PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING
Saturday, 9 April 2016
Add Comment
A. Pengertian Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping
Model pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping pada hakikatnya adalah
salah satu pengembangan model pembelajaran kooperatif yang
memanfaatkan otak sebagai pusat pemerolehan informasi oleh siswa dengan cara
memetakan pemikirannya terhadap informasi yang terdapat pada materi yang sedang
dipelajari dan yang telah dipelajari/diingat sebelumnya sehingga siswa dapat
dengan mudah memahami materi yang sedang dibahas. Sejalan dengan itu, Johan
(Mahmuddin, 2009: 3) mengemukakan bahwa :
Model
pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping merupakan suatu teknik grafik yang sangat ampuh dan menjadi kunci yang
universal untuk membuka potensi dari seluruh otak, karena menggunakan seluruh
keterampilan yang terdapat pada bagian neo-korteks dari otak atau yang lebih
dikenal sebagai otak kiri dan otak kanan.
Selain itu, model pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping juga memungkinkan terjadinya asosiasi yang lebih lengkap pada informasi yang ingin dipelajari, baik asosiasi antar sesama informasi yang ingin dipelajari ataupun dengan informasi yang telah tersimpan sebelumnya di ingatan Yovan (Mahmuddin, 2009: 3).
Mind
Mapping merupakan suatu teknik
grafik yang sangat ampuh dan menjadi kunci yang universal untuk membuka potensi
dari seluruh otak, karena menggunakan seluruh keterampilan yang terdapat pada
bagian neo-korteks dari otak atau yang lebih dikenal sebagai otak kiri dan otak
kanan.
Ditinjau dari segi waktu, Mind
Mapping juga dapat mengefisienkan penggunaan waktu dalam mempelajari
suatu informasi. Hal ini utamanya disebabkan karena Mind Mapping
dapat menyajikan gambaran menyeluruh atas suatu hal, dalam waktu yang lebih
singkat. Dengan kata lain, Mind Mapping mampu memangkas waktu
belajar dengan mengubah pola pencatatan linear yang memakan waktu menjadi
pencatatan yang efektif yang sekaligus langsung dapat dipahami oleh individu.
B. Tujuan Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping dan Perbedaannya dengan
Catatan Biasa
Mahmuddin (2009: 5)
mengemukakan ”penerapan model pembelajaran kooperatif Mind Mapping
bertujuan untuk membuat materi pelajaran terpola secara visual dan grafis yang
akhirnya dapat membantu merekam, memperkuat, dan mengingat kembali informasi
yang telah dipelajari”. Berikut ini disajikan perbedaan antara catatan yang
menggunakan metode konvensional (catatan biasa) dengan catatan pemetaan pikiran
(Mind Mapping).
Tabel 2. Perbedaan Catatan
Biasa dan Mind Mapping
Catatan Biasa
|
Mind Mapping
|
hanya berupa tulisan-tulisan saja
|
berupa tulisan, simbol dan gambar
|
hanya dalam satu warna
|
berwarna-warni
|
untuk mereview ulang memerlukan waktu yang lama
|
untuk mereview ulang diperlukan waktu yang pendek
|
waktu yang diperlukan untuk belajar lebih lama
|
waktu yang diperlukan untuk belajar lebih cepat dan efektif
|
Statis
|
membuat individu menjadi lebih kreatif.
|
Dari uraian tersebut, dapat
diasumsikan bahwa Mind Mapping adalah salah satu teknik mencatat
yang mengembangkan gaya belajar visual karena memadukan dan mengembangkan
potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya
keterlibatan kedua belahan otak maka akan memudahkan seseorang untuk mengatur
dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara
verbal.
Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya memudahkan otak
dalam menyerap informasi yang diterima. Mind Mapping yang dibuat
oleh siswa dapat bervariasi pada setiap materi.Hal ini disebabkan karena
berbedanya emosi dan perasaan yang terdapat dalam diri siswa setiap saat.
Suasana menyenangkan yang diperoleh siswa ketika berada di ruang kelas pada
saat proses belajar akan mempengaruhi penciptaan peta pikiran. Dengan demikian,
guru diharapkan dapat menciptakan suasana yang dapat mendukung kondisi belajar
siswa terutama dalam proses pembuatan Mind Mapping.
Proses belajar yang dialami
seseorang sangat bergantung kepada lingkungan tempat belajar. Jika lingkungan belajar dapat memberikan sugesti
positif, maka akan baik dampaknya bagi proses dan hasil belajar, sebaliknya
jika lingkungan tersebut memberikan sugesti negatif maka akan buruk dampaknya
bagi proses dan hasil belajar.
