TEKNIK PENILAIAN
Monday, 14 March 2016
Add Comment
TEKNIK PENILAIAN
A. PENGERTIAN TEKNIK PENILAIAN
Ada
beberapa teknik dan alat penilaian yang dapat digunakan sebagai sarana untuk
memperoleh informasi tentang keadaan belajar siswa. Penggunaan berbagai teknik
dan alat itu harus disesuaikan dengan tujuan melakukan penilaian, waktu yang
tersedia, sifat tugas yang dilakukan siswa, dan banyaknya jumlah materi yang
sudah disampaikan.
Teknik
penilaian dalam uraian ini maksudnya adalah metode atau cara penilaian yang
dapat digunakan untuk mendapatkan informasi. Teknik penilaian yang memungkinkan
dan dapat dengan mudah digunakan misalnya adalah: (1) tes (tertulis, lisan,
perbuatan), (2) observasi atau pengamatan, (3) wawancara.
1. Teknik
penilaian melalui tes
a)
Tes
tertulis
Tes
tertulis yakni tes yang soal-soalnya harus dijawab siswa dengan
memberikan jawaban tertulis. Jenis tes tertulis secara umum dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu:
>tes
objektif, misalnya bentuk pilihan ganda, jawaban singkat atau isian,
benar-salah, dan bentuk menjodohkan;
>tes
uraian, yang terbagi atas tes uraian objektif (penskorannya dapat dilakukan
secara objektif) dan tes uraian non-objektif (penskorannya sulit dilakukan
secara objektif).
b) Tes
lisan
Tes
lisan yakni tes yang pelaksanaannya dilakukan dengan mengadakan tanya jawab
secara langsung antara guru dan siswa. Tes ini memiliki kelebihan dan
kelemahan. Kelebihannya adalah: (1) dapat menilai kemampuan dan tingkat
pengetahuan yang dimiliki siswa, sikap, serta kepribadiannya karena dilakukan
secara berhadapan langsung; (2) bagi siswa yang kemampuan berpikirnya relatif
lambat sehingga sering mengalami kesukaran dalam memahami pernyataan soal, tes
bentuk ini dapat menolong sebab siswa dapat menanyakan langsung kejelasan
pertanyaan yang dimaksud; (3) hasil pengetesan dapat langsung diketahui siswa.
Kelemahannya adalah (1) subjektivitas pengetesan (Tutor) sering mencemari hasil
tes, (2) waktu pelaksanaan yang diperlukan relatif cukup lama.
c)
Tes
perbuatan
Tes
perbuatan yakni tes yang penugasannya disampaikan dalam bentuk lisan atau
tertulis dan pelaksanaan tugasnya dinyatakan dengan perbuatan atau penampilan.
Penilaian tes perbuatan dilakukan sejak siswa melakukan persiapan melaksanakan
tugas, sampai dengan hasil akhir yang dicapainya. Untuk menilai tes perbuatan
pada umumnya diperlukan sebuah format pengamatan, disesuaikan menurut
keperluan. Untuk tes perbuatan yang sifatnya individual, sebaiknya menggunakan
format pengamatan individual. Untuk tes perbuatan yang dilaksanakan secara
kelompok sebaiknya menggunakan format tertentu yang sudah disesuaikan untuk
keperluan pengamatan kelompok.
2. Teknik
penilaian melalui observasi atau pengamatan
Observasi
adalah suatu kegiatan yang dilakukan tutor/guru untuk mendapatkan informasi
tentang siswa dengan cara mengamati tingkah laku dan kemampuannya selama
kegiatan observasi berlangsung. Observasi dapat ditujukan kepada siswa secara
perseorangan ataupun kelompok. Datam kegiatan observasi perlu dipersiapkan
format pengamatan. Di dalam format perigamatan di antaranya berisi: (1)
perilaku-perilaku atau kemampuan yang akan dinilai, (2) batas waktu pengamatan.
Observasi merupakan suatu pengamatan langsung terhadap
siswa dengan memperhatikan tingkah lakuya. Secara umum observasi adalah cara
menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan
pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang
dijadikan sasaran pengamatan. Observasi dapat dilakukan pada berbagi tempat misalnya
kelas pada waktu pelajaran, dihalaman sekolah pada waktu bermain, dilapangan
pada waktu murid olah raga, upacara dan lain-lain.
a)
Cara dan Tujuan Observasi
Menurut cara dan tujuannya observasi dapat dibedakan
menjadi 3 macam:
1. Observasi partisipatif dan nonpartisipatif
Observasi partisipatif adalah observasi dimana orang yang
mengobservasi (observer) ikut ambil bagian alam kegiatan yang dilakukan oleh
objek yang diamatinya. Sedangkan observasi nonpartisipatif, observasi tidak
mengambil bagian dalam kegiatan yang dilakukan oleh objeknya. Atau evaluator
berada “diluar garis” seolah-olah sebagai penonton belaka. Contoh observasi
partisipatif : Misalnya guru mengamati setiap anak. Kalau observasi
nonpartisipatif, guru hanya sebagai pengamat, dan tidak ikut bermain.
