Metode Talking Stick
Wednesday, 16 March 2016
Add Comment
Metode Talking Stick
A. Pengertian
Metode Talking Stick
Menurut Riyanto (Taniredja, 2011: 1) “metode pembelajaran adalah seperangkat komponen yang telah dikombinasikan secara
optimal untuk kualitas pembelajaran”. Sedangkan Sanjaya (2006) mendefenisikan metode
sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara
optimal. Ini berarti, metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah
ditetapkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara
yang digunakan untuk melaksanakan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan
nyata untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Secara etimologis kata talking stick
berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari dua kata yaitu talking
yang artinya berbicara dan stick yang artinya tongkat. Sehingga bila diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia yaitu tongkat berbicara. Ramadhan (2010) mengungkapkan bahwa talking
stick (tongkat berbicara) adalah metode yang pada mulanya digunakan oleh
penduduk asli Amerika untuk mengajak semua orang berbicara atau menyampaikan
pendapat dalam suatu forum (pertemuan antarsuku).
Tongkat berbicara telah digunakan selama
berabad-abad oleh suku-suku Indian untuk menyimak secara adil dan tidak
memihak. Tongkat berbicara sering digunakan kalangan dewan untuk memutuskan
siapa yang mempunyai hak berbicara. Pada saat pimpinan rapat mulai berdiskusi
dan membahas masalah, ia harus memegang tongkat berbicara. Tongkat akan pindah
ke orang lain apabila ia ingin bicara dan menanggapinya. Dengan cara ini
tongkat berbicara akan berpindah dari satu orang ke orang lain jika orang
tersebut ingin mengemukakan pendapatnya. Apabila semua telah mendapatkan
giliran berbicara, tongkat itu lalu dikembalikan lagi ke ketua rapat/pimpinan
rapat.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan
bahwa talking stick dipakai sebagai tanda seseorang mempunyai hak suara
(berbicara) yang diberikan secara bergiliran atau bergantian.
Dalam bidang pendidikan, talking stick termasuk
salah satu metode pembelajaran yang dilakukan dengan bantuan tongkat, siapa
yang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari
materi pokoknya. Selain untuk melatih berbicara, pembelajaran ini menciptakan
suasana yang menyenangkan dan membuat siswa menjadi aktif.
Baca juga: Metode pembelajaran discovery(KLIK DISINI)
Suprijono (2009: 109) mengungkapkan bahwa
“metode talking stick mendorong peserta didik untuk berani mengungkapkan
pendapat”. Metode talking stick ini sangat tepat digunakan dalam
pengembangan proses pembelajaran PAIKEM yaitu pembelajaran yang partisipatif,
aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Pembelajaran PAIKEM adalah
pembelajaran bermakna yang dikembangkan dengan cara membantu siswa membangun
keterkaitan antara informasi (pengetahuan) baru dengan pengalaman (pengetahuan
lain) yang telah dimiliki dan dikuasai siswa.
Pada
prinsipnya, metode talking stick merupakan metode pembelajaran
interaktif karena menekankan pada keterlibatan aktif siswa selama proses
pembelajaran. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa, guru menggunakan
media tongkat sebagai alat bantu dalam pelaksanaan talking stick. Dalam
metode talking stick, hukuman (punishment) dapat diberlakukan,
misalnya siswa disuruh menyanyi, berpuisi, atau hukuman-hukuman yang sifatnya
positif dan menumbuhkan motivasi belajar siswa. Dengan demikian, pembelajaran
dengan metode talking stick murni berorientasi pada aktivitas individu
siswa yang dilakukan dalam bentuk permainan Oleh karena itu metode talking
stick dapat diterapkan dalam pembelajaran sehari hari pada mata pelajaran manapun.
Diharapkan siswa yang telah mengikuti proses
pembelajaran dengan menggunakan metode talking stick ini dapat
memperoleh banyak pengetahuan dan keterampilan. Siswa menjadi termotivasi untuk
belajar lebih giat, kegiatan belajar menjadi menyenangkan dan tidak
membosankan.
B. Langkah-Langkah
Metode Talking Stick
Suprijono (2009: 109) menguraikan
langkah-langkah metode talking stick sebagai berikut: “Langkah-langkah metode talking
stick : 1) guru menyiapkan sebuah tongkat, 2) guru
menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan
kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi, 3) setelah selesai membaca
materi pelajaran, siswa diperintahkan untuk menutup buku, 4) guru
mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberikan
pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian
seterusnya hingga seluruh siswa mendapat bagian untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan guru, 5) guru memberikan kesempatan kepada siswa melakukan
refleksi terhadap materi yang telah dipelajarinya, 6) guru memberikan ulasan
terhadap seluruh jawaban yang diberikan siswa, 7) menyimpulkan materi
pelajaran, 8) guru memberikan
evaluasi, dan 9)
menutup pelajaran”.
C. Kelebihan
dan Kekurangan Metode Talking Stick
Setiap pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, untuk itu dengan adanya pembelajaran terpadu maka pengembangan metode yang bervariasi dapat membantu pencapaian tujuan tiap materi pembelajaran. Demikian pula dengan metode talking stick memiliki kelebihan dan kekurangan.
Adapun kelebihan dan kekurangan metode talking stick diuraikan oleh Suprijono (Enok: 2012: 20) : “Kelebihan metode talking stick : a. menguji kesiapan siswa, b. melatih siswa membaca dan memahami materi dengan cepat , c. memacu siswa agar lebih giat belajar (belajar dahulu), d. siswa berani mengungkapkan pendapat. Kekurangan metode talking stick yaitu membuat siswa senam jantung”.
Apabila dilihat dari pernyataan di atas terdapat berbagai kelebihan dan kekurangan metode talking stick. Hal ini lumrah terjadi bahwa setiap metode pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan tergantung bagaimana proses pembelajaran itu sendiri dan seorang guru sebagai pembimbing agar metode talking stick ini berhasil diterapkan pada siswa sesuai dengan harapan dalam tujuan pembelajaran metode talking stick itu sendiri
Baca juga: Metode pembelajaran Talking stick
Metode pembelajaran inQuiry sosial
ARTIKEL: Metode Talking Stick
Setiap pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, untuk itu dengan adanya pembelajaran terpadu maka pengembangan metode yang bervariasi dapat membantu pencapaian tujuan tiap materi pembelajaran. Demikian pula dengan metode talking stick memiliki kelebihan dan kekurangan.
Adapun kelebihan dan kekurangan metode talking stick diuraikan oleh Suprijono (Enok: 2012: 20) : “Kelebihan metode talking stick : a. menguji kesiapan siswa, b. melatih siswa membaca dan memahami materi dengan cepat , c. memacu siswa agar lebih giat belajar (belajar dahulu), d. siswa berani mengungkapkan pendapat. Kekurangan metode talking stick yaitu membuat siswa senam jantung”.
Apabila dilihat dari pernyataan di atas terdapat berbagai kelebihan dan kekurangan metode talking stick. Hal ini lumrah terjadi bahwa setiap metode pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan tergantung bagaimana proses pembelajaran itu sendiri dan seorang guru sebagai pembimbing agar metode talking stick ini berhasil diterapkan pada siswa sesuai dengan harapan dalam tujuan pembelajaran metode talking stick itu sendiri
Baca juga: Metode pembelajaran Talking stick
Metode pembelajaran inQuiry sosial
ARTIKEL: Metode Talking Stick
0 Response to "Metode Talking Stick"
Post a Comment