C.
Langkah - Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping
Menurut Johan (Mahmuddin,
2009: 4), bahwa langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Mind
Mapping yaitu :
1) Menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai;
2) Guru mengemukakan
konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa dan sebaiknya permasalahan
yang mempunyai alternatif jawaban;
3) Membentuk kelompok yang
anggotanya 2-3 orang;
4) Tiap kelompok
menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi;
5) Tiap kelompok (atau diacak
kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan
mengelompokkan sesuai kebutuhan guru; dan
6) Dari data-data di
papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru
Berdasarkan pendapat
tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan Mind Mapping
secara step by step, akan memudahkan seseorang/peserta didik untuk
memahami dan mengingat materi pembelajaran yang tersaji dalam bentuk Mind
Mapping karena dibuat dengan sangat menarik.
Dalam membuat Mind
Mapping, (Buzan, 2011: 27) telah menyusun sejumlah aturan yang harus
diikuti agar Mind Mapping yang dibuat dapat memberikan manfaat
yang optimal. Berikut adalah ringkasan dari Law of Mind
Mapping:
1) Kertas: polos dengan
ukuran minimal A4 dan paling baik adalah ukuran A3 dengan orientasi horizontal
(Landscape). Central Topic diletakkan ditengah-tengah kertas dan
sedapat mungkin berupa Image dengan minimal 3 warna,
2) Garis: lebih tebal untuk
bold dan selanjutnya semakin jauh dari pusat garis akansemakin tipis. Garis
harus melengkung (tidak boleh garis lurus) dengan panjang yang sama dengan
panjang kata atau image yang ada di atasnya. Seluruh garis harus
tersambung ke pusat,
3) Kata: menggunakan kata
kunci saja dan hanya satu kata untuk satu garis. Harus selalu menggunakan huruf
cetak supaya lebih jelas dengan besar huruf yang semakin mengecil untuk cabang
yang semakin jauh dari pusat,
4) Image: gunakan sebanyak
mungkin gambar, kode, simbol, grafik, tabel dan ritme karena lebih menarik
serta mudah untuk diingat dan dipahami. Kalau memungkinkan gunakan imageyang
3 dimensi agar lebih menarik lagi,
5) Warna: gunakan minimal 3 warna dan lebih
baik 5 – 6 warna. Warna berbeda untuk setiap bold dan warna cabang harus
mengikuti warna bold,
6) Struktur: menggunakan
struktur radian dengan sentral topik terletak di tengah-tengah kertas dan
selanjutnya cabang-cabangnya menyebar ke segala arah. Bold umumnya
terdiri dari 2-7 buah yang disusun sesuai dengan arah jarum jam dimulai dari
arah jam 1.
Dari pendapat di atas,
dapat kita asumsikan bahwa pembuatan Mind Mapping yang mengikuti
aturan-aturan tertentu, dapat memberikan manfaat yang optimal bagi peserta
didik.
D. Kelebihan dan Kelemahan Model pembelajaran
Kooperatif tipe Mind Mapping
Terdapat banyak kelebihan
dari metode Mind Mapping (Peta Pikiran) karena model
pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping melibatkan kedua
sisi otak yaitu menggunakan gambar, warna, dan imajinasi (wilayah otak kanan)
bersamaan dengan kata, angka, logika (wilayah otak kiri) sehingga, belajar akan
menjadi lebih menyenangkan. Salah satu kelebihan Mind Mapping (Peta
Pikiran) adalah dapat membantu siswa dalam banyak hal, seperti memacu
kreativitas, pemahaman dan daya ingat siswa. Berikut pendapat para ahli tentang
kelebihan Mind Mapping (Peta Pikiran).
Maghfiroh (2009: 45)
mengemukakan kelebihan Mind Mapping (Peta Pikiran) sebagai
berikut: (1) Memudahkan kita melihat gambaran keseluruhan, (2) membantu otak
untuk: mengatur, mengingat, membandingkan, dan membuat hubungan, (3) memudahkan
menambahkan informasi baru, (4) pengkajian ulang bisa lebih cepat, (5) setiap
peta bersifat unik. Selain memiliki kelebihan, di dalam penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping terdapat
beberapa kelemahan (Santoso, 2011: 5) yaitu: (1) hanya siswa yang aktif
yang terlibat, (2) tidak sepenuhnya siswa yang belajar, dan (3) jumlah
detail informasi tidak dapat dimasukkan.
PENGERTIAN
MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING
0 Response to "PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING"
Post a Comment