GAYA KEPEMIMPINAN
Thursday, 31 March 2016
Add Comment
GAYA
KEPEMIMPINAN
Seperti dinyatakan oleh Moeftie W. (1987) bahwa: keberhasilan
seorang pemimpin tergantung kepada ketepatan tindakan, sikap, dan prilakunya.
Pemimpin yang berhasil adalah yang bersikap dan berprilaku sedemikan rupa,
sehingga situasi dan kondisi yang ada menjadi pendukung ke arah tercapainya
tujuan secara efektif.
Penilaian terhadap tepat tidaknya suatu gaya kepemimpinan yang
diterapkan pemimpin dalam proses mempengaruhi dan menggerakkan bawahan, pada
hakikatnya tidak dapat dinilai oleh dirinya sendiri sebagai pemimpin, melainkan
hanya dapat dinilai oleh karyawan yang menjadi bawahannya. Scbab bawahanlah
yang secara langsung melihat dan merasakan prilaku atau gaya kepemimpinan dari
atasannya.
Baca juga: Pemimpin dan kepemimpinan
Baca juga: Pemimpin dan kepemimpinan
Secara teoritis terdapat beberapa gaya kepemimpinan yang
dikemukakan oleh beberapa sarjana atau ahli, yaitu menurut White dan Moeftie W.
(1987) gaya kepemimpinan diuraikan menjadi 3 yaitu :
1. Gaya
Kepemimpinan Otoriter
Prilaku kepemimpinan seperti ini memiliki karakter sebagai berikut
:
a. Semua kebijaksanaan
ditentukan oleh pemimpin.
b. Langkah-langkah
kegiatan teknis ditentukan oleh pemimpin,
c. Para bawahan
adalah pelaksana.
d. Pimpinan
cenderung untuk memuji dan menanggapi secara profesional.
2. Gaya
Kepemimpinan Demokratis
Karakter kepemimpinan dengan gaya seperti ini dapat diidentifikasi
sebagai berikut:
a. Semua
kebijaksanaan dibahas dan ditentukan bersama oleh kelompok dengan dorongan dan
bantuan pimpinan.
b.
Perspektif kegiatan diperoleh selama masa pembahasan.
Langkah-langkah umum kebijaksanaan kelompok digariskan terlebih dahulu dan jika
diperlukan dapat meminta nasehat teknis. Pimpinan memberikan saran beberapa
alternatif prosedur yang dapat dipilih.
c.
Para karyawan bawahan bebas untuk bekerja
sarna dengan siapa saja yang mereka senangi. Pembagian tugas dan pekerjaan
diserahkan kepada kelompok untuk ditentukan bersama.
d.
Pimpinan selalu obyektif dan berfikir serba
fakta dalam memberikan pujian atau kritik.
3.
Gaya Kepemimpinan Leissez
faire
Karakteristik kepemimpinan seperti ini
rnemihki ciri-cirinya adalah:
a.
Kcbcbasan sepenuhnya untuk mengambil keputusan
diberikan kepada kelompok atau individual tanpa campur tangan pemimpin.
b.
Pernimpin tidak mengambil keaktifan dalam
pembahasan bersama kelompok.
c.
Sama sekali tanpa partisipasi pimpinan,
pimpinan hanya bersifat simbolik.
d.
Pimpinan jarang memberikan komentar secara
spontan terhadap kegiatan bawahannya, kecuali bila ditanya.
e.
Tidak ada usaha-usaha dalam menilai atau
mengatur jalannya organisasi.
Sedangkan rnenurut Charles J. Keating (1986) menyatakan bahwa dari dua
tugas utama kepemimpinan yaitu kepemimpinan yang berorientasi tugas (task oriented) dan yang berorientasi
kepada manusia (human relationship
oriented) maka dikembangkan menjadi 4 (empat) gaya kepemimpinan dasar yaitu
sebagai berikut:
1. Kekompakan tinggi dan kerja rendah. Gaya kepemimpinan seperti ini berusaha
menjaga hubungan baik, keakraban, dan kekompakan kelompok, tetapi kurang memperhatikan
unsur tercapainya hubungan kelompok atau penyelesaian tugas bersama.
2. Kerja tinggi
dan kekompakan rendah. Gaya kepemimpinan ini menekankan segi penyelesaian tugas
dan tercapainya tujuan kelompok (sangat direktif).
3. Kerja tinggi
dan kekompakan tinggi.Gaya kepemimpinan ini sangat cocok dipergunakan untuk
membentuk kelompok. Kelompok yang baru dibentuk membutuhkan kejelasan tujuan
dan sasaran, struktur tugas untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, serta
usaha untuk membina hubungan antara para anggota.
4. Kerja rendah
dan kekompakan rendah. Gaya kepemimpinan ini kurang menekankan penyelesaian
tugas dan kekompakan. Cocok untuk kelompok yang sudah jelas akan tujuan dan
sasarannya dan jelas pula cara untuk mencapai tujuan dan sasaran itu serta
mengetahui cara menjaga kehidupan kelompok, selama pencapaian tujuan (kelompok
yang sudah jadi).
Pendapat Charles J. Keating (1986)
ini mempunyai kesamaan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hersey dan
Blanchard yaitu Gaya Kepemimpinan Situasional, sebagaimana yang telah
dijelaskan di atas.
Selain pengertian gaya kepemimpinan di atas, ada pula sarjana atau
ahli yang memandang gaya kepemimpinan sebagai tipe kepemimpinan. Menurut
Wahjusumidjo (1987) yang dimaksud dengan
tipe kepemimpinan adalah pola prilaku yang ditampilkan oleh seorang pemimpin
pada saat pemimpin itu mencoba untuk mempengaruhi orang lain sepanjang diamati
oleh orang lain. jadi pada prinsipnya antara gaya kepemimpinan dengan tipe
kepemimpinan adalah sama, karena inti keduanya adalah prilaku pimpinan terhadap
bawahan.
Adapun ahli yang mengemukakan tipe-tipe
kepemimpinan diantaranya, Mar'at (1987) yang membagi tipe kepemimpinan:
1.
Tipe Kepemimpinan Persuasif, dimana
mengadakan hubungan yang erat dengan bawahannya.
2.
Tipe Kepemimpinan Yang Dominan, dimana
hubungannya terbatas jika ada problem atau masalah.
3.
Tipe Kepemimpinan Institusional, atau disebut
juga dengan head, dimana kepemimpinannya banyak didelegasikan pada para
eksekutif.
4.
Tipe Kepemimpinan Cerdik Pandai, dimana
pengaruhnya dirasakan besar sekali dan dapat mempengaruhi rakyat sekalipun ia
telah meninggal dunia."
Kemudian dapat pula dikemukakan pendapat dari
Siagian (1987) yang menyatakan: bahwa sepanjang diketahui sekarang ini para
pemimpin dalam berbagai bentuk organisasi dapat digolongkan kepada 5 tipe
kepemimpinan yaitu:
- Tipe kepemimpinan yang demokratis.
- Tipe kepemimpinan yang militeris.
- Tipe kepemimpinan yang paternalistis.
- Tipe kepemimpinan yang kharismatis.
- Tipe kepemimpinan yang otokratis
0 Response to " GAYA KEPEMIMPINAN "
Post a Comment