12 Cara Menasehati Anak Yang Keras Kepala
Tuesday, 29 May 2018
Add Comment
12 Cara Menasehati Anak Yang Keras Kepala_ Hal yang cukup sulit diubah pada diri seseorang adalah karakter/kepribadiannya. Kepribadian seseorang pada dasarnya mulai terbentuk saat orang tersebut masih dalam usia kanak-kanak, usia kanak-kanak adalah fase dimana seorang anak akan belajar mengasimilasi (meniru) perilaku/kebiasaan orang yang disekitarnya. Perilaku yang ditunjukan oleh seorang anak tak lepas dari kondisi lingkungan dimana anak tersebut bertumbuhkembang.
Jika anda kemudian bertanya apa yang menjadi penyebab seorang anak memiliki sikap/perilaku keras kepala, maka tentu saja jawabannya adalah kondisi social dimana anak tersebut banyak menghabiskan waktu untuk berinteraksi dan belajar.
Menurut ahli yang bernama J.piaget dalam teori tabularasa bahwasanya seorang anak ibaratkan kertas putih yang masih bersih, anak akan membangun pengetahuannya, terbentuk kepribadiannya berdasarkan hal-hal yang sering dia jumpai, biasa dia lakukan. Sehingga baik buruknya kepribadian seorang anak tergantung dari orang yang sering diajak berinteraksi, tontonan televise/youtube yang sering dia lihat.
Baca juga: 6 Cara Menumbuhkan Rasa Kasih Sayang Dalam Diri Anak
Jadi apabila kemudian anda bertanya, kenapa anak saya bisa jadi keras kepala padahal saya tidak pernah mengajarkan hal demikian atau anda mengatakan kenapa anak saya menjadi keras kepala padahal kepribadian kami sebagai orangtua justru lembut atau cenderung biasa-biasa saja.
Bisa jadi penyebab anda menjadi keras kepala adalah anda tidak memporsi waktu yang cukup untuk berinterkasi, bersosialisasi dan mendidik anak anda. Hal tersebut bukan suatu yang baru, karena sering kita menemukan orangtua yang sibuk dengan pekerjaannya sehingga kurang memiliki waktu untuk bersama anaknya, alhasil mereka menyewa babysister untuk merawat anaknya.
Nilai afeksi (kasih sayang) dari orangtua sangat penting dan perlu bagi seorang anak untuk menumbuhkan ikatan emosional antara orangtua dengan anaknya. Dan setiap anak memiliki rasa kasih sayang pada orangtuanya, walau terkadang yang lebih dominan nampak pada diri seorang anak yang sudah terlanjur kurang dididik adalah sikap keras kepalanya.
Namun tidak ada yang tidak bisa diperbaiki, dengan kesabaran dan rasa cinta serta kasih sayang, sikap anak yang keras kepala bisa menjadi lebih penurut. Lantas bagaimana cara menasehati anak yang keras kepala? Berikut ulasannya;
12 Cara Menasehati Anak Yang Keras Kepala
1. Bersikap tenang
Perilaku kasar/keras kepala yang ditunjukan oleh anak, jika tidak disikapi dengan bijak juga bisa memicu anda sebagai orangtua menjadi emosional, marah, kesal dll. Jika sebuah batu digesekan dengan batu pastinya akan membuat bekas pada batu tersebut, maka analogi tersebut sama halnya jiwa, jika jiwa yang sedang emosional dihadapi oleh jiwa emosional pula maka yang terjadi adalah chaos.
Apa yang mesti anda lakukan untuk menghadapi anak yang keras kepala? Yang pertama adalah anda harus bersikap tenang dan kendalikan emosional anda. Kondisi psikologis akan sangat menpengaruhi tindakan yang dilakukan seseorang, jika kondisi jiwa tenang maka akan mudah muncul solusi, ide dan gagasan dalam pikiran dalam mengatasi perilaku anak.
2. Memahami cara berpikir anak
Terkadang anak menunjukan sikap yang keras terhadap oranglain/orangtuanya karena anak tersebut terlalu dikekang, sehingga anak tersebut merasa tidak pernah dimengerti dengan apa yang dia butuhkan, alhasil karena tekanan psikologis yang menumpuk dalam pikiran anak membuat anak tersebut menunjukan kondisi perasaan (batin) dalam bentuk tindakan pembangkangan.
