Pendekatan inQuiry
Wednesday, 16 March 2016
Add Comment
Ilustrasi |
Pendekatan
penemuan (inkuiry) termasuk ke dalam strategi belajar heuristic yang artinya
murid mencari dan mengolah materi pelajaran (Winaputra dalam Surtikandi, 2001 :
48) melalui pendekatan ini, pembentukan sikap positif (kreatif, kritis,
inovatif, percaya diri, terbuka dan mandiri) pada diri sendiri berangsur-angsur
akan tumbuh. Selain itu, adanya pendekatan secara inkuiry murid akan berperan
aktif dalam mencari informasi, mdata, memanfaatkan berbagai jenis sumber
belajar dan mengembangkan bakat.
Ada lima tahapan yang di tempuh
dalam melakukan pendekatan inkuiry yakni (Sagala. S, 2005 :198) :
1. Merumuskan masalah untuk di pecahkan murid
2. Menetapkan jawaban sementara atau lebih di kenal dengan istilah
hipotesis
3. Siswa mencari informasi, data, fakta yang di perlukan untuk
menjawab permasalahan/hipotesis
4. Menarik kesimpulan jawaban atau generalisasi
5. Mengaplikasikan kesimpulan/generalisasi
Dalam
sistem belajar mengajar ini guru menyajikan bahan pelajaran, tidak dalam bentuk
final, tetapi anak di beri peluang untuk mencari dan menemukannya sendiri.
Secara garis besar prosedur pelaksanaan pendekatan inkuiry dalam pembelajaran
adalah sebagai berikut (Syaiful.B.D., dkk, 2006 : 19) :
1) Stimulus : guru mulai bertanya dengan mengajukan persoalan atau
menyuruh anak didik membaca atau mendengarkan uraian yang memuat permasalahan
2) Problem Statement : anak didik di beri kesempatan mengidentifikasi
berbagai permasalahan. Permasalahan yang di pilih itu selanjutnya harus
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan atau hipotes, yakni pernyataan (statement)
sebagai jawaban sementara atau pertanyaan yang di ajukan.
3) Data Collection : untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar
tidaknya hipotesis, anak didik di beri kesempatan untuk mengumpulkan
(collection) berbagai informasi yang relevan, membaca literature, mengamati
objek, wawancara dengan narasumber, melakukan uji coba sendiri.
4) Data Processing : semua informasi hasil bacaan, wawancara,
observasi dan sebagianya, semuanya di ukur, diklasifikasikan, bila perlu di
hitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan
tertentu.
5) Verification atau Pembuktian : berdasarkan hasil pengolahan dan
tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah di
rumuskan terdahulu itu kemudian di cek, apakah terjawab atau tidak dan apakah
terbukti atau tidak.
6) Generalization : tahap selanjutnya berdasarkan hasil verifikasi
tadi, anak didik belajar menarik kesimpulan atau membuat generalisasi tertentu.
Adapun kegiatan metode penemuan
(discovery inkuiry) menurut (Richand Schman dalam Suryosubroto, 2002 : 194)
meliputi :
1. Adanya problema yang akan di pecahkan. Problema itu dapat
dinyatakan sebagai pernyataan atau pertanyaan
2. Konsep atau prinsip yang harus di temukan oleh murid perlu di
tulis dengan jelas
3. Alat/bahan perlu di sediakan sesuai dengan kebutuhan murid dalam
melaksanakan kegiatan
4. Diskusi, pengarahan berwujud pertanyaan yang diajukan murid untuk
di diskusikan sebelum para murid melakukan kegiatan inkuiry.
5. Kegiatan pendekatan inkuiry oleh murid berupa kegiatan percobaan
untuk menemukan konsep atau prinsip yang telah di tetapkan
6. Pertanyaan yang bersifat terbuka oleh guru berupa pertanyaan yang
mengarah kepada pengembangan kegiatan percobaan yang dilakukan oleh siswa.
7. Catatan guru, meliputi penjelasan tentang bagian-bagian yang sulit
dari pelajaran dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasilnya, terutama
bila kegiatan penyelidikan mengalami kegagalan atau tidak berjalan sebagaimana
mestinya.
Selanjutnya
dalam pendekatan inkuiry murid dilibatkan dalam menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru. Murid melakukan penemuan sedangkan guru membimbing mereka
ke arah yang tepat dan benar. Metode penemuan (inkuiry) adalah metode yang
mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga murid memperoleh pengetahuan yang belum
di ketahuinya itu tidak melalui pemberitaan sebagian atau seluruhnya ditemukan
di sekolah.
Pengajaran
dengan pendekatan inkuiry di harapkan agar murid benar-benar aktif belajara
menemukan sendiri struktur pengetahuan dari bahan yang di pelajarinya.
Melaksanakan pengajaran dengan pendekatan inkuiry harus memperhatikan murid
yang cerdas dan yang kurang kecerdasannya. Bagi yang cerdas hendaknya di
berikan tugas yang lain agar mereka tidak bosan menunggu teman-temannya yang
belum berhasil menemukan jawaban, tetapi harus di usahakan agar jawaban atau
hasil akhir itu di temukan sendiri olehnya.
Adapun
ciri dari pendekatan inkuiry adalah pengajaran dengan pendekatan ini menekankan
kepada proses pengolahan informasi yang dilakukan oleh siswa dengan kadar
proses yang lebih tinggi dan guru tidak mendominasi kegiatan murid, tetapi
lebih banyak membimbing dan memberi
kebebasan belajar kepada murid.
Beberapa
kelebihan dan kekurangan pendekatan inkuiry adalah sebagai berikut :
a.
Kelebihan Pendekatan Inkuiry yaitu :
1. Merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada
pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor secara seimbang, sehingga
pembelajaran melalui strategi ini di anggap lebih bermakna
2. Dapat memberikan ruang kepada murid untuk belajar sesuai dengan
gaya belajar mereka
3. Merupakan strategi yang di anggap sesuai dengan perkembangan
psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan
tingkah laku berkat adanya pengalaman
4. keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani
kebutuhan murid yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, murid yang
memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah
dalam belajar.
b.
Kelemahan Pendekatan Inkuiry yaitu :
1. Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan murid
2. Sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan
kebiasaan murid dalam belajar
3. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang
panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah di
tentukan.
4. Selama kriteria keberhasilan belajar di tentukan oleh kemampuan
murid menguasai materi pelajaran, maka pendekatan inkuiry sulit di
implementasikan oleh setiap guru.
Daftar Pustaka
Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran.
Bandung : Kencana
0 Response to "Pendekatan inQuiry"
Post a Comment