HAKIKAT PEMBELAJARAN SAINS DI SD
Tuesday, 12 April 2016
Add Comment
HAKIKAT PEMBELAJARAN SAINS DI SD
A.
PENGERTIAN PEMBELAJARAN SAINS
Sains atau ilmu pengetahuan alam merupakan
terjemahan dari kata natural science. Natural artinya
alamiah dan berhubungan dengan alam, sedangkan science artinya
ilmu pengetahuan. Jadi Sains secara harfiah dapat di artikan sebagai ilmu
pengetahuan tentang alam atau yang mempelajari peristiwa-peristiwayang
terjadi di alam. Pernyataan itu sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh
Powler (Samatowa, 2006:2) bahwa “Sains merupakan ilmu yang berhubungan
dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara
teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen”.
Selain itu Carin (1993) mendefenisikan Sains sebagai “Pengetahuan yang
sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa
kumpulan data hasil observasi dan eksperimen”.
Merujuk pada pengertian Sains tersebut,
maka disimpulkan bahwa hakekat Sains meliputi empat unsur utama yaitu:
1) Sikap: rasa ingin tahu tentang benda,
fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan
masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar.
2) Proses: prosedur pemecahan masalah
melalui metode ilmiah, metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perencanaan
eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan.
3) Produk: berupa fakta, prinsip, teori,
dan hukum.
4) Aplikasi: penerapan metode ilmiah dan
konsep Sains dalam kehidupan sehari-hari.
Hendrodarmojo (Samatowa,
2006:3) mengemukakan bahwa ada beberapa rincian hakekat Sains di antaranya: a) Sains
adalah bangunan atau deretan konsep dan skema konseptual yang saling
berhubungan sebagai hasil eksperimentasi dan observasi, b) Sains adalah
bangunan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode observasi, c) Sains
adalah suatu sistem untuk memahami alam semesta melalui data yang dikumpulkan
melalui observasi atau eksperimen yang dikontrol, dan d) Sains adalah
aktivitas pemecahan masalah oleh manusia yang termotivasi keingintahuan akan
alam di sekelilingnya dan keingintahuan untuk memahami, menguasai, dan
mengelolahnya demi memenuhi kebutuhan.
B.
PEMBELAJARAN SAINS DI SD
Dalam proses pembelajaran Sains di
SD keempat unsur tersebut diharapakan dapat muncul, sehingga siswa dapat
mengalami proses pembelajaran secara utuh, memahami fenomena alam melalui
kegiatan pemecahan masalah, metode ilmiah, dan meniru cara ilmuwan bekerja
dalam menemukan fakta baru. Hal ini sesuai dengan tujuan pengajaran Sains di SD
yaitu agar setiap siswa memiliki kepribadian yang baik dan dapat menerapkan
sikap ilmiah dalam mengembangkan potensi yang ada di alam untuk dijadikan
sebagai sumber ilmu yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan uraian diatas maka
jelaslah bahwa Sains bukan hanya terdiri dari kumpulan pengetahuan
atau berbagai macam fakta yang dapat dihafal, tetapi terdiri atas proses aktif
menggunakan pikiran dalam mempelajari gejala-gejala alam yang belum dapat
diterangkan yang ada di lingkungan sekitar siswa. Sehingga pembelajaran Sains
di SD lebih di tekankan pada pengembangan kreativitas siswa dalam mengelola
pemikirannya dan dapat menghubungkan antara satu fenomena dengan fenomena
lainnya yang ada dilingkungannya, yang tentunya dapat memperkuat pemahaman
siswa dalam memahami objek yang diamati.
C. Tujuan Pembelajaran Sains di
Sekolah Dasar
Mata pelajaran Sains di Sekolah
Dasar merupakan salah satu program pembelajaran yang bertujuan untuk
membina dan menyiapkan siswa untuk tanggap dalam menghadapi berbagai
fenomena-fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar yang memiliki keterkaitan
dengan kehidupan siswa sehari-hari. Hal ini sesuai tujuan pembelajaran Sains
dikelas yaitu untuk mengembangkan kognitif, afektif, psikomotorik dan kreativitas siswa. Uraian di atas,
sejalan dengan pendapat Abruscato (Khairudin dkk, 2005:15) mengemukakan bahwa “Pembelajaran
Sains di kelas dapat: 1. mengembangkan kognitif siswa, 2. mengembangkan afektif
siswa, 3. mengembangkan psikomotorik siswa, dan 4.
melatih siswa berfikir kritis”.
Selain itu Mangunwijaya (1998:220)
menjabarkan bahwa, tujuan pembelajaran pendidikan Sains ialah “Siswa
memahami konsep-konsep pendidikan Sains dan saling keterkaitannya, serta mampu
menerapkan metode ilmiah dalam memecahkan masalah yang dihadapi dengan
menyadari kebesaran pencipta-Nya.
Menurut Carin (Khaerudin dkk, 2005:11)
mengemukakan bahwa pada dasarnya tujuan Sains di sekolah adalah:
1) Menambah keingintahuan (Curiosity). Dasar pogram
Sains akan menaruh perhatian pada keingintahuan siswa tentang alam semesta
dengan cara a) mendorong siswa untuk menyelediki alam dengan teknologi, b)
mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang alam semesta,
c) mengembangkan kemampuan siswa untuk mengidentifikasi masalah pengadaptasian
manusia
2) Mengembangkan keterampilan
menginvestigasi (Skill
For Investigation) Dasar program Sains akan mengembangkan
keterampilan menginvestigasi alam semesta, memecahkan masalah, dan membuat
keputusan. Hal ini dapat : a) memperkaya pemahaman siswa dan kemampuan
menggunakan proses Sains, b) awal pemahaman siswa dan kemampuan memecahkan
masalah dan strategi membuat keputusan.
3) Sains, Teknologi dan Masyarakat (Nature of Science,
Technology and Society).
Dasar program Sains berusaha
mengembangkan pemahaman siswa dan sikap tentang alam, keterbatasan, dan
kemungkinan yang akan timbul dari Sains dan Teknologi. Hal ini dapat: a)
menjadikan siswa mengakui dan mengaplikasikan ilmu, sikap dan kebiasaan
berpikir, b) meningkatkan pemahaman siswa terhadap Sains dan teknologi, c)
membantu siswa menjadi lebih sadar terhadap interaksi Sains dan teknologi
dengan masyarakat, d) membantu siswa dalam penggunaan pengetahuan Sains dan
teknologi, sikap, dan keterampilan membuat keputusan.
ARTIKEL TERKAIT: PENGERTIAN IPS
HAKIKAT
SAINS DI SD
0 Response to "HAKIKAT PEMBELAJARAN SAINS DI SD"
Post a Comment