Pokok-pokok
Pengertian
Dasadarma
adalah ketentuan moral. Karena itu, Dasadarma memuat pokok-pokok moral yang
harus ditanamkan kepada anggota Pramuka agar mereka dapat berkembang menjadi
manusia berwatak, warga Negara Republik Indonesia yang setia, dan sekaligus
mampu menghargai dan mencintai sesame manusia dan alam ciptaan Tuhan Yang
Mahaesa.
2.
Republlik
Indonesia
adalah Negara hukum yang berdasarkan falsafah Pancasila, Karena itu, rumusan
Dasadarma Pramuka berisi penjabaran dari Pancasila dalam kehidupannya
sehari-hari.
3.
Dasadarma
yang berarti sepuluh tuntunan tingkah laku adalah sarana untuk melaksanakan
satya (janji, ikar, ungkapan kata haaati). Dengan demikian, maka Dasadarma
Pramuka pertama-tama adalah ketentuan pengamalan dari Trisatya dan kemudian
dilengkapi dengan nilai-nilai luhur yang bermanfaat dalam tata kehidupan.
Penjelasan
masing-masing Darma
1.
Darma pertama: Takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa
1.
Pendahuluan
Apa
yang tercantum di dalam Trisatya tentang menjalankan kewajiban terhadap
Tuhan dan yang terdapat dalam Dasadarma pertama sudah harus sedikit dibedakan
bahwa:
Di
dalam Trisatya, ungkapan itu merupakan janji (ikrar) seseorang yang
diresapkan dalam hati atau dirinya sedangkan dalam hati atau dirinya sedngkan
yang ada di dalam Dasadarma pertama adalah perwujudannya secara kongret
dalam tingkah laku ataupun sikapnya,
Atau
dengan kata lain yang ada di dalam Trisatya itu merupakan sesuatu yang ada di
dalam batin dan yang terdapat di dalam darma adalah yang tampak lahiriah.
Oleh karena itu yang terdapat di dalam Dasadarma bukanlah suatu pengulangan,
tetapi penekan
2.
Pengertian
Pengertian takwa adalah
bermacam-macam, antara lain: bertahan, luhur, berbakti, mengerjakan
yang utama dan meninggalakan yang tercela, hati-hati, terpelihara, dan
lain-lain.
2.
Pada
hakekatnya takwa adalah usaha dan kegiatan seseorang yang sangat utama dalam
perkembangan hidupnya. Bagi bangsa Indonesia yang berketuhanan Yang Mahaesa,
yang menjadi tujuan hidupnya adalah keselamatan, perdamaian, persatuan dan
kesatuan baik didunia maupun dikhirat, Tujuan hidup ini hanya dapat dicapai
semata-mata dengan takwa kepada Tuhan Ynag Mahaesa, yaitu:
1.
Bertahan
terhadap godaan-godaan hidup, berkubu dan berperisal untuk memelihara diri
dari dorongan hawa nafsu.
2.
Taat
melaksanakan ajaran-ajaran Tuhan, mengerjakan yang baik dan berguna serta
menjauhi segala yang buruk dan yang tidak berguna bagi dirinya maupun bagi
masyarakat serta seluruh umat manusia.
3.
Mengembalikan,
menyerahkan kepada Tuhan segala darma bakti dan amal usahanya untuk
mendapatkan penilaian; sebagaimana Tuhan menghendaki sikap ini merupakan
sikap seseorang kepada pribadi lain yang dianggap mengatasi dirinya, bahkan
mengatasi segala-galanya, sehingga seseorang menyatakan hormat dan baktinya,
serta memuji, meluhurkan dan lain-lain terhadap pribadi lain yang dianggap Mahaagung
itu,
Di
sini kita dapat mencoba memahami pengertian kita tentang Tuhan baaik
berpangkal dari kemanusiaan yang antara lain dianugerahi akal budi, maupun
dari wahyu Tuhan sendiri yang terdapat dalam kitab suci yang diturunkan
kepada kita melalui para Nabi/ Rosul.
1.
