Pembelajaran STAD
Tuesday, 15 March 2016
Add Comment
PEMBELAJARAN STAD
A. Tipe Stundent
Team Achievement division ( STAD )STAD dikembangkan oleh Robert slayin dan teman-temannya yang menyatakan bahwa pendekatan kooperatif yang paling sederhana.guru yang menggunakan STAD juga mengacu kepada belajar kelompok siswa ,menyajikan informasi akademik baru kepada siswa dalam minggu menggunakan presentasi verbal atau teks.siswa dalam satu kelas tertentu dipecah menjadi kelompok dengan anggota 4-5 orang.setiap kelompok haruslah heterogen,terdiri dari laki-laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku ,memiliki kemampuan tinggi,sedang, dan rendah anggota tim.
Kegiatan pendekatan Tipe STAD terdiri dari tujuh tahap, yaitu:
Tahap 1: Persiapan Pembelajaran
a.
Materi
Materi
pembelajaran dalam belajar kooperatif dengan menggunakan Tipe STAD
dirancang sedemikian rupa untuk pembelajaran secara berkelompok. Sebelum
menyajikan materi pelajaran, dibuat lembar kegiatan siswa yang akan dipelajari
kelompok, dan lembar jawaban dan lembar kegiatan tersebut
b.
Menempatkan siswa dalam kelompok
Menempatkan siswa
dalam kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa dengan
cara mengurutkan siswa dari atas kebawah berdasarkan kemampuan akademiknya dan
daftar siswa yang telah diurutkan tersebut dibagi menjadi empat bagian.
Kemudian diambil satu siswa dari tiap kelompok sebagai anggota kelompok.
Kelompok yang sudah terbentuk diusahakan berimbang selain menurut kemampuan
akademik juga diusahakan menurut jenis kelamin dan etnis.
c.
Menentukan
skor dasar
Skor dasar merupakan
skor rata-rata tes sebelumnya. Jika mulai menggunakan STAD setelah memberikan
tes kemampuan prasyarat/tes pengetahuan awal, maka skor tes tersebut dapat
dipakai sebagai skor dasar. Selain skor tes kemampuan prasyarat/tes pengetahuan
awal, nilai siswa pada semester sebelumnya juga dapat digunakan sebagai skor
dasar.
Tahap 2 : Penyajian materi
Tahap penyajian materi ini menggunakan waktu sekitar 20-45 menit.
Setiap pembelajaran dengan Tipe ini, selalu dimulai dengan penyajian materi
oleh guru. Sebelum menyajikan materi pelajaran, guru dapat memulai dengan
menjelaskan tujuan pelajaran, memberikan motivasi untuk berkooperatif, menggali
pengetahuan prasyarat dan sebagainya. Dalam penyajian kelas dapat digunakan
model ceramah, tanya jawab, diskusi, dan disesuaikan dengan isi bahan ajar dan
kemampuan belajar.
Tahap 3:
Kegiatan belajar kelompok
Dalam setiap kegiatan belajar kelompok digunakan lembar kegiatan,
lembar tugas, dan lembar kunci jawaban masing-masing dua lembar untuk setiap
kelompok, dengan tujuan agar terjalin kerjasama diantara anggota kelomkpoknya.
Lembar kegiatan dan lembar tugas
diserahkan pada saat kegiatan belajar kelompok, sedangkan kunci jawaban
diserahkan setelah kegiatan kelompok selesai dilaksanakan. Setelah menyerahkan
lembar kegiatan dan lembar tugas, guru menjelaskan tahapan dan fungsi belajar
kelompok dari model STAD. Setiap siswa mendapat peran pemimpin anggota-anggota
di dalam kelompoknya, dengan harapan bahwa setiap anggota kelompok termotivasi
untuk memulai pembicaraan dalam diskusi.
Pada
awal pelaksanaan kegiatan kelompok dengan Tipe STAD diperlukan adanya diskusi
dengan siswa tentang ketentuan-ketentuan yang berlaku di dalam kelompok kooperatif. Hal-hal yang
perlu dilakukan pembelajar untuk menunjukan.
tanggungjawab
terhadap kelompoknya, misalnya: 1). meyakinkan bahwa setiap anggota kelompok
telah mempelajari materi, 2). tidak seorangpun menghentikan belajar sampai semua
anggota menguasai materi, 3). meminta bantuan kepada siswa anggota kelompoknya
untuk menjelaskan masalah sebelum menanyakan kepada pembelajar atau gurunya,
dan 4).setiap anggota kelompok berbicara secara sopan satu sama lain, saling
menghormati dan menghargai.
Tahap 4
: kuis / tes
Setelah kegiatan kelompok siswa diberi tes secara individu.disini
masing –masing siswa berusaha dan bertanggungjawab secara individu untuk
melakukan yang terbaik sebagai hasil belajar kelompok .hasil tes akan
mempengaruhi skor kelompok karena setiap siswa menyumbang skor untuk kelompok
sesuai dengan kemajuan yang dicapai.
Tahap
5: pemeriksaan hasil tes
Pemeriksaan hasil tes dilakukan oleh guru, membuat daftar skor
peningkatan setiap individu, yang kemudian dimasukan menjadi skor kelompok.
Peningkatan rata-rata skor setiap individu merupakan sumbangan bagi kinerja
pencapaian kelompok.
Tahap 6
: penghargaan kelompok
Setelah diperoleh hasil tes, kemudian dihitung skor peningkatan
individual berdasarkan selisih pemerolehan skor tes terdahulu (skor dasar)
dengan skor tes terakhir. Berdasarkan skor peningkatan individual dihitung poin
perkembangan dengan menggunakan pedoman yang disusun oleh Slavin (Nur Asma,
2006: 85)
Masniladevi. 2003. Keefektifan Belajar
Kooperatif Model STAD (students teams- achienvement divisioan) pada Penjumlahan Pecahan Pecahan di Kelas IV SD Negeri
Sumbersari III Kota Malang. Tesis. Malang:
Universitas Negeri Malang
Nur Asma. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Slavin E.Robert. 2008.
Cooperatif Learning. Bandung:Nusa Media
PEMBELAJARAN STAD
0 Response to "Pembelajaran STAD"
Post a Comment