wakil.
Kami:dipakai jika orang kedua tidakmasuk lingkungan pembicara.dipakai oleh seseorang atas nama pimpinan atau wakil.
Kita:dipakai jika orang kedua
tidak termasuk dalam lingkungan pembicaraan.dipakai sebagai jamak kebesaran
oleh orang-orang besar atau pengarang.
b) Kata ganti orang kedua.
Kata ganti orang sebenarnya.
Tunggal
Engkau:dipakai dalam pergaulan
yang akrabdipakai terhadap orang kedua yang lebih rendah derajatnya atauyang
lebih muda dari pembicara
Kamu:dipakai oleh orang pertama
terhadap orang kedua yang lebih rendah derajatnya atau lebih muda usianya dalam
pergaulan yang ramah.
Jamak
Kami:dipakai oleh pembicara
terhadap orang kedua yang lebih muda atau rendah jumlahnya lebih dari satu.
c) Kata ganti orang pinjaman.
Untuk menyatakan rasa hormat,
biasanya dipakai kata-kata sebagai berikut ini :
Kata benda : tuan, nyonya, anda.
Dalam pergaulan hubungan keluarga
: kakak, kang mas,
adik, ayah, ibu, kakek, nenek,
bibi, paman, dansebagainya.
Nama status atau pekerjaan :
tuan, nyonya, babu, mandor, pemborong, yang mulia, paduka, raden dan
sebagainya.
d) Kata Ganti Orang Ketiga
1) Kata ganti orang sebenarnya.
Tunggal
Ia: dipakai untuk mengganti orang ketiga (III) atau
Ia: dipakai untuk mengganti orang ketiga (III) atau
benda yang dijadikan pokok
kalimat.
Dia : merupakan pengganti ia apabila :
Dia : merupakan pengganti ia apabila :
kata ia memperoleh tekanan yang
keras.
kata ia menjadi pokok kalimat.
kata ia didahului oleh kata-kata
yang berakhir dengan fonem n,i atau a
Misalnya :
Aku berusaha meyakinkan dia.
Mengapa dia pergi?
Nya : merupakan pengganti ia sebagai
tujuan atau keterangan yang tidak mendapat tekanan.
Misalnya :
Kembalikan buku itu kepadanya.
Wati membelanjakannya
buah-buahan.
Beliau :
merupakan pengganti
ia yang perludihormati.
Jamak :
Mereka : hanya dipakai untuk menggantikan
orang ketiga (III) yang lebih dari satu bagi manusia dan yang disamakan dengan
manusia (misalnya malaikat,jin dan sebagainya).
e) Kata Ganti Pemilik
Kata ganti pemilik yaitu kata
sebagai ganti milik atas suatu barang yang menyertainya dalam suatu kalimat.
Kata aku, engkau, kamu, ia, dan mereka, maka kata ganti akan berbentuk :
Kata aku, engkau, kamu, ia, dan mereka, maka kata ganti akan berbentuk :
Buku
ia
menjadi bukunya
Buku aku
menjadi bukuku
Contoh pemakaian dalam kalimat :
Bolehkah aku pinjam teleponmu
(telepon kamu)?
Sepedanya (ia/dia) sekarang
rusak.
f) Kata Ganti Penanya
Kata ganti penanya ialah kata
ganti yang dipakai untuk bertanya.
1) Kata ganti penanya benda, dipakai
kata apa, siapa, mana, yang mana.
Contoh :
Apa itu ?
Orang apa itu ?
2) Kata Ganti penanya waktu, dipakai
kata kapan, bila, bilamana, apabila.
Contoh :
Kapan dia datang ?
Bilakah engkau datang ?
3) Kata ganti penanya tempat,
biasanya dipakai kata dimana, ke mana, darimana.
Contoh :
Dimanakah rumahmu ?
Kemana tuanmu ?
4) Kata ganti penanya keadaan, biasa
dipakai kata mengapa dan bagaimana.
Contoh :
Mengapa kau bersedih ?
Mengapa kau duduk di situ ?
5) Kata ganti tak tentu adalah kata
ganti yang dipakai untuk menunjuk benda atau hal yang tak tentu atau tak
terlalu dikenal. Biasanya menggunakan kata sesuatu, suatu pun, mana, mana-mana,
yang mana, seseorang, apapun, barangsiapa dan siapa-siapa.
6) Kata ganti penghubung, yaitu kata
ganti yang berfungsi sebagai pengantar atau penghubung anak kalimat. Bisanya
digunakan kata yang.
e. Kata
bilangan atau Numerelia
Kata bilangan ialah kata yang
menyatakan jumlah sesuatu (benda) atau menunjuk urutannya dalam deretan. Kata
bilangan disebutjuga numeralia.
1) Ciri-Ciri kata bilangan
diantaranya adalah :
a) Kata-kata tersebut menyatakan
jumlah suatu benda atau urutan sesuatu (benda) dalam deretan sebuah kalimat.
b) Kata-kata bilangan cocok untuk
menjawab pertanyaan berapa atau beberapa.
