PENGERTIAN METODE DEMONSTRASI
Sunday, 10 April 2016
Add Comment
A.
PENGERTIAN METODE DEMONSTRASI
Menurut
Djamarah (2002:53) mengatakan bahwa “metode adalah suatu cara
yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”. Dalam kegiatan
belajar mengajar , metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya
bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir.
Sedangkan
Menurut Roestiyah (2001:83) mengatakan bahwa “demonstrasi adalah
cara mengajar dimana seorang instruktur/tim guru menunjukan, memperlihatkan
suatu proses”. Sedangkan menurut Peter Salim (Roestiyah, 2001:334) “demonstrasi
adalah peragaan atau pertunjukan cara melakukan atau menggunakan sesuatu”.
Berdasarkan
definisi metode dan definisi demonstrasi, maka dapat didefinisikan pengertian
metode demonstrasi yakni merupakan cara penyajian bahan pelajaran dengan
menampilkan benda tertentu yang dipelajari. Sejalan dengan itu menurut Sumantri
(1999:154) mengatakan bahwa: metode demonstrasi adalah cara penyajian
pelajaran dengan mempergunakan dan mempertunjukan kepada peserta didik suatu
proses, situasi atau benda tertentu yang dipelajari baik dalam bentuk
sebenarnya maupun bentuk tiruan yang dipertunjukan oleh guru atau sumber
belajar lain yang memahami atau ahli dalam topik bahasa yang harus
didemonstrasikan.
Sedangkan
menurut Djamarah (2002:102) mengatakan bahwa: metode demonstrasi
adalah cara menyajikan bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukan
kepada siswa suatu proses, sesuatu atau benda tertentu yang sedang dipelajari,
baik sebenarnya atau tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan.
Namun sebelum guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode
demonstrasi, guru harus memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi
penggunaan metode seperti yang dikemukakan oleh Surakhmad, (Djamarah, 2002:9)
mengemukakan lima faktor yang mempengaruhi penggunaan metode sebagai berikut:
(a). Tujuan yang berbagai-bagai jenis dan fngsinya, (b). Anak didik yang
berbagai tingkat kematangannya, (c). Situasi yang berbagai-bagai keadaannya,
(d). Fasilitas yang berbagai-bagai kualitas dan kuantitasnya, (e). Pribadi guru
serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda.
Selain
faktor yang mempengaruhi penggunaan metode diatas, salah satu usaha yang tidak
pernah guru tinggalkan adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah
satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan belajar mengajar.
Kerangka berfikir yang demikian bukanlah suatu yang aneh, tapi nyata dan
betul-betul dipikirkan oleh seorang guru.
C.
Tujuan dan Karakteristik Metode Demonstrasi
Adapun
tujuan penggunaan metode demonstrasi ini menurut Sumantri
(1999:154) yakni:
(1).
Mengajarkan suatu proses atau prosedur yang harus dimiliki peserta didik atau
dikuasai peserta didik, (2). Mengkongkritkan imformasi atau penjelasan kepada
peserta didik, (3). Mengembangkan kemampuan pengamatan, pendengaran dan
penglihatan para peserta didik secara bersama-sama.
Metode
demonstrasi
biasanya berkenaan dengan tindakan-tindakan atau poses yang harus dilakukan,
misalnya proses mengatur sesuatu, poses mengerjakan dan menggunakannya, komponen-komponen
yang membentuk sesuatu perbandingan suatu cara dengan cara lain dan untuk
mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu. Disamping itu pula metode
demonstrasi ini mempunyai empat kelebihan. Djamarah (2002:102)
yakni (1). dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkrit,
sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau kalimat), (2).
Siswa lebih muda memahami apa yang dipelajari, (3). Proses pengajaran lebih
menarik, (4). Siswa dirangsang untuk aktif mangamati, menyesuaikan antara teori
dengan kenyataan dan mencoba melakukannya sendiri.