2. Observasi sistematis dan observasi nonsitematis
Observasi sistematis adalah observasi yang sebelum
dilakukan, observer sudah mengatur sruktur yang berisi kategori atau kriteria,
masalah yang akan diamati.
Sedangkan observasi nonsistematis yaitu apabila dalam
pengamatan tidak terdapat stuktur ketegori yang akan diamati. Contoh observasi
sistematis misalnya guru yang sedang mngamati anak-anak menanam bunga. Disini
sebelum guru melaksanakan observasi sudah membuat kategori-kategori yang akan
diamati, misalnya tentang: kerajinan, kesiapan, kedisiplinan, ketangkasan,
kerjasama dan kebersihan. Kemudian ketegori-kategori itu dicocokkan dengan
tingkah laku murid dalam menanam bunga. Kalau observasi nonsistematis maka guru
tidak membuat kategori-kategori diatas, tetapi langsung mengamati anak yang
sedang menanam bunga.
3. Observasi Eksperimental
Observasi eksperimental adalah observasi yang dilakukan
secara nonpartisipatif tetapi sistematis. Tujuannya untuk mengetahui atau
melihat perubahan, gejala-gejala sebagai akibat dari situasi yang sengaja
diadakan. Sebagai alat evaluasi , observasi digunakan untuk:
-Menilai minat, sikap dan nilai yang terkandung dalam diri
siswa.
-Melihat proses kegiatan yang dilakukan oleh siswa maupun
kelompok.
-Suatu tes essay / obyektif tidak dapat menunjukan
seberapa kemampuan siswa dapat menjelaskan pendapatnya secara lisan, dalam
bekerja kelompok dan juga kemampuan siswa dalam mengumpulkan data
b) Sifat Observasi
-Observasi yang baik dan tepat harus memilki sifat-sifat
tertentu yaitu:
-Hanya dilakukan sesuai dengan tujuan pengajaran
-Direncanakan secara sistematis
-Hasilnya dicatat dan diolah sesuai dengan tujuan
-Dapat diperika validitas, rehabilitas dan ketelitiaanya.
c)
Kelebihan dan Kelemahan Observasi
Observasi sebagai alat penilain nontes, mempunyai
beberapa kelebihan, antara lain:
Observasi dapat memperoleh data sebagai aspek tingkah
laku anak. Dalam observasi memungkinkan pencatatan yang serempak dengan
terjadinya suatu gejala atau kejadian yang penting. Observasi dapat dilakukan untuk melengkapi dan mencek
data yang diperoleh dari teknik lain, misalnya wawancara atau angket. Observer tidak perlu mengunakan bahasa untuk
berkomunikasi dengan objek yang diamati, kalaupun menggunakan, maka hanya
sebentar dan tidak langsung memegang peran.
Selain keuntungan diatas, observer juga mempunyai
beberapa kelemahan, antara lain: Observer tiidak dapat mengungkapkan kehidupan
pribadi seseorag yang sangat dirahasiakan. Apabila seseorang yang diamati
sengaja merahasiakan kehidupannya maka tidak dapat diketahui dengan observasi.
Misalnya mengamati anak yang menyayi, dia kelihatan gembira, lincah . Tetapi
belum tentu hatinya gembira, dan bahagia. Mungkin sebaliknya, dia sedih dan
duka tetapi dirahasiakan. Apabila si objek yang diobservasikan mengetahui kalau
sedang diobservasi maka tidak mustahil tingkah lakunya dibuat-buat, agar
observer merasa senang. Observer banyak tergantung kepada faktor-faktor yang
tidak dapat dapat dikontrol sebelumya.
d) Langkah-langkah menyusun observasi :
1.
Merumuskan tujuan
2.
Merumuskan kegiatan
3.
Menyusun langkah-langkah
4.
Menyusun kisi-kisi
5.
Menyusun panduan observasi
6.
Menyusun alat penilaian
4. Teknik
penilalan melalui wawancara
Teknik
wawancara pada suatu segi mempunyai kesamaan arti dengan tes lisan yang telah
diuraikan di atas. Teknik wawancara ini diperlukan tutor/guru untuk tujuan
mengungkapkan atau mengejar lebih lanjut tentang hal-hal yang dirasa tutor/guru
kurang jelas informasinya. Teknik wawancara ini dapat pula digunakan sebagai
alat untuk menelusuri kesukaran yang dialami siswa tanpa ada maksud untuk
menilai.