Oleh karena itu sebagai orangtua/pendidik, sangat penting untuk terlebih dahulu mempelajari cara berpikir anak, karena pola pikir orang dewasa sudah pasti berbeda dengan pola pikir anak/remaja. Jangan pernah memaksakan pikiran anda untuk dipahami/dilakukan oleh anak, karena setiap anak memiliki cara tersendiri dalam memandang hidup.
Tugas anda sebagai orang tua/guru adalah mengarahkan anak tersebut agar cara berpikirnnya bisa lebih berorientasi kearah positif. Perbanyak menceritakan hal positif, mencontohkan perilaku positif agar akumulasi dari kebiasaan yang sering anak anda lihat melalui perilaku anda dapat mensugesti pikiran anak untuk menjadi pribadi baik pula.
3. Ajarkan anak tentang nilai-nilai kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari
Sikap anak sangat tergantung pada perlakuan anda sebagai orangtua/guru, jika anda senantiasa menunjukan perilaku yang penyayang, cinta dan kasih sayang pada anak anda, maka benih-benih cinta akan tumbuh dalam diri anak anda, anak bisa menjadi lebih menghargai dan menyayangi anda sebagai orangtua.
Banyak hal-hal yang mungkin kita anggap sebagai hal sepele tapi justru hal tersebut akan sangat berpengaruh pada cara pandang seorang terhada orangtuanya. Misalkan saja, sebagai orangtua harus sering mengusap kepala anak dalam artian usapan pada kepala anak dilandasi oleh perasaan cinta dan kasih sayang dari orangtua terhadap anaknya, aliran perasaan kasih sayang akan dirasakan dalam sanubari anak anda menjadikan anak anda memiliki hati yang menyayangi orangtuanya.
4. Ceritakan hal-hal yang bisa membuat jiwanya meleleh/tergugah
Kadang ada kondisi dimana anak menunjukan sikap keras dan membangkang yang nyata namun bukan berarti anak tersebut benar-benar buruk, hanya saja perasaan amarah yang lebih dominan ketimbang perasaan kasih sayang dalam hatinya. Nah jika kondisi anak sudah berada dalam level emosional, maka coba anda redam amarah tersebut dengan menceritakan hal-hal yang bisa menggugah hatinya.
Bisa saja, kita katakan; Nak jangan terlalu keras sama ibu/bapak, suatu hari nanti jika bapak/ibu sudah mati siapa lagi yang bisa menjagamu, (tunjukan ekspresi tidak berdaya saat mengatakan hal-hal yang demikian dihadapan anak anda).
Mungkin saja saat itu kemarahan/sikap kasar/sikap pembangkangan anak tidak langsung hilang, tapi mendengar kata-kata “mati” bisa membuat anak merenungkan apa yang anda katakana, sehingga anak akan lebih lembut pada anda.
Tidak ada anak yang tidak mencintai orangtuanya, yang ada adalah perilaku buruk lebih dominan dalam dirinya sehingga yang Nampak terkadang sikap kasar/keras kepala anak. Namun yakinlah jika kita selalu menyentuh sisi afeksi (cinta) dalam diri anak maka ibaratkan es, sikap keras anak akan melele berganti menjadi perasan yang lembut seperti air.
5. Biarkan anak merasakan betapa kerasnya mencari uang
Anak menjadi keras kepala bisa jadi karena dia terlalu dimanja dan selalu terpenuhi semua kebutuhannya, sesekali ajak anak anda yang keras kepala untuk membantu anda bekerja. Jika anda soerang petani ajak anak anda ke kebun supaya anak anda merasakan betapa sulitnya mencari uang.
Jika anda seorang pedagang maka sekali-kali ajak anak anda ke pasar/jualan agar anak merasakan bagaimana susahnya dapat uang dengan cara berdagang.
Biarkan anak anda memahami tentang betapa kerasnya hidup ini, betapa kerasnya mencari uang untuk memenuhi kebutuhannya, jika anak telah merasakan bagaimana susahnya hidup maka hal tersebut akancukup mengajarinya untuk merenung dan mengoreksi sikapnya yang selama ini keras kepala.