D. karakteristik metode demonstrasi
Ada beberapa karakteristik metode demonstrasi menurut
Winataputra (2005:418) adalah sebagai berikut:
(1) Mempertunjukan objek sebenarnya.
(2)
Ada proses peniruan.
(3) Ada alat bantu.
(4) memerlukan tempat yang strategis
yang memungkinkan seluruh siswa aktif.
(5) Dapat guru atau siswa yang
melakukannya.
E.
Pelaksanaan Demonstrasi dalam Pembelajaran IPA
Pelaksanaan
demonstrasi tidak terlepas dari media atau alat peraga yang akan digunakan.
Media pengajaran merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses
belajar mengajar. Alat peraga sebagai alat bantu mengajar mempunyai peranan
penting untuk meningkatkan hasil belajar anak didik. Dengan menggunakan alat
peraga dalam proses belajar mengajar, maka pembelajaran yang membosankan
akhirnya menjadi menyenangkan, demikian pula kapasitas belajar siswa
meningkatkan.
Menurut
Wijayanti, (2007:20) bahwa: Media pembelajaran merupakan wahana penyalur
atau wadah pesan pembelajaran. Media pembelajaran mempunyai peranan yang
sangat penting dalam proses belajar mengajar. Disamping dapat menarik perhatian
siswa, media pembelajaran juga dapat menyampaikan pesan yang ingin disampaikan
dalam setiap mata pelajaran. Dalam penerapan pembelajaran di sekolah, guru
dapat menciptakan suasana belajar yang menarik perhatian dengan memanfaatkan
media pembelajaran yang kreatif, inovatif dan variatif, sehingga pembelajaran
dapat berlangsung dengan mengoptimalkan proses dan berorientasi pada prestasi
belajar.
Pengunaan
media dapat mempertinggi proses belajar dan hasil pengajaran karena sesuai
denga taraf berpikir anak didik. Taraf berpikir manusia mengikuti tahap
pengembangan, dimulai dari berpikir konkrit menuju berpikir abstrak dan dimulai
berpikir sederhana menuju berpikir kompleks. Sebagaimana dikemukakan Winkel (1996:286)
bahwa: Pada umumnya media pengajaran dapat digunakan untuk merekam dan
menyimpan data/informasi, memanipulasi aneka obyek, menyebarluaskan data/informasi,
dan mendampingi siswa dalam pengolah materi pelajaran.
Dengan
menggunakan media pengajaran, guru dapat memperkaya, memperluas dan
memperdalam proses belajar mengajar, lebih-lebih jika tersedia media yang
merangsang lebih dari satu orang penginderaan. Pengunaan media mengindahkan
perbedaan interindividual antara siswa dalam gaya belajar, sehingga siswa yang
sulit belajar dengan media yang satu dapat dibantu dengan media yang lain.
Adapun
upaya pemilihan dan pengembangan media pengajaran yang paling sesuai, bukanlah
hal yang mudah. Oleh karena itu, harus memenuhi aspek pertimbangan sebagai
berikut:
a.
Media harus sesuai dengan tujuan instruksional khusus, materi pelajaran,
prosedur didaktis dan bentuk pengelompokan siswa.
b.
Media harus sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.
c.
Media harus sesuai dengan pertimbangan pengeluaran biaya (cost foctor) yang
meliputi
ketersediaan
peralatan pada waktu dibutuhkan, ketersediaan aliran listrik (jika membutuhkan
aliran listrik), dan memenuhi aspek
teknis sehingga mampu untuk dibaca, dilihat atau didengar dengan jelas.
d.
Media harus disesuaikan dengan kemapuan guru dalam penggunaannya dan
pengadaanya (technical
know-how).Pemilihan
media harus didasarkan pada pemahaman terhadap karakteristik dari alat itu
sendiri.
BACA
JUGA : METODE DISKUSI
#PENGERTIAN
METODE DEMONSTRASI
0 Response to "PENGERTIAN METODE DEMONSTRASI"
Post a Comment