STRATEGI KOGNITIF
Thursday, 7 April 2016
Add Comment
STRATEGI KOGNITIF
Menurut Pressley (dalam Nur, 2004:6) stretegi-strategi belajar adalah: Operator-operator kognitif meliputi dan di atas proses-proses yang secara langsung terlibat dalam menyelesaikan suatu tugas [belajar]. Strategi-strategi tersebut merupakan strategi-strategi yang digunakan siswa untuk memecahkan masalah belajar tertentu.
Sedangkan Mohamad Nur
(2004:6) mengemukakan bahwa ”strategi-strategi belajar (strategi kognitif)
mengacu pada perilaku dan proses-proses berfikir yang digunakan oleh siswa yang
mempengaruhi apa yang dipelajari, termasuk proses memori dan metakognitif“.
Lebih lanjut Gagne
mengemukakan bahwa strategi kognitif adalah kapabilitas-kapabilitas yang secara
internal terorganisasi yang memungkinkan siswa menggunakannya untuk mengatur
cara dia belajar, mengingat, dan berpikir. Berbeda dengan keterampilan
intelektual yang memungkinkan siswa untuk menggunakan angka-angka, kata-kata,
atau simbol-simbol yang berada di luar (di lingkungan), maka strategi kognitif
memungkinkan siswa mengendalikan perilakunya sendiri dalam menghadapi
lingkungannya. Siswa menggunakan strategi kognitif ketika ia mengikuti berbagai
uraian dari apa yang sedang dibaca atau apa yang sedang dipelajari. Siswa
menggunakan beberapa strategi kognitif dalam memikirkan apa yang telah ia
pelajari dan dalam memecahkan masalah.
Strategi kognitif dalam
banyak tulisan mengenai pendidikan sering diasosiasikan dengan “belajar untuk
belajar” atau “belajar bagaimana berpikir”. Strategi kognitif merupakan tujuan
pendidikan yang prioritasnya tinggi karena pengetahuan siswa tentang strategi
kognitif dalam belajar dan berpikir merupakan salah satu komponen penting pembangun
metakognisi. Sejalan dengan itu, Winkel (1996) menjelaskan bahwa siswa yang
pandai menemukan sendiri siasat-siasat belajar, seakan-akan belajarnya menjadi
lebih baik karena memiliki intelegensi yang lebih baik, padahal hasil yang
lebih baik itu bersumber pada cara belajar yang penuh kesadaran, sistematis,
dan penuh refleksi diri. Oleh karena itu, cara atau siasat belajar yang
sebenarnya dapat juga diajarkan kepada siswa yang tidak begitu pandai, sehingga
siswa yang lemah pun dapat maju.
Kesimpulan dari uraian
di atas adalah sangatlah bermanfaat mengajarkan strategi kognitif kepada siswa.
Hal ini didukung dengan apa yang dikemukakan oleh Muhammad Nur (2004) bahwa
mengajarkan strategi-strategi kognitif dapat membawa ke arah peningkatan hasil belajar siswa secara nyata.
Mengacu pada kesimpulan
di atas, maka strategi kognitif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cara
atau prosedur yang digunakan oleh siswa dalam mengelola proses berpikirnya
untuk memecahkan suatu masalah matematika dan dijadikan sebagai salah satu
tujuan pembelajaran selain tujuan yang berkaitan dengan materi matematika dalam
perangkat yang dikembangkan.
B. Jenis-jenis strategi kognitif
Strategi kognitif terdiri atas strategi kognitif memahami
materi dan strategi kognitif pemecahan masalah.
a.
Strategi kognitif
memahami materi terdiri atas:
1) Strategi pengulangan sederhana
Strategi ini terdiri
dari pengulangan informasi secara verbal (nomor telepon) secara berulang-ulang
sehinggga informasi itu dapat disimpan di dalam memori jangka-pendek cukup lama
untuk memproses informasi tersebut. Strategi pengulangan kompleks terdiri dari
penambahan sesuatu yang bermakna pada pengulangan verbal, seperti menghubungkan
dengan tanggal lahir seseorang. Dengan menambahkan sesuatu yang bermakna kepada
informasi yang sedang dipelajari, dengan pengulangan kompleks lebih besar
kemungkinannya informasi dapat dikodekan ke dalam memori jangka panjang. Contoh
dari strategi terakhir ini adalah menggaris bawahi dan memberikan catatan
pinggir.
2) Strategi-strategi elaborasi
Strategi ini membantu
dalam proses pengembangan makna informasi baru dengan penambahan rincian dan
penemuan hubungan-hubungan. Strategi ini menggunakan skemata yang telah ada
diotak untuk membuat informasi baru mudah diingat atau dipelajari. Pembuatan
catatan, penggunaan analogi, dan metode PQ4R {preview (membaca selintas
dengan cepat), question (bertanya), read (membaca), reflect (refleksi),
recite (tanya – jawab sendiri), dan review (mengulang secara
menyeluruh)}.