6. Jangan mempermalukan anak
Menasehati anak adalah kewajiban orangtua. Tapi apakah bisa menasehati anak dimanapun? Jawabannya adalah tidak , ada kondisi tertentu dimana seorang anak tidak boleh terlalu dinasehati, misalnya saja saat anak anda sedang berkumpul dengan temannya. Menasehati anak di depan teman-temannya bisa jadi membuat anak merasa di permalukan.
Dalam menasehati ada 3 hal yang perlu di perhatikan
1. Siapa yang anda nasehati
2. Nasehat yang ingin anda sampaikan
3. Tempat dimana anda menasehati
Dan ketiga hal diatas harus tepat sebelum menasehati.
7. Hukuman fisik sebaiknya diminimalisir
Jangan sesekali bersikap keras pada anak anda, hati ibaratkan cermin jika satu kali pecah maka walaupun disusun kembali pasti akan meninggalkan bekas. Oleh karena itu sikap keras sebaiknya dihindari yang bisa dilakukan adalah bersikap tegas. Hindari memukul anak anda/hindari hukuman fisik.
8. Gunakan tutur kata yang lemah lembut
Selain itu usahakan dalam berkomunikasi dengan anak gunakan tutur kata yang lembut, misalnya saja kita gunakan kata “Nak”. Ungkapan sangat tergantung dari cara mengungkapkannya, bisa jadi yang kita sampaikan pada anak adalah nasihat namun cara kita menyampaikannya kurang tepat, jadi hal tersebut terkesan anda sedang memarahi anak anda.
9. Membelikan anak hewan peliharaan
Mengubah perilaku anak yang dulunya keras kepala menjadi lembut dan sopan bukannlah suatu hal yang bisa instan terjadi, butuh waktu dan proses. Bukan hanya hubungan dengan sesama, perilaku cinta dan kasih sayang pada diri anak bisa tumbuh dengan membelikan anak hewan piraan agar anak bisa belajar mencintai hewan peliharaanya tersebut dengan begitu sikap keras kepalanya bisa berkurang.
10. Nasehati anak saat kondisi hatinya sedang tenang
Saat yang tepat untuk menasehati anak adalah saat kondisi hatinya sedang tenang, misalnya saja saat anak baru selesai shalat, saat anak sedang bermain, saat makan dan lain-lain. Dan yang paling memahami situasi dan kondisi yang tepat untuk menasehati anak anda adalah anda sendiri sebagai orangtua.
Bisa juga anda menaehati anak anda saat melihat kejadian buruk yang dialami oranglain, nasehat yang demikian bisa lebih kontekstual/real/factual, jadi bukan hanya sekedar teori nasihat saja tapi keadaan lebih nyata bisa disaksikan anak,misalnya saja ketika melihat orang jatuh dari motor anda bisa menasehati anak anda dengan mengatakan “tuh akibatnya kalau ngebut/tidak hati-hati naik motor, kalau begitu anakku jangan ngebut yah naik motor agar tidak engalami hal seperti itu”.
11. Bersikap tegas
Tegas berbeda dengan keras, sikap keras lebih menjurus kearah fisik yang akan berdampak psikis sedangkan tegas lebih mengarah kepada cara bersikap/menyikapi. Jika anda ingin bersikap tegas pada anak yang keras kepala maka yang anda harus tampilkan pada pribadi anda adalah konsistensi dan komitmen dari keputusan-keputusan anda.
Misalnya saja anda mengatakan A maka selamanya atau usahakan seterusnya A, dengan begitu anak akan memahami, jikalau ayah/ibu saya mengatakan tentang sesuatu maka maka hal tersebut akan benar-benar direalisasikan.
12. Diamkan
Terkadang bentuk nasihat tidak selamanya ditunjukan dengan ucapan lisan, argumentasi, sikap persuasive. Diam juga bisa menjadi nasihat pada anak, terkadang beberapa orangtua ketika menasehati anaknya menggunakan bahasa nonverbal/atau dengan kata lain memilih untuk mendiamkan anaknya. Ekspresi diam yang ditunjukan bisa menjadi bahasa isyarat untuk anak, bahwasanya perilaku yang sedang di pertontonkan adalah hal yang tidak baik.
cara menasehati anak remaja yang keras kepala, cara menghadapi anak remaja yang keras kepala, cara menghadapi anak keras kepala menurut islam, menasehati anak yang sudah dewasa, cara menghadapi orang keras kepala dan egois, cara memberi pengertian pada anak, cara mengatasi anak cengeng dan keras kepala, cara menasehati anak agar nurut.