Dari
segi kemanusiaan (akal budi), Tuhan adalah zat yang ada secara mutlak yang
ada dengan. Zat yang menjadi sumber atau sebab adanya segala sesuatu di dalam
alam semesta (couse prima atau sebab pertama).
Karena itu, Dia tidak dapat disamakan atau dibandingkan dengan apa saja yang
ada. Dia mengatasi, melewati, dan menembus segala-galanya.
2.
Dari
wahyu Tuhan sendiri yang dianugerahkan kepada kita melalui firman atau
sabdaNya di dalam Kitab suci, kita dapat mengetahui bahwa Dia adalah pencipta
Yang Maha Kuasa, Maha Murah, lagi Maha Penyayang Tuhan menjadikan alam
semesta termasuk manusia tanpa mengambil suatu bahan atau menggunakan alat.
Hanya kaarena afirman-Nya, alam semesta ini menjadi ada. Yang semula tidak ada
menjadi ada, dari tingkat yang paling rendah sampai tingkat yang paling
tinggi dan luhur. Dari yang tiada bernyawa kepada yang bernyawa dan berjiwa,
Dari hasil karya Tuhan itu, kita dapat mengenal segala macam sifat Tuhan yang
melebihi dan mengatasi apa yang terdapat di dalam alam semesta ini, terutama
dari wahyu Tuhan sendiri. Kita juga dapat memahami kegaiban Tuhan. Oleh
karena itu, kita tidak dapat membandingkan zat kodrat sifat Ilahi dengan yang
ada dalam ala mini. Hal ini juga termasuk dengan sifat Tuhan Yang Mahaesa.
Namun sebagai insane manusia, kita akan berusaha memahami apa arti esa pada
Tuhan itu.
3.
Esa=
satu/tunggal.
Maksudnya
bukanlah “satu” yang dapat dihitung. Satu yang dapat dihitung adalah satu yang
dapat dibagi atau disbanding-bandingkan. Maka, satu atau esa pada Tuhan
adalah mutlak. Satu/tunggal yang tidak dapat dibagi-bagi dan dibandingkan.
“Tiada
Tuhan selain Allah”.
3.
Berbicara
tentang pengertian taakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa tidak dapat dipisahkan
daari pengertian moral, budi pekerti, dan akhlak.
Moral,
budi pekerti atau akhlak adalah sikap yang digerakan oleh jiwa yang
menimbulkan tindakan dan perbuatan manusia terhadap Tuhan, terhadap
sesamamanusia, sesame makhluk, dan terhadap diri sendir. Akhlak terhadap
Tuhan Yang Mahaesa meliputi cinta, takut, harap, syukur, taubat, ikhlas
terhadap Tuhan, mencintai atau membenci kare Tuhan. Akhlak terhadap Tuhan
Yang Mahaesa mengandung unsure-unsur takwa, berimankepada Tuhan Yang Mahaesa,
dan berbudi pekerti yang luhur.
Akhlak
terhadap sesame manusia atau terhadap masyarakat mencakup berbakti kepada
orang tua, hubungan baik antara sesame, malu, jujur, ramah, tolong menolong,
harga menghargai, memberi maaf, memelihara kekeluargaan, dan lain-lainnya.
Akhalakterhadap sesame manusia mengandung unsur hubungan kemanusia mengandung
unsure hubungan kemanusiaan yang baik akhlak terhadap sesama akhluk Tuhan
yang hidup ataupun benda mati mencakup belas kasih, suka memelihara, beradab,
dan sebagainya,
Akhlak terhadap sesame makhluk Tuhan mengandung unsure peri
kemanusiaan.
Akhlak terhadap diri sendiri meliputi: memelihara harga diri, berani membela
hak, rajin tanggungjawab, menjauhkan diri dari takabur, sifat-sifat bermuka
dua sifat pengecut, dengki, loba, tamak, lekas putus asa, dan sebagainya.
Akhlak terhadap diri sendiri mengandung unsure budi pekerti yang luhur,
berani mawas diri, dan mampu menyesuaikan diri.
Pelaksanaan
1.
