PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF
Friday, 15 April 2016
Add Comment
PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF
Kalimat efektif adalah kalimat yang mempunyai kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada pada pikiran pembaca dan penulis. Kalimat efektif mampu membuat isi atau maksud yang disampaikannya itu tergambar lengkap dalam pikiran si penerima (pembaca) persis seperti apa yang disampaikan.
Kalimat yang efektif adalah kalimat yang memenuhi syarat-syarat berikut :
Secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis.
Sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca
seperti yang dipikirkan oleh pembaca atau penulis.
Berdasarkan penjelasan di atas, kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menyampaikan hasil pemikiran penulis sehingga dapat dipahami pembaca secara utuh tanpa ada penafsiran yang salah. Penyampaian hasil pemikiran tersebut harus dalam kalimat yang baik.
A. Ciri-ciri Kalimat Efektif
1. KESEPADANAN
Kesepadanan ialah keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang digunakan. Kesepadanan kalimat dibangun melalui kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik. Kesatuan menunjuk bahwa dalam satu kalimat hendaknya hanya ada satu ide pokok. Satu ide pokok tidak diartikan sebagai ide tunggal, tetapi ide yang dapat dikembangkan ke dalam beberapa ide penjelas.
Ciri kesepadanan :
-Mempunyai struktur jelas.
-Kejelasan subjek dan predikat dapat dilakukan dengan tidak menggunakan kata depan: di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya yang ditempatkan di depan subjek.
-Tidak terdapat subjek ganda.
-Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
Contoh-contoh Kesepadanan-Kepada setiap pengendara mobil di Surabaya harus memiliki surat izin mengemudi =
subyeknya tidak jelas.
Tentang kelangkaan pupuk mendapat keterangan para petani. unsur S-P-O tidak berkaitan erat (Mestinya)
-Setiap pengendara mobil di Surabaya harus memiliki surat izin mengemudi.
-Para petani mendapat keterangan tentang kelangkaan pupuk.
2. KEPARALELAN
Keparalelan atau kesejajaran bentuk adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat. Bila bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan nomina. Demikian pula bila menggunakan bentuk-bentuk lain.
Contoh-contoh Kepararelan:
1. Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah pengecatan tembok, memasang lampu, pengujian sistem pembagian air, dan menata ruang.
2. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara wajar
3. KETEGASAN
Ketegasan merupakan perlakuan khusus pada kata tertentu dalam kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan.
Beberapa cara penekanan dalam kalimat:1. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu pada awal kalimat
2. Melakukan pengulangan (repetisi)
3. Melakukan pengontrasan kata kunci
4. Menggunakan partikel penega
Penekanan Kata :1. Menempatkan kata yang ditonjolkan di awal kalimat.
-Sumitro menjelaskan bahwa manusia mempunyai kecenderungan tidak puas
-Persoalan itu dapat diselesaikan dengan mudah.
2. Repetisi
-Saudara-saudara, kita tidak suka dibohongi, kita tidak suka ditipu, kita tidak suka dibodohi
-Pembangunan dilihat sebagai proses yang rumit dan mempunyai banyak dimensi, tidak hanya berdimensi ekonomi tapi juga dimensi politik, dimensi sosial, dan dimensi budaya
3. Pengontrasan kata kunci
-Informasi ini tidak bersifat sementara, tetapi bersifat tetap.
-Peserta kegiatan ini adalah laki-laki, bukan perempuan.
4. Partikel Penegas
-Andalah yang bertanggung jawab menyelesaikan masalah itu
-Meskipun hujan turun, Ia tetap bersemangat berangkat ke sekolah
4. KEHEMATAN
Kehematan adalah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu jadi kata menjadi padat berisi.
Dapat dilakukan dengan cara:
-Menghilangkan pengulangan subyek
-Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata
-Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat
-Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak
1. Contoh Menghilangkan pengulangan subyek
-Karena ia tak diundang, dia tidak dating ke tempat itu. Mestinya menggilangkan kata ia
2. Contoh Menghindarkan pemakaian superordinate pada hiponimi kata
-Mira adalah gadis yang memakai bajuwarna merah. Mestinya menggilangkan kata warna
3. Contoh Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat
-Jangan naik ke atas karena licin. Mestinya menggilangkan kata ke atas Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak
5. KECERMATAN
Kecermatan kalimat efektif adalah cermat dan tepat dalam memilih kata sehingga kalimat yang dihasilkan tidak rancu dan bermakna ganda (ambigu). Lihat contoh-contoh berikut ini.
-Direktur baru pergi ke Bali.
-Barang-barang lama disimpan di gudang itu.
-Tiga dosen UNISMUH yang terkenal itu menerima penghargaan.
-Saya melihat anak itu bingung.
Keempat contoh kalimat di atas tidak efektif karena bermakna ganda.
-Direktur yang baru pergi ke Bali.
-Barang-barang yang lama disimpan di gudang itu.
-Tiga dosen dari UNISMUH yang terkenal itu menerima penghargaan.
-Tiga dosen yang terkenal dari UNISMUH itu menerima penghargaan.
-Saya melihat anak itu sedang bingung.
-Saya bingung melihat anak itu.
6. KEPADUAN
Kepaduan adalah kepaduan pernyataan dalam sebuah kalimat sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah.
-Masalah itu saya sudah selesaikan.
-Mahasiswa mendiskusikan tentang masalah kemahasiswaan.
-Dia melanggar daripada tata tertib itu.
Ketiga kalimat di atas dapat diperbaiki sebagi berikut.
-Masalah itu sudah saya selesaikan.
-Mahasiswa mendiskusikan masalah kemahasiswaan.
-Dia melanggar tata tertib itu.
7. KELOGISAN Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
Contoh :Waktu dan tempat saya persilakan.
Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda mati yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah misalnya ;
Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium.
0 Response to "PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF"
Post a Comment