Jika anda kemudian bertanya apa yang menjadi penyebab seorang anak memiliki sikap/perilaku keras kepala, maka tentu saja jawabannya adalah kondisi social dimana anak tersebut banyak menghabiskan waktu untuk berinteraksi dan belajar.
Menurut ahli yang bernama J.piaget dalam teori tabularasa bahwasanya seorang anak ibaratkan kertas putih yang masih bersih, anak akan membangun pengetahuannya, terbentuk kepribadiannya berdasarkan hal-hal yang sering dia jumpai, biasa dia lakukan. Sehingga baik buruknya kepribadian seorang anak tergantung dari orang yang sering diajak berinteraksi, tontonan televise/youtube yang sering dia lihat.
Baca juga: 6 Cara Menumbuhkan Rasa Kasih Sayang Dalam Diri Anak
Jadi apabila kemudian anda bertanya, kenapa anak saya bisa jadi keras kepala padahal saya tidak pernah mengajarkan hal demikian atau anda mengatakan kenapa anak saya menjadi keras kepala padahal kepribadian kami sebagai orangtua justru lembut atau cenderung biasa-biasa saja.
Bisa jadi penyebab anda menjadi keras kepala adalah anda tidak memporsi waktu yang cukup untuk berinterkasi, bersosialisasi dan mendidik anak anda. Hal tersebut bukan suatu yang baru, karena sering kita menemukan orangtua yang sibuk dengan pekerjaannya sehingga kurang memiliki waktu untuk bersama anaknya, alhasil mereka menyewa babysister untuk merawat anaknya.
Nilai afeksi (kasih sayang) dari orangtua sangat penting dan perlu bagi seorang anak untuk menumbuhkan ikatan emosional antara orangtua dengan anaknya. Dan setiap anak memiliki rasa kasih sayang pada orangtuanya, walau terkadang yang lebih dominan nampak pada diri seorang anak yang sudah terlanjur kurang dididik adalah sikap keras kepalanya.
Namun tidak ada yang tidak bisa diperbaiki, dengan kesabaran dan rasa cinta serta kasih sayang, sikap anak yang keras kepala bisa menjadi lebih penurut. Lantas bagaimana cara menasehati anak yang keras kepala? Berikut ulasannya;
12 Cara Menasehati Anak Yang Keras Kepala
1. Bersikap tenang
Perilaku kasar/keras kepala yang ditunjukan oleh anak, jika tidak disikapi dengan bijak juga bisa memicu anda sebagai orangtua menjadi emosional, marah, kesal dll. Jika sebuah batu digesekan dengan batu pastinya akan membuat bekas pada batu tersebut, maka analogi tersebut sama halnya jiwa, jika jiwa yang sedang emosional dihadapi oleh jiwa emosional pula maka yang terjadi adalah chaos.
Apa yang mesti anda lakukan untuk menghadapi anak yang keras kepala? Yang pertama adalah anda harus bersikap tenang dan kendalikan emosional anda. Kondisi psikologis akan sangat menpengaruhi tindakan yang dilakukan seseorang, jika kondisi jiwa tenang maka akan mudah muncul solusi, ide dan gagasan dalam pikiran dalam mengatasi perilaku anak.
2. Memahami cara berpikir anak
Terkadang anak menunjukan sikap yang keras terhadap oranglain/orangtuanya karena anak tersebut terlalu dikekang, sehingga anak tersebut merasa tidak pernah dimengerti dengan apa yang dia butuhkan, alhasil karena tekanan psikologis yang menumpuk dalam pikiran anak membuat anak tersebut menunjukan kondisi perasaan (batin) dalam bentuk tindakan pembangkangan.
Oleh karena itu sebagai orangtua/pendidik, sangat penting untuk terlebih dahulu mempelajari cara berpikir anak, karena pola pikir orang dewasa sudah pasti berbeda dengan pola pikir anak/remaja. Jangan pernah memaksakan pikiran anda untuk dipahami/dilakukan oleh anak, karena setiap anak memiliki cara tersendiri dalam memandang hidup.