Sesuai
dengan tujuan Gerakan Pramuka yang mengarahkan anak didik menjadi manusia
yang berkepribadian dan berwatak luhur, dan juga karena falsafah hidup bangsa
Indonesia berdasarkan Pancasila, maka sudahseharusnyalah iman kepada Tuhan
dari masing-masing anak didik itu diperdalama dan diperkuat.iman anak didik
kepada Tuhan itu bellum cukup kalau hanya kita berikan pengajaran
lisan/tertullis tanpa ada perwujudan kongkret dalam tingkah lakkku kehidupan
anak didik.
Maka,
apa yang diimani dari agama dan kepercayaan tentang Tuhan haruslah dijabarkan
dalam sikap hidupnya yang nyata dan dapat dirasakan oleh
llingkungannya, karena itu akan terdapat kepicangan apabila
Gerakan Pramuka hanya dapat mengemukakan ajaran tentang takwa
kepada Tuhan Yang Mahaesa ini, tetapi kurang memberikan bimbingan dan
kesempatan kepada peserta didik untuk melaksanakan darmanya yang pertama ini.
Untuk mewujudkan cita-cita Gerakan Pramuka, dalam hal ini banyak caran dan
metode yang dapat dilaksanakan, sesuai dengan tingkat umur dan kemampuan anak
didik dan kepercayaan masing-masing.
Cara
atau metode dapaat berlainan, tetapi tujuannya kiranya hanya satu, ialah
terciptanya manusia Indonesia yang utuh dan sempurna (Pancasilais).
Segala
macam ketentuan moral/kebaikan yang tersimpan dalamajaran agama (seperti
tertera dalam darma-darma yang berikut)seharusnyalah dikembangkan dalam sikap
hidup anak didik. Darma-darma itu merupakan bentuk-bentuk perwujudan kongret
dari takwanya kepada Tuhan di samping doa, sembahyang, dan bentuk peribadatan
lain.
Sebagai
Contoh.
Sikap cinta dan kasih saying, etia, patuh, adil, jujur, suci,dan lain-lain
adalah merupakan pengejawantahan dan perwujudan dari ketakwaan seseorang
kepada Tuhan. Sulit untuk mengatakan bahwa sebenarnya tidak jujur orang
mengarahkan dia itu takwa kepada Tuhan, tetapi dalamhidupnya dia bertindak
dan bersikap membenci, curang, tidak adil, dan sebagainya terhadap sesamanya.
2.
Maka
dari itu, dalam prakteknya, mengembangan ketakwaan kepada Tuhan dapat
dilaksanakan dalam segala kegiatan kepramukaan mulai dari bermain dampai
kepada bekerja sama dan hidup bersama.
Dalam
kegiatan permainan, kita sudah dapat menamkan sifat-sifat jujur, patuh, setia
dan tabah.
Kalau
anak sudah dibiasakan bermaian seperti itu, maka dia akan berkembang menjadi
pribadi yang baik, berwatak luhur dan berkepribadian.
Akhirnya,
akan berguna bagi sesame manusia, masyarakat, bangsa dan negaranya. Semua ini
tiada lain didasarkan pada takwanya kepada Tuhan.
3.
Menuntun
anak untuk melaksanakan ibadah,
4.
Menyelenggarakan
peringatan-peringatan hari besar agama.
5.
Menghormati
orang beragama lain.
6.
Menyelenggarakan
cermah keagamaan.
7.
Menghormati
orang tua.
2.
Darma kedua: Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
a.
Pengertian
1.
Tuhan
Yang Mahaesa telah menciptakan seluruh alam semesta yang terdiri dari
manusia, binatang, tumbuhan-tumbuhan, dan benda-benda alam.
Bumi,
alam, hewan, dan tumbuh-tumbuhan tersebut diciptakan Allah bagi kesejahteraan
manusia.Karena itu, sudah selayaknya pemberian Allah ini dikelola,
dimanfaatkan, dan dibangun.
Sebagai
makhluk Tuhan yang lengkap dengan akal budi, rasa, karsa dan karya, serta
dengan kelima inderia manusia patut mengetahui makna seluruh ciptaana-NYa.