3) Strategi organisasi
Strategi ini
meningkatkan kebermaknaan bahan-bahan pembelajaran baru dengan menerapkan
struktur pengorganisasian baru pada ide-ide sederhana dan kompleks. Strategi-strategi organisasi yang umum digunakan adalah mnemonics,
outlining, dan peta konsep.
4) Strategi metakognitif
Strategi ini berhubungan
dengan berfikir siswa dengan berfikirnya sendiri dan kemampuannya untuk
memonitor proses-proses kognitif. Strategi-strategi metakognitf meliputi
dua-duanya, yaitu pengetahuan tentang kognisi dan kemampuan memonitor,
mengendalikan, dan mengevaluasi fungsi kognitif diri sendiri.
Di antara jenis-jenis
strategi kognitif di atas yang termasuk jenis strategi kognitif dalam memahami
materi adalah: strategi pengulangan, strategi elaborasi, dan strategi
organisasi.
b. Strategi kognitif dalam memecahkan masalah
Menurut Anderson, Ellis
dan Hunt (dalam Suharnan, 2005:307) pada dasarnya prosedur atau strategi yang
dapat digunakan dalam memecahkan masalah ada dua macam yaitu algoritmik dan
heuristik. Algoritmik adalah suatu perangkat aturan atau tata cara yang dapat
menjamin pemecahan suatu masalah. Sedangkan heuristik adalah suatu perangkat
yang menggunakan hukum kedekatan sehingga tidak menjamin perolehan pemecahan
meskipun kemungkinan besar dapat berhasil.
Selanjutnya Suharnan
(2005:307) mengemukakan beberapa metode atau strategi yang dapat digunakan
dalam memecahkan masalah. Berikut ini penjelasan dari masing-masing jenis
strategi tersebut. a) Strategi acak (algoritmik). Strategi ini
dijalankan tanpa pengetahuan khusus yang dapat membimbing seseorang ke arah
pemecahan masalah. Cara ini sering disebut trial and error.b) Strategi heuristik Dalam strategi ini,
seseorang menggunakan pengetahuannya untuk mengidentifikasi sejumlah jalan atau
cara yang akan ditempuh dan diaggap menjanjikan bagi penemuan pemecahan suatu
masalah.c) Proximity methods. Dalam strategi ini
seseorang menempuh jalan atau cara yang dipersepsi lebih mendekati tujuan yang
diinginkan. d) Analogi. Analogi dapat dilakukan dengan cara
membandingkan pola masalah yang tengah dihadapi dengan pola masalah serupa yang
pernah dialami baik oleh orang yang bersangkutan maupun orang lain. e) Maching. Cara ini hampir sama dengan metode
kedekatan, seseorang memahami situasi yang tengah dihadapi dengan tujuan yang
diinginkan, lalu ia membandingkan dengan pengetahuan yang ada diingatannya. f) Generate
test method. Pemecahan masalah membutuhkan dua proses. Pertama, pemecahan
masalah yang paling memungkinkan dicari atau dihasilkan. Kedua, selanjutnya
gagasan pemecahan yang dihasilkan itu lalu diuji apakah dapat berjalan dengan
baik. Jika belum berhasil, hal ini dilakukan sampai ditemukan cara yang baik
dan efektif. g) Means and
analysis. Dalam strategi ini, seseorang membagi masalah yang dihadapi
menjadi bagian-bagian tertentu. h) Backward
search (berjalan mundur). Strategi ini dilakukan dengan berjalan
mundur, yakni seseorang mulai pada tujuan yang diinginkan (goal state)
dan bergerak mundur ke belakang menuju pada keadaan yang dihadapi semula (original state). i) Forward
search (berjalan ke depan). Strategi ini dilakukan dengan berjalan
maju, yakni seseorang memulai dari kenyataan yang dihadapi, kemudian secara
bertahap bergerak menuju pada tujuan akhir yang diinginkan.
Menurut Nurdin (2007), strategi kognitif pemecahan masalah terdiri atas
a) Prosedur heuristik. Prosedur heuristik yaitu menemukan jawaban atas suatu masalah dengan cara yang tidak ketat, seperti dengan menggambar, membuat diagram, atau analogi.
a) Prosedur heuristik. Prosedur heuristik yaitu menemukan jawaban atas suatu masalah dengan cara yang tidak ketat, seperti dengan menggambar, membuat diagram, atau analogi.
b) Prosedur
berpikir mundur. Prosedur ini merupakan prosedur pemecahan masalah yang bertitik
tolak dari tujuan yang telah diketahui dan menemukan jalan untuk menuju ke
tujuan tersebut.
c) Prosedur
berpikir maju. Prosedur ini dalam pemecahan masalah adalah berangkat dari garis
star (hal yang diketahui) dan kemudian memikirkan berbagai jalan untuk sampai
pada garis finis/tujuan (hal yang ditanyakan), bahkan dengan jalan mencobanya.
d) Strategi
berpikir induktif. Strategi ini adalah strategi pemecahan masalah yang
berpangkal dari hal-hal yang khusus, selanjutnya secara bertahap menuju kepada
suatu simpulan atau sifat yang umum.
e) Prosedur
berpikir deduktif. Prosedur ini dalam pemecahan masalah adalah menerapkan hal yang
umum untuk hal-hal yang bersifat khusus.