Tugas anda sebagai orang tua/guru adalah mengarahkan anak tersebut agar cara berpikirnnya bisa lebih berorientasi kearah positif. Perbanyak menceritakan hal positif, mencontohkan perilaku positif agar akumulasi dari kebiasaan yang sering anak anda lihat melalui perilaku anda dapat mensugesti pikiran anak untuk menjadi pribadi baik pula.
3. Ajarkan anak tentang nilai-nilai kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari
Sikap anak sangat tergantung pada perlakuan anda sebagai orangtua/guru, jika anda senantiasa menunjukan perilaku yang penyayang, cinta dan kasih sayang pada anak anda, maka benih-benih cinta akan tumbuh dalam diri anak anda, anak bisa menjadi lebih menghargai dan menyayangi anda sebagai orangtua.
Banyak hal-hal yang mungkin kita anggap sebagai hal sepele tapi justru hal tersebut akan sangat berpengaruh pada cara pandang seorang terhada orangtuanya. Misalkan saja, sebagai orangtua harus sering mengusap kepala anak dalam artian usapan pada kepala anak dilandasi oleh perasaan cinta dan kasih sayang dari orangtua terhadap anaknya, aliran perasaan kasih sayang akan dirasakan dalam sanubari anak anda menjadikan anak anda memiliki hati yang menyayangi orangtuanya.
4. Ceritakan hal-hal yang bisa membuat jiwanya meleleh/tergugah
Kadang ada kondisi dimana anak menunjukan sikap keras dan membangkang yang nyata namun bukan berarti anak tersebut benar-benar buruk, hanya saja perasaan amarah yang lebih dominan ketimbang perasaan kasih sayang dalam hatinya. Nah jika kondisi anak sudah berada dalam level emosional, maka coba anda redam amarah tersebut dengan menceritakan hal-hal yang bisa menggugah hatinya.
Bisa saja, kita katakan; Nak jangan terlalu keras sama ibu/bapak, suatu hari nanti jika bapak/ibu sudah mati siapa lagi yang bisa menjagamu, (tunjukan ekspresi tidak berdaya saat mengatakan hal-hal yang demikian dihadapan anak anda).
Mungkin saja saat itu kemarahan/sikap kasar/sikap pembangkangan anak tidak langsung hilang, tapi mendengar kata-kata “mati” bisa membuat anak merenungkan apa yang anda katakana, sehingga anak akan lebih lembut pada anda.
Tidak ada anak yang tidak mencintai orangtuanya, yang ada adalah perilaku buruk lebih dominan dalam dirinya sehingga yang Nampak terkadang sikap kasar/keras kepala anak. Namun yakinlah jika kita selalu menyentuh sisi afeksi (cinta) dalam diri anak maka ibaratkan es, sikap keras anak akan melele berganti menjadi perasan yang lembut seperti air.
5. Biarkan anak merasakan betapa kerasnya mencari uang
Anak menjadi keras kepala bisa jadi karena dia terlalu dimanja dan selalu terpenuhi semua kebutuhannya, sesekali ajak anak anda yang keras kepala untuk membantu anda bekerja. Jika anda soerang petani ajak anak anda ke kebun supaya anak anda merasakan betapa sulitnya mencari uang.
Jika anda seorang pedagang maka sekali-kali ajak anak anda ke pasar/jualan agar anak merasakan bagaimana susahnya dapat uang dengan cara berdagang.
Biarkan anak anda memahami tentang betapa kerasnya hidup ini, betapa kerasnya mencari uang untuk memenuhi kebutuhannya, jika anak telah merasakan bagaimana susahnya hidup maka hal tersebut akancukup mengajarinya untuk merenung dan mengoreksi sikapnya yang selama ini keras kepala.
6. Jangan mempermalukan anak
Menasehati anak adalah kewajiban orangtua. Tapi apakah bisa menasehati anak dimanapun? Jawabannya adalah tidak , ada kondisi tertentu dimana seorang anak tidak boleh terlalu dinasehati, misalnya saja saat anak anda sedang berkumpul dengan temannya. Menasehati anak di depan teman-temannya bisa jadi membuat anak merasa di permalukan.