Wajar
dan pantaslah Pramuka, secara alamiah, melimpahkan cinta kepada alam
sekitarnya (benda alam, satwa, dan tumbuh-tumbuhan), kasih sayang kepada
sesama manusia dan sesama hidup serta menjaga kelestariannya.
Kelestarian
benda alam, satwa, dan tumbuh-tumbuhan perlu dijaga dan dipelihara kaarena
hutan tanah, pantai, fauna, dan flora serta laut merupakan sumber alam
yang perlu dikembangan untuk menunjang kehidupan generasi kini dan dipelihara
kelestariannya untuk kehidupan generasi mendatang.
Di
samping itu, sebagai Negara kepulauan pemanfaatan wilayah pesisir dan lautan
yang sekaligus memelihara kelestarian sumber ala mini dengan menanggulangi
pencemaran laut, perawatan hutan, hutan bakau dan hutan payau, serta pengembangan
budi daya laut menduduki tempat yang penting pula.
2.
Yang
dimaksud dengan cinta dan kasih saying apabila manusia dapat ikut merasakan
suka dan derita alam sekitarnya khususnya manusia. Kelompok-kelompok manusia
ini merupakan bangsa-bangsa dari Negara yang terdapat di dunia ini. Bila kita
ingindan mau mengerti dan bergaul dengan bangsa lain maka rasa kasih
sayanglah yang dapat mendekatkan kita dengan siapa pun. Dengan demikian, akan
terciptalah perdamaian dan persahabatan antar manusia maupun antar bangsa.
Khususnya
sebagai seorang Pramuka menganggap Pramuka lainnya baik dan Indonesia maupun
dari bangsa lain sebagai saudaranya kaarena masing-masing mempunyai satya dan
darma sebagai ketntuan moral. Pramuka Indonesia yang bertujuan menjadi manusia
yang berkepribadian dan berwatak luhur sudah sepantasnyalah jika ia berusaha
meninggalkan watak yang dapat menjauhkan ia dengan ciptaan Tuhan lainnya
dengan memiliki sifat-sifat yang penuh rasa cinta dan kasih saying.
3.
Darma
ini adalah tuntunan untuk mengamalkan sila kedua dari
Pancasila
b.
Pelaksanaan dalam hidup sehari-hari.
1) Membawa peserta didik kea lam bebas kebun raya agar mengetahui dan
mengenal berbagai jenis tumbuhn-tumbuhan, Anjurkanlah kepada meereka
memelihara tenaman di rumah masing-masing. Hal ini dapat dijadikan
persyaratan untuk mencapai tanda kecakapan khusus.
2) Begitu pula halnya sikap kita terhadap binatang, perkenalakan peserta
didik dengan sifat masing-masing jenis binatang untuk mengetahui manfaatnya.
Anjurkan juga memelihara dengan baik binatang yang mereka miliki
1.Kasih
sayang sesama manusia tidak lepas dari perwujudan kerendahan diri manusia
sebagai makhluk terhadap keagungan pencipta-Nya. Ketakwaan kita kepada Tuhan
Yang Mahaesa wajib dihayati sepanjang hidup. Di samping itu, perlu
membangun watak utama antara lain, tidak mementingkan diri pribadi,
menghargai orang lain meskipun tidak sebangsa dan seagama. Demikian pula,
bersaudara dengan Pramuka sedunia.
2.Siapa
pun yang kita kenal dan kita dekaaaaati lambaat-laun akan timbul rasa cinta
alam dan kasih saying sesama manusia. Rasa inilah yang dapat menggugah rasa
dekat dengan Alkhalik, karena tidak terhalang oleh rasa benci, marah dan
sifat-sifat yang tidak terpuji, dengan demikian, kita menyadari keagungan
Tuhan Yang Mahaesa
3.
Darma Ketiga : Patriot yang sopan dan ksatria
a. Pengertian
1.
Patriot
berarti putra tanah air, sebagai seorang warga Negara Reoublik Indonesia,
seorang Pramuka adalah putra yang baik, berbakti, setia dan siap siaga
membela tanah airnya.
2.