Sedangkan menurut Winkel (1996:128) strategi yang dapat digunakan
dalam memecahkan masalah antara lain dengan cara:
1.
Bekerja
mundur, yaitu bertitik tolak dari tujuan yang telah diketahui dan menemukan sarana
atau jalan yang menuju ke sana.
2. Bekerja
maju, yaitu berangkat dari garis start dan kemudian memikirkan berbagai jalan
untuk sampai pada garis finis atau tujuan.
3. Analogi,
yaitu menerapkan suatu jalan pemecahan yang ternyata efektif dalam meyelesaikan
soal A, pada soal B yang mirip.
4. Brainstorming, yaitu
mengemukakan usul pemecahan sebanyak mungkin tanpa menilai derajat
keefektifannya dahulu kemudian ditetapkan kriteria untuk menilai efektivitas
dari usul-usul yang diajukan.
Selanjutnya menurut Anderson
dan Krathwohl (dalam Nurdin, 2007) juga menggolongkan berpikir deduktif dan
berpikir induktif sebagai strategi umum dalam memecahkan masalah. Berpikir
deduktif ialah mengambil kesimpulan dari dua pernyataan; yang pertama merupakan
pernyataan umum. Sedangkan berpikir induktif dimulai dari hal-hal yang khusus
dan kemudian mengambil kesimpulan umum.
Sejalan dengan hal yang
dikemukakan oleh Yasin, bahwa orang dapat mendekati suatu masalah dengan
beberapa cara:
a)
Berpikir
induktif. Berpikir induktif ialah suatu
proses dalam berpikir yang berlangsung dari khusus menuju kepada yang umum.
Orang mencari ciri-ciri atau sifat-sifat yang tertentu dari berbagai fenomena,
kemudian menarik kesimpulan-kesimpulan bahwa ciri-ciri atau sifat-sifat itu
terdapat pada semua jenis fenomena.
b) Berpikir deduktif. Berpikir deduktif yaitu suatu proses dari yang umum menuju kepada yang khusus. Dalam cara berpikir
ini, orang bertolak dari suatu teori ataupun prinsip ataupun kesimpulan yang
dianggapnya benar dan sudah bersifat umum. Dari situ ia menerapkannya kepada
fenomena-fenomena yang khusus, dan mengambil kesimpulan yang khusus yang
berlaku bagi fenomena tersebut.
c)
Analogis. Berpikir analogis adalah berpikir dengan jalan
menyamakan atau memperbandingkan fenomena-fenomena yang biasa atau pernah
dialami. Di dalam cara berpikir ini, orang beranggapan bahwa dari
fenomena-fenomena yang pernah dialami berlaku pula bagi fenomena yang dihadapi
sekarang. Kesimpulan yang diambil dari berpikir analogis ini
kebenarannya lebih kurang dapat dipercaya. Kebenarannya ditentukan oleh faktor
"kebetulan" dan bukan berdasarkan perhitungan yang tepat, dengan kata
lain: Validitas kebenarannya sangat rendah.
Dari beberapa jenis
strategi kognitif yang diuraikan di atas, maka jenis strategi kognitif yang
dimaksudkan dalam penelitian ini adalah:
a) Strategi heuristik. Strategi ini merupakan
strategi yang dapat membantu mengarahkan siswa menemukan penyelesaian akhir
dari suatu masalah seperti menggambar atau membuat diagram.
b) Berpikir maju. Berpikir maju adalah suatu cara memecahkan
masalah yang dimulai dari hal yang diketahui selanjutnya memikirkan berbagai
jalan atau sarana untuk sampai ke hal yang ditanyakan.
c) Berpikir mundur. Berpikir mundur adalah suatu cara
memecahkan masalah yang berangkat dari hal yang ditanyakan (tujuan) selanjutnya
memikirkan jalan ke tujuan tersebut dengan menggunakan hal-hal yang diketahui.
d) Berpikir induktif. Berpikir induktif
adalah suatu cara memecahkan masalah yang berangkat dari hal yang bersifat
khusus untuk selanjutnya diterapkan pada hal yang bersifat umum.
e) Berpikir deduktif. Berpikir deduktif
adalah suatu cara memecahkan masalah yang berangkat dari hal yang bersifat umum
untuk selanjutnya diterapkan pada hal yang bersifat khusus.
ARTIKEL : STRATEGI KOGNITIF
0 Response to "STRATEGI KOGNITIF "
Post a Comment