Wawancara, suatu cara yang dilakukan secara lisan yang
berisikan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan tujuan informsi yang hendak
digali. wawancara dibagi dalam 2 kategori, yaitu pertama, wawancara bebas yaitu
si penjawab (responden) diperkenankan untuk memberikan jawaban secara bebas
sesuai dengan yang ia diketahui tanpa diberikan batasan oleh pewawancara. Kedua
adalah wawancara terpimpin dimana pewawancara telah menyusun pertanyaan
pertanyaan terlebih dahulu yang bertujuan untuk menggiring penjawab pada
informasi-informasi yang diperlukan saja.
Wawancara adalah suatu tehnik penilain yang dilakukan
dengan jalan percakapan (dialog) baik secara langsung (face to pace relition)
secara langsung apabila wawancara itu dilakukan kepada orang lain misalnya
kepada orang tuannya atau kepada temanya. Keberhasilan wawancara sebagai alat
penilaian sangat dipengaruhi oleh beberapa hal :
Hubungan baik pewawancara dengan anak yang diwawancarai.
Dalam hal ini hendaknya pewawancara dapat menyesuikan diri dengan orang yang
diwawancarai
a) Keterampilan pewawancara
Keterampilan pewawancara sangat besar pengaruhnya
terhadap hasil wawancara yang dilakukan, karena guru perlu melatih diri agar
meiliki keterampilan dalam melaksanakan wawancara.
b) Pedoman wawancara
Keberhasilan wawancara juga sangat dipengaruhi oleh
pedoman yang dibuat oleh guru sebelum guru melaksanakan wawancara harus membuat
pedoman-pedoman secara terperinci, tentang pertanyaan yang akan diajukan.
c)
Langkah-langkah penyusunan wawancara :
1.
Perumusan tujuan
2.
Perumusan kegiatan atau aspek-aspek yang dinilai
3.
Penyusunan kisi-kisi
4.
Penyusunan pedoman wawancara
5.
Lembaran penilaian
d) Kelebihan dan kelemahan wawancara
Kelebihan wawancara yaitu :
-Wawancara dapat memberikan keterangan keadan pribadi hal
ini tergantung pada hubungan baik antara pewawancara dengan objek
-Wawancara dapat dilaksanakan untuk setiap umur dan mudah
dalam pelaksaannya
-Wawancara dapat dilaksanakan serempak dengan observasi
-Data tentang keadaan individu lebih banyak diperoleh dan
lebih tepat dibandingkan dengan observasi dan angket.
-Wawancara dapat menimbulkan hubungan yang baik antara si
pewawancara dengan objek.
Sedangkan Kelemahan wawancara:
-Keberhasilan wawancara dapat dipengaruhi oleh kesediaan,
kemampuan individu yang diwawancarai
-Kelancaran wawancara dapat dipengaruhi oleh keadaan
sekitar pelaksaan wawancara
-Wawancara menuntut penguasaan bahasa yang baik dan
sempurna dari pewawancara
-Adanya pengaruh subjektif dari pewawancara dapat mempengaruhi
hasil wawancara
e) Ada dua jenis wawancara yang dapat pergunakan sebagai
alat evaluasi, yaitu:
-Wawancara terpimpin (Guided Interview) yang juga sering
dikenal dengan istilah wawancara berstruktur (Structured Interview) atau
wawancara sistematis (Systematic Interview).
-Wawancara tidak terpimpin (Un-Guided Interview) yang
sering dikenal dengan istilah wawancata sederhana (Simple Interview) atau
wawancara tidak sistematis (Non-Systematic Interview), atau wawancara bebas.
f) Hal-hal yang perlu diperhatikan didalam guru sebagai
pewawancara yaitu:
-Guru yang akan mengadakan wawancara harus mempunyai back
ground tentang apa yang akan ditanyakan
-Guru harus menjalankan wawancara dengan baik tentang
maksud wawancara tersebut
-Harus menjaga hubungan yang baik
-Guru harus mempunyai sifat yang dapat dipercaya
-Pertanyaan hendaknya dilakukan dengan hati-hati, teliti
dan kalimatnya jelas
-Hindarkan hal-hal yang dapat mengganggu jalannya
wawancara
-Guru harus mengunakan bahasa sesuai kemampuan siswa yang
menjadi sumber data
-Hindari kevakuman pembicaraan yang terlalu lama
-Guru harus mengobrol dalam wawancara
-Batasi waktu wawancara
-Hindari penonjolan aku dari guru
Tabel
1. Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen
Teknik Penilaian Bentuk Instrumen • Tes tertulis • Tes pilihan: pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan dll.• Tes isian: isian singkat dan uraian • Tes lisan • Daftar pertanyaan • Tes praktik (tes kinerja) • Tes identifikasi• Tes simulasi• Tes uji petik kinerja • Penugasan individual atau kelompok • Pekerjaan rumah• Projek • Penilaian portofolio • Lembar penilaian portofolio • Jurnal • Buku cacatan jurnal • Penilaian diri • Kuesioner/lembar penilaian diri • Penilaian antarteman • Lembar penilaian antartemanTEKNIK PENILAIAN
0 Response to "TEKNIK PENILAIAN"
Post a Comment