Sopan
adalah tingkah laku yang halus dan menghormati orang lain. Orang yang sopan
bersikap ramah tamah dan bersahabat bukan pembenci dan selalu disukai orang
lain.
3.
Ksatria
adalah orang yang gagah berani dan jujur. Ksatria juga mengandung arti
kepahlawanan, sifat gagah berani dan jujur. Jadi, kata ksatria mengandung
makna keberanian, kejujuran, dan kepahlawanan.
4.
Seorang
Pramuka yang mematuhi darma ini, bersma-sama dengan warga Negara yang lain
mempunyai satu kata hati dan satu sikap mempertahankan tanah airnya,
menjunjung tinggi martabat bangsanya.
5.
Darma
ini adlah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila ketiga.
b.
Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari
1.
Membiasakan
dan mendorong anggota Pramuka untuk:
1.
menghormati
dan memahami serta menghayati lambing Negara, bendera sang Merah Putih dan
lagu kebangsaan Indonesia Raya.
2.
mengenal
nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sepeerti kekeluaargaan, gotong-royong,
rmah tamah, religious, dan lain-lain.
3.
Mencintai
bahasa, seni budaya, dan sejarah Indonesia.
4.
Mengerti,
menghayaati, mengamalkan dan mengamankan Pancasila.
2.
Mengenal
adapt-istiadat suku-suku bangsa di Indonesia.
3.
Mengutamakan
kepentingan umum dari pada kepentingan diri pribadi. Selalu membantu dan
membela yang lemah dan yang benar.
4.
Membiasakan
diri berani mengakui kesalah dan membenaarkan yang benar.
5.
Menghormati
orng tua, guru dan pemimpin.
4.
Darma keempaat: Patuh dan suka bermusyawarah
1.
Pengertian
Patuh
berarti setia dan bersedia melakukan sesuaaatu yang sudah disepakati dan
ditentukan.
Musyawarah
adalah laku utama seorang democrat yang menghormati pendapat orang lain.
Orang yang suka bermusyawarah terhindar dari sikap yang otoriter dan semau
sendiri. Dalam setiap gerak dan tindakan yang menyangkut orang lain, seorang
lain baik dengan orang-orang yang terikat dalam pekerjaan atau dalam bentuk-bentuk
organisasi.
Darma
adalah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila keempat.
2.
Pelaksanaan
dalam Hidup Sehari-hari
Membiasakan
diri untuk menepati janji, mematuhi peraturan yang ditetapkan di gugusdepan
dan mematuhui peraaaaturan di RT/RK, kampung dan desa, sekolah dan peratur
perundang-undangan yang berlaku.
Misalnya, setia mengikuti latihan membayar iuran, menaati peraturan lalu
llintas dan lain-lain.
Belajar
mendengar pendapat orang, menghargai gagasan orang lain.
Membiasakan
untuk merumuskan kesepakatan dengan memperhaaatikan kepentingan orang banyak
Membiasakan
diri untuk bermusyawarah sebelum melaksanakan suatu kegiatan (misalnya akan
berkemah, widyawisata dan lain-lain.
5.
Darma kelima: Rela menolong dan tabah
a.
Pengertian
1.
Rela
atau ikhlas adalah perbuatan yang dilakukan tanpa memperhitungkan untung dan
rugi (tanpa pamrih). Rela menolong berarti melakukan perbuatan baik untuk
kepentingan orang lain yang kurang mampu. Dengan maksud, agar orang yang
ditolong itu dapat menyelesaikan maksudnya atau kemudian mampu merampungkan
masalah seta tantangan yang dihadapi.
2.
Tabah
atau ulet adalah suatu sikap jiwa tahan uji. Meskipun seseorang mengetahui
bahwa menjalankan tugasnya akan menghadapi kesulitan, tetapi ia tidak mundur
dan tidak ragu.
3.
Darma
ini adalah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila sila kelim
b. Pelaksanaan dalam Hidup
sehari-hari
1.
Membiasakan
diri cepat menolong kecelakaan tanpa diminta
2.
Membantu
menyeberang jalan untuk orang tua, wanita.