Dalam menasehati ada 3 hal yang perlu di perhatikan
1. Siapa yang anda nasehati
2. Nasehat yang ingin anda sampaikan
3. Tempat dimana anda menasehati
Dan ketiga hal diatas harus tepat sebelum menasehati.
7. Hukuman fisik sebaiknya diminimalisir
Jangan sesekali bersikap keras pada anak anda, hati ibaratkan cermin jika satu kali pecah maka walaupun disusun kembali pasti akan meninggalkan bekas. Oleh karena itu sikap keras sebaiknya dihindari yang bisa dilakukan adalah bersikap tegas. Hindari memukul anak anda/hindari hukuman fisik.
8. Gunakan tutur kata yang lemah lembut
Selain itu usahakan dalam berkomunikasi dengan anak gunakan tutur kata yang lembut, misalnya saja kita gunakan kata “Nak”. Ungkapan sangat tergantung dari cara mengungkapkannya, bisa jadi yang kita sampaikan pada anak adalah nasihat namun cara kita menyampaikannya kurang tepat, jadi hal tersebut terkesan anda sedang memarahi anak anda.
9. Membelikan anak hewan peliharaan
Mengubah perilaku anak yang dulunya keras kepala menjadi lembut dan sopan bukannlah suatu hal yang bisa instan terjadi, butuh waktu dan proses. Bukan hanya hubungan dengan sesama, perilaku cinta dan kasih sayang pada diri anak bisa tumbuh dengan membelikan anak hewan piraan agar anak bisa belajar mencintai hewan peliharaanya tersebut dengan begitu sikap keras kepalanya bisa berkurang.
10. Nasehati anak saat kondisi hatinya sedang tenang
Saat yang tepat untuk menasehati anak adalah saat kondisi hatinya sedang tenang, misalnya saja saat anak baru selesai shalat, saat anak sedang bermain, saat makan dan lain-lain. Dan yang paling memahami situasi dan kondisi yang tepat untuk menasehati anak anda adalah anda sendiri sebagai orangtua.
Bisa juga anda menaehati anak anda saat melihat kejadian buruk yang dialami oranglain, nasehat yang demikian bisa lebih kontekstual/real/factual, jadi bukan hanya sekedar teori nasihat saja tapi keadaan lebih nyata bisa disaksikan anak,misalnya saja ketika melihat orang jatuh dari motor anda bisa menasehati anak anda dengan mengatakan “tuh akibatnya kalau ngebut/tidak hati-hati naik motor, kalau begitu anakku jangan ngebut yah naik motor agar tidak engalami hal seperti itu”.
11. Bersikap tegas
Tegas berbeda dengan keras, sikap keras lebih menjurus kearah fisik yang akan berdampak psikis sedangkan tegas lebih mengarah kepada cara bersikap/menyikapi. Jika anda ingin bersikap tegas pada anak yang keras kepala maka yang anda harus tampilkan pada pribadi anda adalah konsistensi dan komitmen dari keputusan-keputusan anda.
Misalnya saja anda mengatakan A maka selamanya atau usahakan seterusnya A, dengan begitu anak akan memahami, jikalau ayah/ibu saya mengatakan tentang sesuatu maka maka hal tersebut akan benar-benar direalisasikan.
12. Diamkan
Terkadang bentuk nasihat tidak selamanya ditunjukan dengan ucapan lisan, argumentasi, sikap persuasive. Diam juga bisa menjadi nasihat pada anak, terkadang beberapa orangtua ketika menasehati anaknya menggunakan bahasa nonverbal/atau dengan kata lain memilih untuk mendiamkan anaknya. Ekspresi diam yang ditunjukan bisa menjadi bahasa isyarat untuk anak, bahwasanya perilaku yang sedang di pertontonkan adalah hal yang tidak baik.
cara menasehati anak remaja yang keras kepala, cara menghadapi anak remaja yang keras kepala, cara menghadapi anak keras kepala menurut islam, menasehati anak yang sudah dewasa, cara menghadapi orang keras kepala dan egois, cara memberi pengertian pada anak, cara mengatasi anak cengeng dan keras kepala, cara menasehati anak agar nurut.
0 Response to "12 Cara Menasehati Anak Yang Keras Kepala"
Post a Comment