PENGERTIAN KONSEP PERUBAHAN SIFAT BENDA
Tuesday, 12 April 2016
Add Comment
PENGERTIAN KONSEP PERUBAHAN SIFAT BENDA
Perubahan-perubahan pada benda biasanya dapat diamati. Sifat-sifat benda dapat dibandingkan antara sebelum dan sesudah perubahan. Ada yang berubah warnanya. Ada yang berubah bentuknya ada yang berubah menjadi lunak. Ada beberapa faktor uang dapat menyebabkan perubahan pada benda, (Haryanto,2006:81-86), yaitu:
1) Pemanasan
Amatilah air
yang sedang dipanaskan! Air yang tenang dalam panci akan menjadi cairan yang
bergejolak. Akhirnya uap akan keluar dari panci. Es batu yang dibiarkan di
udara terbuka, lama-kelamaan akan mencair. Suhu ruangan yang lebih tinggi dari
pada suhu udara di dalam freezer menyebabkan es batu yang menyerap panas dan
mencair.
Mentega yang dipanaskan juga akan mencair
atau melumer. Akan tetapi, jika mentega didinginkan, mentega kembali memadat
seperti semula. Jadi pemanasan menyebabkan benda mengalami perubahan wujud.
Wujud padat dapat berubah menjadi cair. Wujud cair dapat berubah menjadi gas.
2) Pendinginan
Air yang
didinginkan dapat berubah menjadi es. Uap air yang mengalami pendinginan dapat
berubah menjadi titik-titik air kembali. Contohnya, uap minuman yang menempel
pada tutup gelas akan berubah menjadi butiran air kembali. Jadi pendinginan
menyebabkan benda mengalami perubahan wujud. Wujud cair berubah menjadi padat.
Wujud gas berubah menjadi cair.
3) Pembakaran
Kertas yang
di bakar akan berubah menjadi abu. Bentuk kertas yang berupa lembaran berubah
menjadi abu yang berupa serbuk. Warna kertas yang putih berubah menkadi abu
yang berwarna hitam. Kertas yang lebih keras berubah menjadi abu yang rapuh.
Bau kertas dan bau abu juga berbeda. Demikian juga dengan pembakaran kayu. Kayu
juga akan mengalami beberapa perubahan sifat. Jadi pembakaran dapat menyebabkan
benda mengalami perubahan bentuk, warna, kekerasan, kelenturan dan bau.
4) Pencampuran
dengan air
Semen yang
dicampur dengan air mula-mula menjadi cairan yang kental. Akan tetapi,
lama-kelamaan semen akan memadat. Bentuk semen yang berupa serbuk berubah
menjadi padat. Semen yang bersifat lunak menjadi semen yang keras. Demikian
juga apabila gula dan garam yang dicampur dengan air, lalu diaduk, akan larut.
Bentuk gula sudah tidak terlihat lagi. Bila airnya diuapkan, gula atau garam
berubah kembali menjadi padat. Jadi, benda yang dicampur dengan air dapat
mengalami perubahan bentuk dan kekerasan.
5) Pembusukan
Buah, sayur,
atau makanan yang dibiarkan di udara tebuka, lama-kelamaan akan mengalami
proses pembusukan. Buah atau sayur yang semula keras lama-kelamaan berubah
menjadi lunak dan berair. Warna buah atau sayur berubah menjadi coklat. Baunya
yang semula harum berubah menjadi busuk dan tidak sedap.
Daging hewan
dan ikan semula kenyal, lama-kelamaan berubah menjadi lunak dan berair. Warna
pun berubah menjadi coklat atau hitam. Baunya juga berubah menjadi bau busuk
dan tidak sedap. Daging hewan
dan ikan yang semula kenyal, lama-kelamaan berubah menjadi lunak dan berair.
Warnanya pun berubah menjadi coklat atau hitam. Baunya juga berubah menjadi
busuk dan tidak sedap. Jadi, pembusukan dapat menyebabkan benda mengalami
perubahan bentuk, warna, kelenturan, kekerasan dan bau.
6) Perkaratan
Logam, seperti besi dan sel, bila
terkena air atau uap air, lama-kelamaan akan mengalami proses perkaratan. Warna
besi atau seng berubah menjadi coklat. Besi atau seng yang semula keras dan
kokoh berubah menjadi rapuh dan mudah patah. Jadi, perkaratan dapat menyebabkan
benda mengalami perubahan warna dan kekerasan.
ARTIKEL TERKAIT : HAKIKAT SAINS DI SEKOLAH DASAR
PENGERTIAN KONSEP PERUBAHAN SIFAT BENDA
0 Response to "PENGERTIAN KONSEP PERUBAHAN SIFAT BENDA"
Post a Comment