2) Jenis-Jenis Kata Bilangan
Ditinjau
dari jenisnya, kata bilangan dibagi menjadi beberapa macam, diantaranya :
a) Kata bilangan tentu, yaitu kata
bilangan yang menyatakan jumlah sesuatu benda secara pasti, dinyatakan dalam
angka.
Contohnya : satu, dua
b) Kata bilangan tak tentu, yaitu
kata bilangan yang menyatakan jumlah sesuatu (benda) yang tak tentu. Kata yang
dipergunakan adalah : banyak, beberapa, semua
Jika kata bilangan tak tentu ini dihubungkan dengan kata benda, biasanya tak perlu menggunakan kata penunjuk. Kecuali kata beberapa.
Jika kata bilangan tak tentu ini dihubungkan dengan kata benda, biasanya tak perlu menggunakan kata penunjuk. Kecuali kata beberapa.
Contoh : semua anak, sedikit
jumlahnya.
c) Kata bilangan tingkat, yaitu kata
bilangan yang menyatakan urutan sesuatu (benda) dalam deretannya dengan sesuatu (benda) lain
Contoh : kesatu (pertama), ketiga
d) Kata bilangan kumpulan, yaitu
kata yang menyatakan sesuatu (benda) dalam kumpulan. Biasanya dibentuk dengan
imbuhan ke- dan ber
Contoh :
Keduanya telah pergi.
Keseluruhan jawaban tak ada yang
benar.
e) Kata bantu bilangan, yaitu kata
bilangan pelengkap yang membantu suatu bentuk satuan dari objeknya.
Contoh : sebutir jagung, sekantong uang
Contoh : sebutir jagung, sekantong uang
f. Kata
keterangan atau Adverbia
Kata keterangan berfungsi sebagai
keterangan pada kata yang bukan kata benda. Kata selain kata benda adalah kata
kerja, kata keadaan dan kata bilangan.
1) Kata
keterangan waktu, yaitu kata keterangan yang menentukan saat berlangsungnya
suatu kejadian atau peristiwa.
a) Kata
keterangan waktu yang sedang berlangsung.
Contoh : sedang, lagi
Contoh : sedang, lagi
b) Kata
keterangan waktu yang telah berlalu.
Contoh : kemarin, telah
Contoh : kemarin, telah
c) Kata
keterangan waktu yang akan datang.
Contoh : sebentar lagi, nanti
Contoh : sebentar lagi, nanti
2) Kata
keterangan tempat, yaitu kata yang menyatakan suatu peristiwa itu terjadi pada
tempat tertentu.
Contoh
: sini, ke mana
3) Kata keterangan keadaan, yaitu
kata yang menerangkan suatu keadaan terjadinya peristiwa.
Contoh
: janggal, mahal
4) Kata keterangan sebab, yaitu kata
yang menerangkan sebab-sebab terjadinya suatu peristiwa.
Contoh
: karena, apabila
5) Kata keterangan kuantitatif,
yaitu kata yang menerangkan tingkat seringnya suatu peristiwa itu terjadi.
Contoh : kerap kali, kira-kira
Contoh : kerap kali, kira-kira
6) Kata keterangan kesungguhan,
yaitu kata yang menerangkan bahwa suatu peristiwa itu benar-benar terjadi.
a)Taraf kepastian
Contoh : tentu, niscaya
b) Taraf kemungkinan
Contoh : kira-kira, agaknya
c) Taraf pengharapan
Contoh : semoga, hendaknya
7) Kata keterangan penekanan, yaitu
kata yang menekankan pada suatu peristiwa.
Contoh
:
Ia datang juga.
Ia datang juga.
Engkau
datang pula.
g. Kata
tugas atau Funtion Word
Kata
tugas atau funtion word dikelompokkan menjadi lima jenis berdasarkan
kategorinya seperti penjelasan di bawah ini;
1) Kata
depan atau preposisi
Kata
depan adalah kata yang menghubungkan kata benda dengan kata lain serta
menentukan sekali sifat penghubungnya.Macam-Macam Kata Depan
a) Kata depan asli (sejati), yaitu
yang berfungsi semata-mata hanya melakukan jabatan sebagai kata depan. Biasanya
menggunakan kata : di, ke, dari dan untuk.
Contoh :
Tugu Pahlawan berada di kota
Surabaya.
Ayah kemarin berangkat ke
Amerika.
b) Kata depan pinjaman, yaitu kata
yang disamping berfungsi sebagai kata depan dalam kalimat juga melakukan
jabatan lain. Biasanya menggunakan kata : tentang, atas dan sebagainya.
Contoh penggunaan dalam kalimat :
Kabar tentang kerusuhan di
Jakarta itu kini sudahsepi.