3.
Memberi
tempat di tempat umum kepada orang tua dan wanita.
4.
Membiasakan
secara bertahap untuk mengatasi masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari
di rumah, dan dimasyarakat.
6. Darma keenam : Rajin,
terampil, dan gembira
a. Pengertian
Rajin
Manusia
dibedakan dengan makhluk hidup yang lain kaarena ia diciptakan mempunyai akal
budi. Dengan demikian harus mengmbangkan diri dengan membaca, menulis, dan
belajar, Dengan perkataan lain, ia menjalani proses kodrati dalam mendidik
diri.
Lebih-lebih
lagi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah melejit demikian
cepat, maka menjadi kewajiban kita semua untuk mendorong anak didik (juga
orang dewasa) untuk selalu rajin belajar, selalu berusaha dengan tekun,
senantiasa tetap mengembangkan dirinya, dan selalu tertib melaksanakan tugas.
2.
Terampil
Setiap
manusia haarus beeerupaya untuk dapat berdiri di atas kaki sendiri. Untuk hal
itu, yang menjadi syarat utama adalah keahlian dan keterampilan serta dapat
mengerjakan suatu tugas dengan cepat dan tepat dengan hasil yang baik.
3.
Gembira
Manusia
itu hidup dan menghidupi dengan mencari jalan bagaimana hidup yang baik.
Untuk itu ia harus bekerja mencari nafkah, dan bersama-sama dengan orang lain
ia bekerja sama.
Banyak
kesulitan, rintangan, dan hambatan yang dihadapi. Dan tantangan ini akan
diatasi dengan dorongan motivasi yang kuat. Suatu upaya untuk mendapat
motivasi ini adalah manusia harus dapat berfikir cerah, berjiwa tenang, dan
seimbang.
Hal
ini dapat dicapai bila manusia selalu mencari hal-hal yang positip dan
optimistis.
Sikap
ppositip, optimis ini diperoleh dengan laku yang riang sehingga menimbulkan
suasana gembira. Kegembiraan adalah perasaan senang dan bangga yang
menimbulkan kegiatan dan bahkan rasa keberanian.
4.
Rajin,
terampil, dan gembira perlu selalu diterapkan dalam setiap usaha dan
kegiatan.
b.
Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-haari
1) Rajin
1.Biasakan
membaca buku yang baik.
2.Biasakan
untuk membuaat karya tulis.
3.Selenggarakan
diskusi-diskusi untuk belajar; mengolah pikiran, mengemukakan pendapat.
4.Tentukan
jadwal harian yang tetap untuk belajar.
Belajar
selama dua jam sehari adalah layak.
5.Atur
kegiatan dengan menyesuaikan dengan kegiatan di sekolah, di rumah dan Gerakan
Pramuka.
6.Membiasakan
untuk menyusun jadwal kegiatan sehari-hari.
2) Bekerja
1.
Jelaskan
bahwa dibalik kesulitan, kegagalan, dan kekewaan selalu terdapat
hal-hal yang baik dan berguna.
2.
Biasakan
bekerja menurut manfaat dan disesuaikan dengan kemampuan.
3.
Jangan
terlula cepat menegur, mengkertik atau menyalahkan orang lain.
4.
Hargai
dan atonjolkan suatu prestasi kerja.
5.
Berikan
beban dan tugas yang terus berkembang.
6.
Berusaha
untuk bekerja dengan rencana.
7.
Bergembiralah
dalam tiap usaha.
8.
Selesaikan
setiap tugas pekerja, jangan tunda sampai esok hari.
3)
Terampil
1.
Pilihlah
suatu jenis kemahiran dan keahlian yang sesuai dengan bakat.
2.
Latih
terus-menerus.
3.
Jangan
cepat puas setelah selesai mengerjakan sesuatu.
4.
Mintalah
tuntunan dari orang yang lebih berpengalaman.
5.
Jangan
menolak tugas pekeerjaan apa pun yang diberikan pada Saudara.
Laksanakan
tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang ada
|
0 Response to "DASADARMA PRAMUKA"
Post a Comment