Semenjak dulu hingga kini, kau
tetap suka bergurau.
c) Kata depan tunggal, yaitu kata
depan yang hanya terdiri dari suku kata. Biasanya terdiri dari kata di,
ke, dari, untuk, tentang, karena, hingga, sampai.
d) Kata depan majemuk gabungan,
yaitu kata depan yang terdiri dari dua kata. Biasanya menggunakan kata :
di dalam, kepada dan sebagainya.
Penggunaan Berbagai Kata Depan
a) Kata depan untuk menyatakan alat.
Contoh : Dia memukul tikus dengan sebatang besi.
b) Untuk mendahului keterangan
keadaan.
Contoh : Dengan takutnya ia memenuhi
panggilan polisi.
c) Untuk menyatakan teman.
Contoh : Dengan kekasihnya ia
mendatangi undanganku.
d) Kata
depan sebagai
kependekan kata.
Contoh : Hanya padanya
kusandarkan harapanku.
e) Dipakai di depan kata yang
menyatakan tempat.
Contoh : Dipasang pada bagian belakang perahunya.
Contoh : Dipasang pada bagian belakang perahunya.
f) Dipakai di depan kata yang
menyatakan waktu.
Contoh : Pada akhir minggu ini
Contoh : Pada akhir minggu ini
g) Dipakai untuk menyatakan makna
menurut.
Contoh : Pada dasarnya (menurut dasarnya).
Contoh : Pada dasarnya (menurut dasarnya).
2) Kata
penghubung atau Konjungsi
Kata
sambung ialah kata yang berfungsi untukmenghubungkan sebuah kalimat atau anak
kalimat. Katasambung disebut juga konjungsi.
a) Ciri-CiriKata
Sambung
(1) Berperan sebagai penyambung
antara kata dengan katayang sama jabatannya dalam kalimat.
(2) Berperan sebagai penyambung
kalimat dengan kalimat, atau anak kalimat dengan anak kalimat.
b) Jenis-Jenis Kata Sambung
Ditinjau dari maknanya maka kata
sambung dapat dibedakan
menjadi beberapa macam :
(1) Kata sambung yang menyatakan
sambungan. Biasanya menggunakan kata : dan, apalagi dan sebagainya.
(2) Kata sambung menyatakan waktu.
Biasanya menggunakan kata : waktu, ketika dan sebagainya.
(3) Kata sambung menyatakan maksud
dan tujuan. Biasanya menggunakan kata : agar, biar dan sebagainya.
(4) Kata sambung menyatakan perlawanan.
Biasanya menggunakan kata : tetapi, melainkan dan sebagainya.
(5) Kata sambung menyatakan sebab dan
akibat. Biasanya menggunakan kata : sebab, sehingga dan sebagainya.
(6) Kata sambung menyatakan syarat
dan pengandaian. Biasanya menggunakan kata : jika, kalau dan sebagainya.
(7) Kata sambung yang menyatakan
sebab yang tak diperdulikan atau pernyataan mengalami. Biasanya menggunakan
kata : biar, meskipun dan sebagainya.
3) Kata
seru atau interjeksi
Kata
seru ialah kata yang digunakan untuk memberi seruan dalam menekankan sesuatu
yang dipentingkan. Kata seru disebut juta interjeksi.
Contoh : pergilah !, astaga !
4) Kata
sandang atau artikel
Kata
sandang ialah kata yang memiliki fungsi untuk menjadikan suatu kata menjadi
kata benda. Fungsi kata sandang akan jelas jika kata itu berada dalam suatu
kalimat dipakai sebagai kata sandang ialah si, sang, para, bang, yang, nya.
Kadang-kadang dapat pula menggunakan kata ini, itu, suatu, seorang, sebuah dan
lain sebagainya.
Contoh
:si kancil, sang kekasih.
5) KataTanya
Kata
Tanya adalah uraian kata tanya dimasukkan kata ganti tanya. Macam-macam kata
tanya :
Apa, Digunakan untuk menanyakan
benda, hal dan binatang.
Contoh : Apa yang kau lakukan ?
Siapa, Digunakan untuk menanyakan
orang.
Contoh : Siapa nama adikmu ?
Kapan, Digunakan untuk menanyakan
waktu.
Contoh : Kapan acara itu dimulai
?
Berapa, Digunakan untuk
menanyakan jumlah.
Contoh : Berapa banyak anakmu ?
Dimana, Digunakan untuk
menanyakan tempat.
Contoh : Dimana rumah kakekmu ?
Bagaimana, Digunakan untuk
menanyakan keadaan atau cara.
Contoh : Bagaimana kabar pamanmu
?
Mengapa, Digunakan untuk
menanyakan alasan.
Contoh : Mengapa kamu tidak masuk sekolah kemarin ?
Contoh : Mengapa kamu tidak masuk sekolah kemarin ?
JENIS-JENIS KATA
0 Response to "JENIS-JENIS KATA"
Post a Comment